06. Panji Dan Putri Sejati

41 4 0
                                    

Perlahan mata Hugo terbuka.... Dia dimana? ... Sejenak dipandanginya jendela tak berapa besar yang menunjukkan siluet dan kelap kelip bangunan kota.... Dan bahu tegap walaupun mungil yang memunggunginya tampak sedang membaca sesuatu di meja belajar kecil di sudut ruangan....

"Kowe bar sembuh lo nji.... Leren ndisit.... " Ujar Hugo yang pelan pelan mendudukkan diri di ranjang Panji

"Mas Hugo yang kayaknya capek banget... Sampe ngigo.... " Ujar Panji tanpa mengalihkan konsentrasi dari buku yang dibacanya

Sejenak Hugo menggaruk garuk kepalanya "aku gak ngomong hal hal aneh kan dik? " Ujarnya salah tingkah....

"Mas cuma minta minta ampun... Aku berusaha membangunkan mas... Tapi gak bisa.... " Jelas Panji kemudian...

"Aku lelah digebukin kehidupan.... " Senyum Hugo masam... Segera dia bangun dari ranjang itu dan menghampiri meja tempat Panji duduk....

"Perlindungan terhadap tenaga kerja? " Ujar Hugo membaca buku yang Panji Baca...

Panji mengangguk "negara lagi kebanyakan modal mas... Pinjaman lunak dari luar negeri... Politik stabil.... Keran keran lapangan kerja terbuka lebar.... Potensi potensi penepian hak juga memiliki peluang besar... " Ujar Panji ringan

"Penepian hak? " Ulang Hugo sementara tangannya memegangi pundak Panji dan mengintip bacaan Panji melalui kepala si mungil....

"Yeah.... Pekerja berlomba lomba mencari kerja... Perusahaan punya banyak pilihan.... Dan mereka gak akan memilih yang paling pintar.... Tapi yang paling murah... Dan murah berarti...pengurangan pengurangan hak....kontrak tanpa batas waktu....gak ada hak makan....hak istirahat...hak pengobatan..." Jelas Panji lebih lanjut

"Yeah itu penepian hak... Tapi udah ada perjanjian... Udah ada konsensus... Buruh buruh itu gak bisa apa apa... " Timpal Hugo yang kini terduduk di lantai...

"Makanya... Kita yang melek hukum ini... Harusnya yang jadi jembatan... " Lanjut Panji memandangi Hugo

Si bongsor mengangkat bahu "tapi kan gak ada duitnya... "

Panji tertawa sejenak "duit dimana mana mas... Kalo negara ini tenang barang 10 tahun aja... Duitmu pasti udah kumpul... Cuman kan ada hal yang lebih valuable... " Jelas Panji kemudian

"Apaan? " Tanya Hugo sambil bertopang dagu...

"Stabilitas... Buruh yang bisa dilatih untuk produksi yang memiliki keberlanjutan... Mereka Happy... Mereka akan bekerja dengan baik.... " Lanjut Panji hangat

Hugo mengangguk angguk "Gak mahal? " Ujarnya

"Gak semahal harus starting Fresh dan adaptasi dengan tenaga kerja baru akibat turn over yang tinggi"  Ujar Panji berbinar binar...

Hugo menggeleng geleng sambil tersenyum... Bocah ini sungguh eksepsional

********
" Panji, kan? " Perempuan setengah baya itu tersenyum manis ketika Panji dengan hati hati mengetuk dan membuka  pintu ruang kerjanya

"Iya.... Kecuali kalo ibu lagi menunggu orang lain.... " Senyum si Muda ....

"Ndak... Aku ada perlu ngobrol sama kamu sebentar.... " Timpal perempuan itu seraya mempersilahkan Panji duduk dengan dagunya perlahan....

"Terimakasih atas kemurahan hati Ibu... Mas Hugo bilang gimana Ibu memastikan semua kebutuhanku terpenuhi saat aku tak sadar.... " Ujar pemuda mungil itu berterimakasih

"Dengan menggeber stamina dan pengetahuanmu setelah kamu bahkan belum lagi sembuh untuk membantu Hugo...kita rasa kita impas.... " Timpal Kartini lagi...

the eternity origins : Pages of PanjiWhere stories live. Discover now