20.Panji dan Pekan Industri Segara Inten

31 4 0
                                    

1960

Dua pasang mata itu berpandangan dalam damba .....sejenak bibir bibir mereka bergerak dalam lengkung hangat dan senyum tulus... ditingkahi suara camar dan debur ombak di atas pasir yang kelam bagai malam tanpa bintang ...

"Kita selalu bisa memulai lagi di sini...." Suara seseorang dari dua mahluk yang masih saling berpandangan itu berbisik memecah kesunyian

Manusia di hadapannya sejenak terkekeh "yeah ....kita selalu bisa memulai lagi .....di sini..." Timpalnya Hangat.....

**********
Panji ....atau yang memperkenalkan dirinya sebagai Bagas di Segara inten tampak sibuk melatih paduan suara anak anak menyanyikan lagu twinkle twinkle little star hasilnya melatih bahasa inggris ditengah tengah upayanya mencari kebenaran dan membantu Arok Sawidji ....

Hugo di depan mobilnya tak sengaja tersenyum sambil melihat kelincahan dan ketelatenan laki lakinya mengajar dari jauh....tak sadar ketika seorang perempuan menepuk bahunya lembut .....

"Kopi mas Rahman....." Gadis itu tersenyum Nakal memandangi Hugo ....yang tak sadar terbengong....
Gadis itu ....Bintari .....wartawan investigasi yang tak sengaja bertemu dan tidur dengan Hugo saat dia melakukan penelitian di Jakarta ....yang entah kenapa bisa bertemu dengannya kembali di Segara Inten ....yang penuh misteri itu ....tolol ....wartawan investigasi pasti akan tertarik dengan misteri....tak sadar si gempal menggeleng gelengkan kepalanya sambil tersenyum....

"Kalo gak bikin kopi ya fotokopi ....redundan sekali" senyum Hugo masam seraya mengambil cangkir kaleng yang ditawarkan bintari...

"Aku cuma Pegawai rendahan di KUD Segara Inten mas Rahman....jangan pakai kata kata sulit...." Timpal Bintari memandang ke arah yang sama dengan Hugo ....Panji yang melatih bocah bocah bernyanyi twinkle twinkle little star untuk keperluan pekan Industri segara inten....

"Pengulangan ....kau melakukan pengulangan ....dan bisa saja kali ini ...kau mengulangi upayamu menggodaku...." Cemberut Hugo ....

Bintari ganti terkekeh "dan pertanyaannya apakah kau benar benar tergoda?" Senyum perempuan itu ....

Sejenak Hugo memandangi Panji yang tak sengaja bertabrakan pandang dengannya dan tesenyum malu....

"Kurasa tidak ....belenggu ini benar benar membebaskan ku ....dari kebebasan yang membawa kebingungan...." Senyumnya memandang sang perempuan cantik ....

"Itu namanya Cinta ...cah bagus" lirih Bintari kemudian...

"Dan kau ....bagaimana denganmu Bidadari?" Lanjut Hugo setelah meminum kopi dari Bintari.....

"Kebijaksanaan ...  Aku melihat kebahagiaan dari pandangan yang lebih luas...." Ujarnya sambil tersenyum ... Panji masih menggoyangkan tangannya sesuai birama ditingkahi nyanyian dan celoteh anak anak yang begitu bersemangat mengisi kegiatan...

"Dan apa yang kau lihat dari segara Inten ....dan Gunadi Wicaksono.....?" Lanjut Hugo kemudian

Bintari memandangi si tampan "jangan terlalu keras padanya ...  Pada Gunadi Wicaksono....karena pada akhirnya ....kita ....aku ....kau dan dia....tidak terlalu berbeda....." Lirih si Gadis meninggalkan Hugo sendiri dengan cangkir kaleng di tangannya

******"*"***
Malam sebelumnya

"Semua dokumen dan bukti sudah kususun rapi ....ingat ...ini hanya kopian ....semua dokumen asli sudah kusimpan di Lex Libereux...." Ujar Panji memulai pembicaraan ....

Dahi Arok sejenak mengerenyit bingung "mas Panji balik ke Surabaya?" Ujarnya bertanya

"Yeah ....bareng sama aku ....kami juga ambil beberapa buku hukum sebagai rujukan tinjauan lebih lanjut...." Jelas Hugo sementara Arok hanya ber-ooh pelan.....tidak dilihatnya sekejap wajah Panji dan Hugo bersemu merah....

the eternity origins : Pages of PanjiWhere stories live. Discover now