12. Panji dan Arok

45 4 0
                                    

Panji tersenyum sambil membuka pintu kantor sang managing Parter Firma Les Libereux itu.... Siang 1983 dan tak terasa sudah berbulan bulan Panji menghabiskan waktu di Firma itu....
Kasus bertemu kasus.... Diskusi berlanjut diskusi... Tak terasa Panji sudah lulus dari kuliahnya.... Dan kini sedang menjalani Pendidikan lanjutan untuk lisensi beracaranya

"Bapak memanggil saya....?" senyum Panji memulai pembicaraan.... Donald yang sedang membaca berkasnya sejenak terdiam dan meminta Panji duduk

"apakah Kartini menyusahkanmu nak?" ujar Donald hangat memandang si Muda

Sejenak Panji terkekeh " menguras tenaga... Tapi kupikir aku menyukainya Pak... Keluar dari tembok tembok dan membantu mereka di luar sana untuk mendapatkan keadilan.... Itu membuatku tetap tajam..." lanjut Panji menjelaskan...

"Probono yang kau ambil terlalu banyak nak...sentuhlah sisi talentamu yang lain.... Itu baik untuk keahlianmu... Jadi gak hanya itu itu aja loh nak...."  keluh Donald memandangi Panji

"dan itu sangat baik untuk kantongku kan Pak?" lanjut Panji hangat

"yeah.... Pegawai paling cemerlang di les libereux dan masih menaiki sepeda usangmu.... Apa kata Dunia?" sahut Donald lagi

Si mungil tertawa ringan "seperti Panji baik baik saja... Dunia juga akan baik baik saja Bapak..." ujarnya mencoba tersenyum....

Donald tersenyum "maksudku.... Hugo dan segala  bekingannya ... sudah ganti mobil bulan lalu... Dia yang belum lulus dan menjadi pegawai Junior saja sudah mencicipi berbagai jenis kasus... Pidana ekonomi... Litigasi....class action.... Aneka macam nak... Sementara kau... Terlalu sibuk berguna.... " lanjut Donald lagi

" bagus buat nama kita Pak....kalo rame kan jadi getok tular pak.... Tenar... Dan Panji pikir... Probono ini bermata dua.... " lanjut si muda menjelaskan

Dahi Donald mengerenyit mendengarnya...." apa maksudmu?" timpal laki laki yang lebih tua

Panji terkekeh" panji bantu orang kecil melawan raksasa raksasa pemilik modal.... Raksasa raksasa pemilik modal melihat sepak terjang Les Libereux.... Kalo gak mau tumbang pilihan mereka cuma dua... Menghabisi les libereux atau berkompromi.. Dan kompromi artinya... Tunduk pada kita... " ujarnya dengan mata berkilauan

" dan gimana kalo mereka memilih menumbangkan kita Nji? " lirih Donald perlahan

Panji tersenyum dan mengangkat bahunya
"mana bisa...." ujarnya hangat dengan senyum berahasia

Donald terdiam... Anak ini Istimewa.... Sangat istimewa... Pikirnya sejenak

********

"pakai pakaian yang rapi... Tapi jangan terlalu konservatif.... Kodenya pintar tapi hangat dan approachable.... Jangan lupa bilang maaf dan terimakasih.... Dan senyum.....jangan lupa senyum...." cerocos Panji sementara mengelus elus rambut tebal di kepala Hugo yang kini tergeletak manja di dada telanjangnya yang berkilatan....

"Mas go serius lho aku....." kesal si muda melanjutkan kata katanya...

"ngertiii...." lirih Hugo dalam nafas tersengalnya...

"dan kamu masih gak jawab Aku" kesal Panji seraya menepuk bokong sintal Hugo yang tidak tertutupi apapun malam itu di rumah kediaman keluarga Dharmadi di kawasan Darmo.... Si Tampan di atasnya hanya mengikik lembut dan mengaduh pelan... Kemudian menciumi pria mungil sewarna madu di bawahnya yang masih cemberut itu....

"sik to nji kita baru  orgasme... Kasih waktu sejenak buat kita menikmati kebodohan yang sejenak meraja.... Jangan dihantam dulu... Aku belum siap...." keluh Hugo seraya sejenak mengejar celah di bawah lengan Panji yang menguarkan aroma memabukkan....

the eternity origins : Pages of PanjiWhere stories live. Discover now