22. Bad Luck

2.8K 472 305
                                    

Makasih 100 komentarnya di bab 21 kemarin😍😍😍 Makasih juga udah sabar nunggu Alan & Tara mengapeli notif wattpad kamu!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Makasih 100 komentarnya di bab 21 kemarin😍😍😍 Makasih juga udah sabar nunggu Alan & Tara mengapeli notif wattpad kamu!

Tim tidak sabar, silakan meluncur ke Karyakarsa Agustus29. Udah sampe Bab 24. Ada additional part yang enggak akan posting di wattpad juga ya💕

Mbak Tara⬇️

Mbak Tara⬇️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

22. Bad Luck

Bangsat!

Alan hampir saja mengeluarkan umpatannya karena kaget, saat melihat dua sahabatnya yang sudah tiba di lantai dua. Berusaha menetralkan emosi dan mimik wajahnya supaya tidak dicurigai, Alan berdeham sambil bergerak pelan menutup pintu kamar dan menguncinya.

“Lo abis ngerapiin apanya Lan, nih tempat tetep gini-gini aja perasaan,” celoteh Devdas seraya duduk di kursi, yang diikuti Izyan, usai pria itu menaruh gelas americano-nya di meja. 

“Tumben juga tuh kamar pake dikunci segala,” sahut Izyan, membuat Alan merasa ingin mencekik calon ayah itu. Buset, ngapa jeli amat itu mata. 

Memalingkan wajah, Alan mengernyit. “Dikunci apanya, orang gue cuma tutup pintu,” alibinya, dengan tangan yang berusaha memasukkan kunci ke saku celana bagian belakang.

“Udah, udah, nggak usah ribut,” lerai Devdas, yang tampaknya sudah tidak sabar bertanding dengan dua sahabatnya itu. Sebab selanjutnya, pria itu langsung beranjak dari duduknya, dan bersiap menyalakan peralatan mainnya.

“Gue duluan ya, yang main,” kata Devdas. “Kita main satu lawan satu, yang menang main lagi sama yang belum.”

“Ya udah, gue duluan ya, Zy,” ujar Alan, yang masih berusaha untuk tidak terlihat canggung sendiri, karena telah menutupi sesuatu pada sahabatnya.

Menutupi tentang hubungan tidak lazimnya dengan Tara, yang pasti akan langsung menuai kontra jika keduanya tahu. Sekalipun Devdas dan Izyan adalah teman baiknya, mereka sama sekali tidak pernah mendukung kegilaannya tentang cewek. Kerap kali, mereka bahkan menasihatinya dan mengingatkan, bahwa yang dilakukannya bukanlah hal benar. 

Pull and PushWhere stories live. Discover now