Berhasil untuk Gagal

34 15 0
                                    

Perkataan orang takkan pernah mampu menyakiti, kecuali atas izinmu.

"Progres lo bujuk Rasi gimana? Udah seminggu lebih, Bintang. Kenapa dia nggak balik-balik lagi ke klub?"

Hampir saja Bintang menyolok mata Sena secara impulsif bila dia tidak segera menahan tangannya. Untung gue berhati malaikat! Kalau nggak, udah gue hiiih.

Bintang sangat tahu betapa besar pengaruhnya Rasi di klub renang. Olimpiade terakhir saja Nusa Bakti berhasil menyabet tiga emas dan dua perak di lima nomor perlombaan yang tidak akan bisa didapatkan bila tak ada Rasi di dalam klub. Tuntutan kepala sekolah yang sangat ingin mempertahankan keemasan klub renang pun pasti jadi beban bagi Sena makanya dia menuntut Bintang begitu kerasnya.

"Lo pikir Rasi itu dot yang gampang direbut dari bayi? Nggak segampang itu ngebujuk cewek ganas kayak dia," cecar Bintang.

Sena tak tahu saja perjuangan apa yang telah Bintang lakukan. Tanpa sadar, Bintang meraba sebelah pipi yang berasa kebas. Panas yang dia terima tempo hari masih begitu terasa jelas.

Sena memutar bola mata. "Ya, terserah lo mau pakai cara apa pun, tapi inget, kalau lo gagal masukin dia ke klub, beasiswa lo juga melayang, Bintang."

Bintang mendengkus. Dia tahu.

{{}}

Bintang sudah mencoba mendekati Rasi, tapi malah sakit hati yang didapat setiap mereka berpapasan. Gadis itu benar-benar minim jiwa perempuan! Tapi, Bintang telanjur sayang, gimana dong?

Bintang meringis mengingat kegagalan demi kegagalan membujuk Rasi selama satu minggu ini.

"Duduk sendirian aja, nih. Gue boleh, 'kan duduk di sini?"

Rasi yang duduk di halte menunggu angkot, memindai Bintang dari atas sampai bawah.

Dada Bintang sudah mengembang, mengharapkan anggukan dan sapaan hangat dari Rasi, "Boleh-boleh, cowok seganteng lo masa dilarang. Ke hati gue juga boleh." Bintang menahan kedutan di bibir sembari menunggu jawaban Rasi.

Rasi berdeham. "Lo ngomong sama gue?"

Jeger! Bintang seperti tersambar petir. Kekehan hambarnya meluncur pelan. Dia pun duduk di samping Rasi dan ketika mulutnya sudah terbuka, Rasi langsung melengos menaiki angkot yang tiba-tiba menepi.

Rahang Bintang terjatuh. Tangannya mengepal gemas.

"RAS! RASIIII!" ringisnya menatap Rasi yang sudah diculik abang angkot. "Belum juga gue ngomong udah pergi lagi."

Percobaan pertama gagal total. Rasi yang dikenal cewek terjutek se-Nusa Bakti memang tak terkalahkan. Bukan hanya Bintang yang sering diabaikan. Siapapun yang berjenis kelamin laki-laki, pasti tidak akan pernah dihirau sama Rasi.

Beda kelas juga jadi faktor Bintang kesulitan menemukan momen yang tepat untuk berbincang dengan Rasi. Bintang pernah sengaja menunggu di depan gerbang sekolah dan ketika mata mereka bersitatap, Rasi langsung mendelik dan mengenakan earphone menutup dua telinganya.

"Hei, Rasi. Lo tahu, 'kan gue senior lo? Ada hal urgent yang mau gue bilang ke elo, nih," ucap Bintang seraya mengikuti langkah Rasi.

Rasi pun menoleh. Melempar tatapan tajam, membuat Bintang kicep kemudian. Tanpa repot-repot membuka mulutnya, Rasi menunjuk sebelah earphone, menegaskan bahwa dia tidak ingin mendengar apapun. Lalu Rasi pun berlalu.

Bintang mendesah sebelum berganti desisan panjang. Bintang tidak boleh menyerah!

Bintang pun berlari dan langsung menyambar earphone di telinga gadis itu, menahannya agar tidak pergi.

Swimmer RollsWhere stories live. Discover now