Bab 32

1.2K 119 8
                                    

Audi menjalani kehamilannya tanpa masalah yang serius. Ia tidak mengalami mual, lemas bahkan kesulitan makan. Janinnya tenang dan tak menimbulkan kram perut, anak keduanya sepertinya tahu dengan kondisi sang ibu yang sibuk bekerja. Bahkan Audi terlihat sehat dan tanpa keluhan.

Bryan sering melihatnya dari jauh terutama memperhatikan perut Audi yang lama-kelamaan akan membesar. Entah kenapa Bryan tersenyum membayangkan itu tapi senyumnya berganti muram ketika melihat nama siapa yang tertera di layar ponselnya. Sepertinya setelah ini ia ada baiknya memblokir nomer Monika. Keputusan Bryan enggan ia ubah, ia akan menceraikan Monika.

“Pak Bu Monika ada di lobi. Apa bapak berkenan menemui beliau karena sepertinya beliau tidak sabar untuk segera naik ke atas.”

“Suruh keamanan mengusirnya kalau nekat, lempar saja dia ke jalan.” Perintah Bryan dengan santai. Monika sudah melempar kebohongan keji padanya. Perempuan itu pantas diperlakukan begini. Bryan menikah karena ingin keturunan dan Monika sengaja menahan keturunannya agar tak ada tapi kini keturunannya sedang bersemayam di perut wanita yang diinginkannya.

**********

“Mah, please bantu aku bujuk Bryan. Dia udah berani ngusir aku dari kantor. Aku nunggu dia di rumah tapi Bryan udah gak pernah pulang.” Monika histeris, sepanjang waktu ia menangis. Monika hanya mencintai Bryan, hanya mengenal pria itu sebagai pasangannya. Bryan sempurna sebagai pria. Ia kaya, tampan dan juga dari kalangan terhormat.

“Bantu? Mamah udah banyak bantu kamu selama ini tapi apa yang kamu berikan ke mamah? Kamu celakai Audi hingga dia kehilangan bayinya. Kamu bunuh cucu pertama mamah Cuma karena kamu gak bisa hamil. Baguslah kamu dicerai. Mamah masih khawatir kalau kamu bakal binkin Audi celaka. Lebih baik kalian gak ketemu.”

Inggrita kejam. Selama ini Monika begitu menghormati dan berharap jika wanita tua ini mau berbaik hati atas kemandulannya. “Mamah kenapa begitu sama aku? Membandingkan aku sama Audi yag berasal dari keturunan rendah dan gak jelas. Aku Monika gerald Mah.”

“Bagi mamah Audi lebih berharga. Dia bisa hamil,”

Kata-kata sangat menusuk. Monika selalu diingatkan dengan ketidak berdayaannya untuk menjadi seorang Ibu. Ternyata Inggrita serta Bryan sama kejamnya. “Aku lebih berharga dari pada Audi. Akan ku buktikan. Pengaruh keluargaku akan mengguncang perusahaan Wijaya.”

“Kamu mengancam kami?’

“Akan ku buktikan bahwa aku berharga dan aku masih memiliki keluarga yang terpandang dan berpengaruh. Kalau Bryan nekat menceraikanku, aku akan melakukan segalanya agar rumah tanggaku bertahan,”

Inggrita melemparkan senyum ejekan. Monika terlalu percaya diri. Perempuan ini gila karena sangat menginginkan Bryan. “terserah. Lakukan yang perlu kamu lakukan. Yang tersisa nanti Cuma dirimu Monika dan surat cerai. Bryan tak akan menarik keputusannya meski kau buat dia bangkrut. Karena apa?” tanyanya pada Monika yang wajahnya merah padam.

“Karena wanita yang Bryan inginkan ada di sini. Apa sekarang kau mulai ngeri membayangkan jika Bryan mencintai Audi kembali? Bukankah menantuku lebih hebat dari pada dirimu. Dia melahirkan anak untuk putra pertamaku lalu mengambil hati putra keduaku?”

