18. Sweet Alan (1)

2.6K 473 115
                                    

Hai, udah lama kita nggak ketemu 🤗❤️ Met ketemu Alan & Tara yaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hai, udah lama kita nggak ketemu 🤗❤️ Met ketemu Alan & Tara yaa
.
.
.

Tara⬇️⬇️⬇️

Tara⬇️⬇️⬇️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

18. Sweet Alan

Merealisasikan rencananya, akhirnya Sabtu ini Tara mengunjungi rumah sang papi. Dia butuh waktu untuk menghadapi kenyataan tentang Alan dan perempuan yang bernama Nana. Seperti harus menyiapkan diri, jika fakta menampar, bahwa mereka pernah memiliki hubungan spesial di masa lalu. Walau Tara harap, dugaannya tidak akan terbukti nyata.

Meski fakta itu adalah kemungkinan yang paling besar. Sebab, bila mereka tidak memiliki hubungan khusus, kenapa nama cewek itu sampai bisa Alan sebut dalam kondisi mabuknya? Semelekat itu sosok yang bernama Nana bagi Alan. Bikin Tara cemburu saja.

Namun sesampainya di rumah sang papi, Tara disambut dengan keadaan rumah yang kosong. Papi dan istrinya, serta Azura-adik bungsunya baru saja pergi, saat Tara datang. Begitulah kata Jendra-adik cowoknya yang lebih muda 14 tahun darinya itu.

"Kamu nggak ikut pergi, Jen?" tanya Tara, seraya mendudukkan tubuhnya di sofa, usai menyimpan tote bag berisi cake yang ia beli sebelum datang ke sini.

"Aku mau pergi sama temen, Kak." Jendra menjawab kikuk.

Tara memang kakaknya, Jendra tahu itu. Mereka bahkan pernah serumah dalam waktu yang cukup lama. Namun, usai kakaknya memilih tinggal sendiri, Jendra merasa canggung untuk berbicara dengannya. Sebab, mereka terlampau jarang berjumpa.

Begitu pula yang dirasakan Tara. Dia merasa asing di rumah orang tuanya sendiri. Padahal, dia pernah tinggal di sini. Meski sekarang, rumah ini sudah banyak direnovasi. Bukan, rumah ini bukan rumah masa kecil Tara bersama orang tua kandungnya. Karena rumah tersebut langsung dijual setelah mami dan papi memutuskan berpisah.

"Kalau gitu, Kakak ke sini lagi nanti, ya. Nanti mampir kalau mama sama papi udah pulang," ujar Tara. Mau ngapain juga dia di sini sendirian? Bengong? No, thanks. Rasanya aneh, berdiam diri di rumah orang lain. Lebih baik dia bengong di apartemennya sendiri.

Pull and PushWhere stories live. Discover now