𝟎𝟏.

11.6K 694 8
                                    


sebelum baca, vote!! yaa!!
_____________________________


kembali di pagi hari, Rigel. bayi yang berumur 4 tahun, tinggal di panti dengan anak anak yang sudah tidak lagi bersama dengan keluarganya, dan di perlakukan tidak layak oleh pihak panti. kasihan.

semuanya tengah melakukan bersih bersih panti, ada yang menyapu, menyiram bunga, membersihkan kamar mandi, kamar tidur, dapur, dan halaman rumah.

Rigel, dia di tugaskan untuk membersihkan kamar mandi dengan kakak kakak teman panti yang lainnya, walaupun tidak tahu caranya. dia terlebih dahulu melihat setelah itu melakukan tugasnya. menggosok lantai menggunakan sabun dan sikat.

semuanya selesai tapi ada yang tertinggal dan Rigel harus membersihkan itu, kakak kakak teman panti sudah keluar terlebih dahulu. di samping wc Rigel menggosok dengan teliti, senyum yang sangat indah tidak luntur dari bibirnya. dia selalu tersenyum. sudah selesai.

brukk

Rigel tetiba terjatuh, dirinya terpeleset air yang belum di dorong untuk masuk ke dalam bolongan air. badannya sakit, air matanya membendung di pelupuk mata. " hikss.. hikss sakit, tolong Igel, siapapun tolong.. " lirih Rigel, bayi yang malang.

sampai di beberapa menit kemudian tidak ada seorang pun yang datang ke kamar mandi, Rigel masih dalam kondisi terlentang dirinya tidak bisa bergerak, kepalanya sakit sekali..

karna sudah terlalu dingin di sini, bahkan mulut kecil Rigel sudah mulai membiru dan pucat pasi, bayi itu dengan perlahan berjalan menuju ke kamar di dalam kamar dia juga sendiri, kepalanya juga masih berputar dan berdenyut. Rigel tidak tahu harus melakukan apa sekarang.

beberapa menit sudah berlalu, salah satu anak panti melihat Rigel yang tidur tengkurap, karna belakang kepalanya sakit. dirinya hendak membangunkan Rigel tapi anak itu malah tidur, " Rigel bangun, kau makan tidak? " anak panti itu terus menggoyang goyangkan badan Rigel berharap bayi itu akan bangun. lagi dan lagi di goyangkan badan Rigel, dirinya binggung karna anak itu tidak bangun sama sekali.

pergi dari kamar itu, anak panti mengadu kepada kakak dan ibu panti karna Rigel tidak mau bangun, batinnya 'cih! sombong sekali, begitu saja tidak mau bangun! mau cari perhatian kepada kakak dan ibu panti?!. '

terpaksa mereka yang menikmati waktu bercanda harus menghampiri Rigel yang tertidur (?) di kamar. sesampainya di sana salah satu kakak panti mencoba untuk membangunkan Rigel tapi nihil, Rigel tidak bangun sama sekali. tangannya mendekat ke arah lubang hidung Rigel, nafasnya dingin sekali, kakak panti melihat bibir Rigel pucat dan berwarna biru juga kulit Rigel mulai pucat putih.

karna panik, entah ada dorongan apa kakak panti menggendong Rigel dan segera berlari menuju ke tukang ojek yang ada di depan gang, sesampainya di sama dirinya dengan terburu-buru meminta abang ojek untuk segera menuju ke rumah sakit terdekat, memang ada tetapi tidak besar.

sampai di rumah sakit, kakak panti tak lupa membayar ongkos, di larikan masuk ke dalam rumah sakit, meminta pertolongan kepada suster yang dekat. di baringkan badan pucat Rigel di atas brankar berjalan, masuk di ruang IGD dan kakak panti tadi setia menunggu di depan.

setengah jam terlewatkan, keluarlah dokter beserta suster dari dalam IGD, lantas kakak panti langsung bertanya kepada mereka. " bagaimana keadaan adek saya dok? " tanya nya, mukanya sedikit panik. hanya sedikit.

" beruntung pasien segera di bawa ke sini, tapi pasien sudah pucat ketika di bawa ke sini, juga apakah tadi pasien sempat mengalami jatuh? "

" saya tidak tahu pasti dokter, memangnya kenapa? " tanya nya lagi.

𝐑𝐢𝐠𝐞𝐥 𝐅𝐨𝐫𝐚 𝐆. [TERBIT]Where stories live. Discover now