19 Panji dan Struggle of power

26 4 0
                                    

1960

......aku menamainya Arok ... seperti Raja pertama Singasari.....karena dia akan merebut haknya...... Karena dia yang akan mengembalikan semua yang seharusnya menjadi milik Sawidji....

***********
1982

Panji meminum teh hangatnya di warung yang masih Buka ....lima kilometer di luar Segara Inten .....di depannya Hugo duduk terdiam ....beberapa supir truk dan pengendara antar kota terduduk dan ngobrol riuh rendah di belakang mereka .....

"Aku gak tau berapa orang yang melihat jip mu lalu lalang di desa ....kau bisa saja mengacaukan penyamaranku mas...." Ujar Panji memulai pembicaraan

"Dan pelukan itu ....pelukan yang menenangkan ....apa termasuk bagian dari penyamaran? "Investigasi" tentang Segara Inten ....atau itu Polamu menjebak laki laki?" Dingin Hugo sambil membuat tanda kutip di udara 7

Dahi Panji mengerenyit "pola?" Bingungnya ....

Hugo terkekeh sinis ...kemudian meminum kopi hitamnya  "yeah ...berlagak sedih ...rapuh ....meneteskan airmata kalo perlu ....untuk membuat mereka kasihan ....lalu kau jebak mereka agar jatuh ke pelukanmu?" Lanjutnya tajam

"Kau tahu itu bukan poinnya ....kau gak pernah berpikir seperti itu sebelum kau melakukan penelitian skripsi di jakarta dan jatuh dalam pelukan penyair perempuan itu.....kau gay ...yang tertarik pada sesama Gay ...yang menerima tawaranmu untuk bersama ....jangan berpikir yang lain ....kita saling tertarik ...bukan menjebak dan dijebak...tolol" cerocos Panji berbisik ....sejenak rasa kangennya pada pria tampan itu terusik oleh rasa marah yang tak bisa dibendung....

Hugo menarik napas panjang mencoba menurunkan tensi di kepalanya "yeah .....dan itu Indah...." Lirihnya mendung .....

"Well...." Panji sejenak tergugu diam "Itu indah ....dan bukan aku yang berkhianat" ....lanjutnya dengan mata berkaca kaca ....

"Aku mau membantumu mengurus Arok Sawidji ....aku mau membantumu mengurus Arok Sawidji dan memperbaiki apapun yang terjadi diantara kita...." Senyumnya hangat dan dengan perlahan memegang jemari Panji

Panji menarik napas Panjang .....Hugo berkhianat .....tapi dia mau berusaha ...berusaha membantunya ...berusaha memperbaiki ini semua ..... "Oke ...selama di desa kau memanggilku Bagas ....dan kau ....kau adalah Rahman....." Ujar Panji kembali pada Mode kerja .....

"Dan siapakah aku di Segara Inten?" Senyum Hugo melihat keantusiasan si mungil dengan mata berbinar itu "administrasi dari Pastoran Surabaya ....yang memeriksa kinerja pelayanan ku di Segara Inten ...."

"Jadi di kepalamu kau Pastor ....? bruder?" Senyum Hugo hangat ....

"Kenapa emangnya?" Bingung Panji

"Biar aku menemukan alasan paling masuk akal ketika mereka gak sengaja melihatku mencumbumu...." Cengir si gempal Nakal ....Panji clingak clinguk melihat sekitar untuk memastikan tidak ada yang mendengar kemudian mencubit lengan kokoh Hugo "tengil....." Kesal si 
Mungil dalam bisikan ....laki laki dengan badan yang lebih besar tak kuasa mengelus kepala pria mungil sewarna madu itu sambil tersenyum....

Semuanya akan lebih baik..gumamnya dalam hati.....

*********
....Arok Sawidji dibawa oleh ayahnya ke Segara Inten saat usia tiga tahun .....baru saja setelah Ibunya meninggal akibat wabah .....kedatangan keluarga Sawidji disambut dingin oleh Gunadi dan Istrinya .....walaupun Gunadi tahun itu diangkat menjadi lurah mereka sebagai orang dekat Keluarga Wicaksono tidak pernah masuk ke lingkaran pemerintahan....

Kardiman Sawidji lebih memilih mengelola tanahnya dan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada warga desa tentang tata niaga hasil tani yang membuat para saudagar dan tengkulak lokal maupun regional hingga panas mulai melanda tidak hanya di pantai berpasir kelabu yang menjadi titik atraksi di daerah itu namun juga di kepala para warga desa.... Yang sebagian pro pada kapitalisme dan industrialisasi yang dibawa Gunadi... Dan keadilan serta penghormatan terhadap lingkungan yang menjadi semangat Kardiman

the eternity origins : Pages of Panjiحيث تعيش القصص. اكتشف الآن