21. Panji dan Malam yang tak pernah usai

29 4 0
                                    

Dua malam sebelumnya

"aku meleset?...lantas bagaimana cerita seharusnya Bapak?" Ujar Bintari memandangi wajah yang lelah itu bertanya tanya ......

Gunadi memandangi wajah gadis itu dalam dalam .....kemudian memulai ceritanya.....

*********
Pagi di perayaan pekan Industri

"Dia ayahmu...... !!!" Teriak Bintari memandangi Arok yang sudah menghunus belatinya ......sejenak semua orang terbengong termasuk Arok yang terhenti melakukan upaya penusukannya ....tiba tiba Ranti menarik Belati dari genggaman Arok dan menghujamkan belati itu ke ulu Hati sang lurah ......

"Untuk Mas Citro ......untuk Segara inten....." Lirihnya dingin .....keadaan menjadi kacau saat Gunadi terjatuh bersimbah darah di Panggung Acara ...para petugas merangsek meraih Sang lurah dan berusaha menangkap Arok yang terdiam kaget dan Ranti yang tertawa tawa kehilangan kewarasannya ....masyarakat menghampiri panggung berusaha mendekati ingin apa yang terjadi......belum sempat mereka mencerna keadaan yang membingungkan itu ....tiba tiba terjadi ledakan dalam kerumunan lautan manusia itu hingga membuat mereka kocar kacir......terdengar banyak sekali erangan kesakitan .....tangisan dan teriakan......asap dan bau menyengat melingkupi kerumunan manusia yang saling berusaha menyelamatkan diri itu.....keadaan yang jadi kacau....makin menjadi kacau.....

**********
Segara Inten 1984

Panji memandangi Ombak yang memecah mecah di pinggir Pantai desa segara inten ......setelah 1983 dan segala kekacauannya Segara Inten mulai berbenah dan bersolek....perlahan lahan trauma akibat pekan Industri berdarah satu tahun lalu mulai pulih dan terlupakan

"Dik Panji....." Ujar sebuah suara memecah kesunyian ....Panji yang berdiri di beranda rumah besar berwarna putih itu sejenak berpaling memandangi sang pemilik suara .....

Arok yang gagah berbeskap putih dengan kacamata minus dan setangkup berkas di tangannya

"Skema ganti rugi masih terus di godog oleh tim Desa .... Minggu depan aku akan menjalani ujian Paket C ku ....dan semoga tahun depan aku bisa mendaftar di hukum Airlangga....seperti dirimu dan Hugo....." Ujarnya sambil mempersilahkan Panji duduk

Si mungil terkekeh memandangi laki laki tampan yang kini menjadi kepala desa Segara Inten itu ......akhirnya dia mendapat haknya ....bahkan lebih baik dia sekarang bisa menjadi pengganti yang lebih bijaksana dari Gunadi Wicaksono ..... Angin berhembus kencang di beranda rumah putih itu.....ombak terdengar memecah mecah di kejauhan.....sejenak Panji teringat kejadian beberapa waktu lalu
Kejadian dalam rangkaian petaka Pekan Industri....

*********
Panji perlahan lahan membuka matanya .....sudut sudut badannya masih terasa sakit .....

Yang dia ingat terakhir adalah robohnya Gunadi Wicaksono di panggung yang kemudian ditingkahi dengan kehebohan di atas dan di bawah panggung .....terjadi ledakan yang membuatnya kehilangan kesadaran .....

Sudah dua kali dia terbangun dan kembali pingsan di ruangan perawatan itu....

Bagaimana Arok.....bagaimana Hugo.....pikirnya sesaat....

Pikirannya terpecah ketika seorang gadis dengan beberapa bekas luka muncul di ambang pintu dan menghampiri ranjang perawatannya .....

Sejenak Panji mencoba mengingat ingat ....Nawang...? ....tidak ....Hugo bercerita bahwa gadis itu adalah wartawan investigasi....wartawan Investigasi yang tidak sengaja berjalan terlalu jauh bersama Hugo.....

"Bin....ta....ri.....?" Lirih Panji mencoba mengingat ......

Gadis itu sejenak mengangguk "yeah Bintari ucapnya sambil mencoba tersenyum......

the eternity origins : Pages of PanjiWhere stories live. Discover now