𝟐𝟕.

1.7K 140 2
                                    

.
.
.
.

Hari kedua di mana Gabriel telah sadarkan diri, Rigel anak itu tidur dengan nyenyak di samping Papa nya dengan mulut yang menyedot susu vanilla menggunakan botol dot nya itu.

Tangan Gabriel salah satunya dia gunakan untuk menepuk-nepuk pantat dan punggung Rigel supaya tidak bangun dari tidurnya, memang sekarang sudah pagi tapi Gabriel masih enggan untuk membangunkan Rigel di tambah lagi kemarin malam Rigel menemani Gabriel yang tidak bisa tidur.

James sedang pamit keluar untuk membelikan sarapan istri dan anaknya itu, kata Gabriel bosan memakan makanan rumah sakit walaupun enak dan lezat.

" Maafin Papa ya sayang.. Papa udah mimpiin kamu yang ngga bener, Papa jahat sama kamu waktu di mimpi, maafin Papa ya sayang.. "

Gabriel mengambil handphone yang ada di meja kecil samping tempat tidurnya itu, sudah dua bulan silam dirinya tidak memegang handphone miliknya, tangannya lemas dan lunglai tidak ada daya untuk memegang apapun, di tambah lagi dirinya koma.

Data di handphone di hidupkan, puluhan pesan chat dan notifikasi lainnya kini masuk dengan brutal di handphone Gabriel.

Dirinya hanya tersenyum mendapati puluhan pesan itu, yang di mana terakhir sebelum dirinya turun ke bawah. James mengirimkan sebuah foto Rigel sedang menggunakan bedak tabur yang wanginya tiada tara itu di seluruh mukanya, seperti tuyul yang sedang bertugas.

Gabriel membuka dan terkekeh, lalu dirinya menatap anak bungsunya yang sedang tidur di sampingnya itu, nampak damai dan tenang mendapati Rigel tidur.

Tak lama dari dirinya membuka handphone, pintu kamar terbuka di sana menampakan Ethan yang di gandeng oleh Arlenio. Mereka datang dengan senyum yang sangat indah.

Arlenio melepas gandengan itu dan berlari kecil menuju ke Gabriel bertujuan dirinya supaya bisa dengan cepat memeluk mertuanya itu. Pernikahan mereka sudah terlaksana setelah bertunang di sana, semuanya di undang hanya saja saya tidak membuat deskripsi akan itu, menurut saya tidak terlalu penting karna ini bukan book mereka berdua.

" Papa huhuuu.. Kangen.. " Mereka berpelukan bak teletubies yang sedang melepas rindu mereka bersama.

" Baru kemarin kita ketemu udah kangen aja " Gabriel terkekeh, Ethan meletakkan bungkus makanan yang di belinya untuk Papa dan adiknya itu.

Jika Arlenio sedang bersama dengan Gabriel, maka Ethan bersama dengan Rigel yang tidur di depannya itu, di toel-toel nya pipi yang terlalu banyak pengembang.

Rigel melenguh ketika bibir sexy Ethan mendarat di pipinya itu, berbalik badan atau berganti posisi saja setelah itu kembali tertidur, dot nya sudah terlepas dari mulut kecilnya itu.

Tangan Rigel masih terdapat gelang yang di mana di berikan Harvey tempo hari lalu entah hari apa lupa saya, badannya juga semakin gembul serta royal sekarang. Anak sekecil Rigel sudah berbau duit.

" Ethan jangan, baru tidur itu adeknya! " Arlenio menggeplak tangan Ethan kaya akan kembali menoel-noel pipi Rigel.

Tatapan Arlenio menajam seketika, dan Ethan juga seketika menciut tak ada nyawa keberanian. Gabriel memandang mereka dengan bahagia dirinya jadi teringat di mana masa muda dengan James sebelum menikah.

" Oh! sudah ada kalian ternyata.." James masuk dengan tangan yang menenteng plastik berisikan sarapan mereka bertiga, Ethan membawakan, James membelikan tak apa nanti yang akan menghabiskan Ethan.

" Baru saja, " Jawab Ethan seraya dirinya berjalan untuk duduk di sofa yang sudah tersedia.

Kini bergantian dengan Ethan, James juga ikut melakukan apa yang Ethan lakukan tadi hingga Rigel menangis.

𝐑𝐢𝐠𝐞𝐥 𝐅𝐨𝐫𝐚 𝐆. [TERBIT]Where stories live. Discover now