29. This is Our Relationship

3.1K 359 79
                                    

Haloooooo, apa kabaaaar?Udah lama yaaa kita nggak ketemu di sini? Hihi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Haloooooo, apa kabaaaar?
Udah lama yaaa kita nggak ketemu di sini? Hihi

YANG MAU BACA PULL & PUSH DULUAN, bisa ke karyakarsa Agustus29 ya. Di sana udah sampe bab 45 yaaa.

 Di sana udah sampe bab 45 yaaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


29. This is Our Relationship

Tara : Mas Alan maaf, bisa kita ketemu?

Alan baru saja memarkirkan mobilnya di pelataran kafe, saat ia mendapat pesan demikian dari Tara. Alan mengernyit tanda heran. Sebab, saat di kantor sebelum jam pulang mereka sempat berpapasan pun, yang dilakukan Tara malah memalingkan wajah. Nggak heran dong, kenapa Alan bingung. Namun meskipun begitu, pada akhirnya Alan tetap mengirim balasan.

Nggak baik mengabaikan pesan dari orang yang tampak sedang membutuhkannya, kan? Maka Alan berbaik hati kepadanya, sekalipun Tara sangat menyebalkan karena bersikap tak acuh. Cewek itu benar-benar berubah total. Alan sampai merasa asing dengannya.

Alan : Boleh, Ra. Di mana? Lo mau ke kafe gue aja?

Tara : Emm aku masih di kantor. Ketemuan di sekitar sini aja, gimana?

Alan : Oke. Share loc aja. Gue bentar lagi ke sana.

Balasnya, lanjut bercermin di mobil dan meringis. Menunduk untuk melihat penampilannya saat ini yang errr … dekil banget. Kemeja hitam yang dipakainya pun sudah sangat lusuh. 

“Mandi dulu deh,” gumamnya.

Tidak, bukan bermaksud ingin tampil sempurna di hadapan Tara, hanya saja Alan memang kegerahan. Ditambah badannya yang lengket dengan keringat, membuatnya merasa risi. Entah hanya perasaannya saja atau faktanya begitu, tetapi akhir-akhir ini bumi terasa jauh lebih panas daripada biasanya. 

Maka dari itu, Alan dengan cepat turun dari mobil menuju lantai dua. Saking buru-burunya, Remy yang ada di balik counter pun sama sekali tidak berkesempatan untuk menyapanya. 

“Si Mas kenapa, dah,” gumamnya kebingungan sendiri. Cowok itu kemudian melongok ke arah pintu, barangkali ada seseorang yang mengejarnya. Namun nihil. Remy tidak menemukan siapa-siapa. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 13, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pull and PushWhere stories live. Discover now