11. Final Decision

3.1K 611 318
                                    

Update-nya pagi-pagi yes

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Update-nya pagi-pagi yes. Nunggu malem masih lama hehe sesuai vote di Instagram juga sih🧜

.
.
.

Selamat membaca! Udah kangen ngumpatin Alan, kaaan?

Mampir juga ke Additional Part di karyakarsa Agustus29 ❤️✨

.
.
.

Tara ⬇️⬇️⬇️

Tara ⬇️⬇️⬇️

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

11. Final Decision

Bolehkah Tara menyebut Alan berengsek? Sebab, sampai nyaris satu minggu sejak kejadian malam itu, tidak ada pembicaraan apa pun lagi di antara mereka. Padahal Tara berusaha memberi Alan waktu. Namun sepertinya, Alan sama sekali tidak berniat untuk membicarakan hal itu dengannya.

"Dasar cowok nggak peka!" gerutu Tara pelan. Setiap kali berpapasan dengan wajah tanpa merasa berdosa cowok itu, Tara selalu merasa kesal.

Apa tubuh dan kecantikannya sama sekali tidak bisa membuat Alan tertarik padanya? Jujur, Tara merasa harga dirinya tersentil karena Alan. Usai menidurinya, pria itu bahkan bersikap seolah tak mengenalnya. Apa seburuk itu dirinya di mata Alan?!

Sumpah demi apa pun, Tara tidak pernah sesebal ini setelah mendapat penolakan dari crush-nya di masa lampau. Meski memang belum ada kejelasan juga dari Alan. Apakah pria itu sama menolaknya atau—ah, tetapi dari gelagatnya saja Tara sudah yakin, jika Alan pun pasti sama seperti yang lain. Bahkan Alan mencampakkannya dengan cara yang lebih menyakitkan.

Cinta satu malam yang terjadi di antara mereka memang terjadi atas dasar suka sama suka. Akan tetapi setidaknya, Alan bicara kek, atau apa kek, padanya. Bahkan rasanya, ucapan terima kasih karena telah menjadi teman pelampiasannya saja tidak Tara dapatkan.

Melihat Alan berjalan tak jauh darinya, membuat Tara lantas menatap pria itu dengan mata berapi. Persetan jika Alan menyadari aura permusuhannya ini. Karena sungguh, Tara belum pernah merasa harga dirinya terinjak-injak seperti yang telah Alan lakukan padanya. Padahal come on, walau tubuhnya pendek, Tara akui kalau dirinya tak kalah cantik dari pada model yang selalu berkeliaran di kantornya.

Pull and PushDär berättelser lever. Upptäck nu