Udah jomlo, eh baperan lagi. Itulah kelemahan Tara. Namun, Tara selalu menemukan alasan untuk setiap rasa sukanya. Termasuk saat jantungnya tiba-tiba berdetak gila di dekat Alan, yang sempat menjadi makcomblangnya. Kebaikan Alan padanyalah, yang mem...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
12. He's so Weird
Tara sadar, jika sikapnya saat ini sangatlah tidak profesional. Dia gagal untuk mengontrol perasaannya pada Alan, sehingga bersikap konyol satu minggu belakangan ini.
Sebisa mungkin, Tara akan menghindari Alan di tiap kesempatan. Begitu pula jika ada meeting, Tara pasti akan mencari tempat duduk yang jauh dari jangkauan pria itu. Memilih untuk menyetir sendiri saat harus menemui klien dengan Alan, dan hal itu Tara lakukan secara terang-terangan.
Persetan dengan tatapan aneh yang lain padanya. Walau memang tidak ada yang bilang aneh-aneh juga. Entah mungkin karena rekan setimnya yang semua cowok, jadi mereka tidak terlalu memperhatikan, atau memang tidak sekepo cewek-cewek saat melihat ada sebuah perbedaan yang diketahuinya.
Entah kenapa, Tara tidak bisa mengabaikan perasaannya, seperti yang telah ia lakukan pada Devdas. Tara masih membenci Alan, sekalipun seharusnya dia tidak bersikap kekanakan seperti ini. Tidak seharusnya dia memaksa kehendak Alan. Terlebih katanya ... cowok itu sudah punya pacar.
