Halooo. Ketemu lagi kita!
Follow Agustus29 dulu sebelum baca
.
.Kangen Alan x Tara engga nii?
.
.Tara ⬇️⬇️⬇️
17. Jealousy
Alan terbangun dengan kepala yang terasa berat. Dengan sebuah desisan yang keluar dari mulutnya, pria itu membuka matanya secara perlahan. Meringis saat matanya menangkap sebuah cahaya yang menyoroti wajah, Alan mengumpat. Sial, kepalanya sakit banget. Benar-benar mabukkah dia semalam? Setelah sekian lama?
“Bangsat.” Alan mengumpat lirih. Apa sih yang dia pikirkan semalam sampai membuat tubuhnya lemah tak berdaya seperti ini?
“Nana sialan,” umpatnya lagi. Kali ini Alan membuka matanya dan mengernyit saat sadar, jika sekarang ia tidak berada di kamarnya. Ini kamar Tara. Astaga, double sial!
Sungguh sebuah pembuka hari yang sangat baik. Alan mengawali hari dengan penuh umpatan yang berjejer di dalam kepalanya. Sudah ia bilang bukan, mabuk sangatlah merepotkan. Alan harap, dia nggak ngomong hal aneh-aneh sama Tara.
Soalnya, hal paling mengerikan saat mabuk adalah kejujuran. Mereka yang mabuk bisa menggelontorkan cerita yang tidak sepatutnya disuarakan begitu saja dengan mudah. Benar-benar alkohol bajingan.
“Mas udah bangun.”
Alan menoleh ke asal suara. Tara yang baru saja masuk kamar, dengan senyum cerah seolah tidak ada beban apa pun dalam hidupnya. Hal itu membuat Alan waswas dan merasa lega dalam waktu bersamaan.
YOU ARE READING
Pull and Push
RomanceUdah jomlo, eh baperan lagi. Itulah kelemahan Tara. Namun, Tara selalu menemukan alasan untuk setiap rasa sukanya. Termasuk saat jantungnya tiba-tiba berdetak gila di dekat Alan, yang sempat menjadi makcomblangnya. Kebaikan Alan padanyalah, yang mem...