Monika mengepalkan tangan, ia secepat mungkin balik badan dqn berlari masuk mobil untuk berteriak. Ia sulit mengendalikan emosi jika itu menyangkut masalah Bryan. Inggrita walau merasa menang tetap saja hatinye merasa was-was tapi kecil kemungkinan kakak Monika mau membantunya jika tahu apa yang telah Monika perbuat.

🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈

Bryan sebenarnya malas mengunjungi rumah kalau tak ingat ada barang berharganya yang ketinggalan. Ia bosan mendengar permohonan Monika yang tidak tahu diri. Bahkan Bryan sudah tahu konsekuensi apa yang menunggunya nanti ketika Monika yang biasanya dimanja , tidak terima jika didepk dari hidupnya.

Ketika memasuki halaman ruam ada pemandangan yang membuat wajah kelelahannnya semakin garang. Ia melihat Audi sedang bermain bola dengan kakaknya yang idiot. Apa Kenant tidak mengetahui perihal kehamilan Audi yang baru berusia beberapa bulan.
Dengan tak sabaran Bryan membuka pintu mobil lalu menutupnya dengan kasar hingga Kenant terlonjak kaget. Dengan langkah tergesa-gesa ia menangkap bola milik Kenant yang menggelinding.

“Kamu bisa berhenti gak main bolanya!”
Kenant gemetaran karena sang adik menegurnya dengan nada suara yang keras.

“Balikin Bolaku..”pinta Kenant terbata.

“Gak akan balikin kalau kamu masih main.”

“Aku gak akan main di sini.”

Namun bola di tangan Bryan enggan pria itu serahkan.kalau sudah begini terpaksa Audi maju.

“Bryan, mana bolanya?” mintanya baik-baik tapi sang adik ipar masih menajamkan ego.

“Aku gak akan kasih bola ini sebelum kalian berhenti main.”

“Oke, kami akan main di belakang kalau keberadaan kami mengganggu kamu. Mana bolanya?”
Audi sepertinya tidak mengerti apa yang Bryan inginkan.

“Aku mau kalian berhenti main di mana pun. Aku kahwatir sama kandungan kamu Audi. Perut kamu bisa kram kalau kecapekan. Jaga kandungan kamu.”

Audi melotot karena Bryan begitu kentara menunjuk ke arah perutnya. Kenapa juga Bryan harus sewot dengan kesehatannya. “Kandunganku baik-baik aja. Main bola malah sehat. Lagi pula kita Cuma main lempar tangkap. Kami jangan berlebihan! Ini anakku, anak kami.”

“Ini...” kata-kata Bryan tertahan. Ia ingin mengatakan kalau anak Audi anaknya tapi lidahnya kelu. Rencananya bisa terbongkar.

“sekarang mana Bolanya?” pinta Audi keras karena tak menyadari raut muka iparnya yang berubah nelangsa.
Bryan memberikannya sembari mengamati wajah Audi lekat-lekat. Ketika melihat Audi berbalik dengan menggandeng tangan Kenant. Perasaan Bryan meledak-ledak. Ia menjadi serakah, menginginkan anak dalam perut Audi berikut ibunya. Sepertinya kali ini ia celaka karena termakan rencananya sendiri.

Sedang Inggrita yang Cuma jadi penonton menaikkan alis. Ia kenal putra-putranya luar dalam. Emosi Bryan yang meledak-ledak dan sikap posesif Bryan pada kandungannya membuat ia berpikir macam-macam.

🐎🐎🐎🐎🐎🐎🐎🐎

Married with idiot boys

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Married with idiot boys. Sudah tamat. Bisa dibaca di kbm atau dibeli ful di karya karsa.

Selamaat membaca

Jangan lupa vote dan komentarnya

my idiot boysWhere stories live. Discover now