𝟏𝟎.

4.6K 216 20
                                    

buat teman teman ku readers ku tercinta, tersayang, termuah muahh. sebelumnya saya mau minta maaf terlebih dahulu, di mulai dari chapter ini saya mengubah umur Rigel dari yang 4 tahun berpawakan 2 tahun. menjadi umur 7 tahun yang berpawakan 4 tahun. paham ngga sayang?
dari yang 4 tahun tubuh seperti 2 tahun jadi,
7 tahun berpawakan tubuh seperti 4 tahun.

sekian terimakasih, silahkan di baca jika ada salah kata mohon maaf, maklum manusia pasti ada salahnya, alangkah baiknya ketika kalian sehabis baca memberikan vote dan komen entah apapun komennya saya terima, jangan jadi silent readers ya sayang sayang. jika typo silahkan tandai saja saya tak apa, dan ketika binggung dengan alurnya tanyakan saja, tapi tidak saya jelaskan semuanya nanti kalian tau.
dah, makasih bay muah.

_________________
_____________________________





Rigel, anak kecil yang sekarang tidak mau di panggil bayi kecil lagi oleh siapapun itu. sekarang dia tengah duduk di karpet berbulu depan TV di temani dengan Ario dan Shooky. Ario datang sendari tadi pagi, dia tidak memiliki jam kuliah, atau bisa di sebut dengan libur.

Ario juga mengetahui bahwa Rigel terkena virus, datang ke sini dengan membawa buah dan mainan untuk Rigel, tapi Rigel hanya tertarik dengan buahnya tidak dengan mainan itu.

seharusnya pantas kan untuk memberikan anak kecil mainan, tapi itu tidak berlaku untuk Rigel, saya sarankan ketika datang ke monsion Gatson membawa makanan saja, seperti seblak, batagor, siomay, aneka bakaran. itu gue yang mau bukan Rigel.

jam semakin bertambah, di siang hari tepatnya tengah siang hari. semuanya pulang ke rumah, Leo mengambil jadwal pagi, sedangkan yang bekerja hanya setengah hari saja. toh mereka bosnya jadi ya sudah..seperti itu.

tak lama dari kepulangan keluarga Gatson, orang tua Ario datang ke monsion atau sebut saja berkunjung, sewaktu Ario pulang dari monsion Gatson. waktu datang pertama kali dirinya langsung memberi tahu sang Papa dan Ayah ketika sudah sampai rumah, bahwa dia berpacaran dengan Soren yang notebene nya anak dari teman sang Ayah. dan memberi tahu kepada Ayah nya bahwa di minta untuk datang berkunjung ke monsion Gatson jika ada waktu sela.

dari itu Ayah Ario mencari cara waktu sela, di perkirakan sekarang lah waktu yang sela itu. Ario juga memberi tahu bahwa anak bungsu James sedang terkena virus, mereka juga berinisiatif menjenguk anak bungsu James.

bel monsion berbunyi, Gabriel sendiri yang membuka pintunya, biasanya dulu para maid yang membuka pintu sebelum Gabriel datang ke monsion sekarang sudah Gabriel yang melakukan buka tutup pintu monsion. cukup jauh untuk melangkah dari ruang tamu ke pintu utama, sangat luas sekali bahkan bermain motor di dalam monsion pun bisa.

Gabriel setelah membuka mempersilahkan masuk ke dalam untuk para tamu, kepada keluarga, istri, dan anak kecil or remaja(?) serta anak yang di kandungnya.

wajahnya Ario seketika sumringah melihat Papa dan Ayah nya datang serta adik kecilnya itu.

James berjabat tangan dengan teman semasa SMA nya, tak lupa dengan istri temannya itu juga.

" James.. sudah lama tidak bertemu kau tidak berubah ternyata, masih sama seperti dulu " ucap Ayah Ario.

" seperti dulu maksudmu? "

" tembok berjalan " kekehan mereka berdua keluar begitu saja, pacar dari anak ketiga dan keempat James belum di bawa pulang, sebenarnya penasaran tetapi biar anaknya sendiri yang memberi tahu kepada dirinya.

mereka duduk di sofa dengan nyaman, Ario berpindah menjadi duduk di samping Papa nya. Gabriel serta Papa Ario juga sempat berkenalan tak lupa dengan anaknya itu.

Rigel yang duduk anteng di karpet bawah nampak bodo amat dengan tamu yang datang, matanya masih terfokus untuk menatap acara televisi di depannya itu, padahal hanya menampilkan spons kuning dan bintang berwarna merah muda yang tampak sedikit dongo itu.

𝐑𝐢𝐠𝐞𝐥 𝐅𝐨𝐫𝐚 𝐆. [TERBIT]Where stories live. Discover now