World Building #5: Where to Put

1.3K 105 0
                                    

Untuk eksekusi, biar gak membludak ngasih deskripsinya gimana ya?
MulyaSaadiShi

Sesungguhnya membicarakan tentang penempatan kapan kita menjabarkan mengenai setting dunia fiktif yang kita buat, menurutku, tergantung gaya penulisan, kenyamanan, dan keperluan kita sih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesungguhnya membicarakan tentang penempatan kapan kita menjabarkan mengenai setting dunia fiktif yang kita buat, menurutku, tergantung gaya penulisan, kenyamanan, dan keperluan kita sih. Di satu sisi ada penulis yang menjabarkannya semuanya di satu bab sekaligus. Mengambil setting cerita game epic Dragon Age, aku coba beri contoh kasus yang seperti ini:

Thedas merupakan sebuah dunia di mana kisah ini berlangsung terdiri dari beberapa negara seperti Ferelden, Orlais, dan Antiva. Ras-ras di bumi Thedas ada empat yaitu manusia, kurcaci, elf, dan qunari. Qunari adalah................ yang berasal dari............. . Penyihir-penyihir di Thedas atas keputusan Chantry dikurung di dalam Circle of Magi di mana merupakan sebuah tempat bagi para penyihir agar terus bisa diawasi agar tidak menggunakan sihir-sihir terlarang seperti blood magic dalam pengawasan templar. Chantry adalah.......... Templar adalah......

Di situ saya merasa seperti baca buku pelajaran. hahaha.(no offense)

Jujur kalo aku pribadi kalau membaca pembukaan dengan segala penjabaran seperti itu lebih sering merasa bosan karena seperti baca buku pelajaran dibandingkan penasaran yang berujung pada mengganti cerita lain. Yang membuat kisah kamu menarik sedikit banyak ya setting duniamu sendiri. Kebayang ga kalau kita udah capek-capek bikin cerita tapi semua elemen kejutannya dihamburkan di halaman pertama? Lah, terus halaman-halaman berikutnya buat apa dong?

Jadi, kalau aku personal, aturan pertama untuk menjabarkan setting duniamua jangan langsung dipaparkan semua di halaman pertama.

(lagi-lagi patokanku game) Untuk yang suka main game RPG, terkadang kita cuma tahu cerita secara garis besar dari game tersebut. Misalnya, seorang protagonis yang mau membasmi naga. Namun banyak orang bilang ceritanya bagus. Tertariklah kita untuk memainkannya, terlena karena buaian kisah yang bagus.  Sering aku lihat di awal cut scene game-game klasik, mereka memberikan pengantar misalnya sebagai berikut:

tahun xxx, sebuah negara dengan raja bernama anu memanggil kesatria-kesatria pemberani untuk mengadakan kontes berburu. namun dalam kontes itu seorang yyy datang dan kemudian kemudian kemudian... dan inilah dia beta berjuang untuk mendapatkan kembali negaranya.

lalu scene berganti ke protagonis di dalam tavern. dan ini sungguh contoh yang ga oke. Tapi seringkali mereka mengggunakan narasi yang sangat bagus sehingga membuat kita penasaran dengan kisah berikutnya.

Tapiii seiring berjalannya waktu, narasi di awal seperti sudah jarang ditemui lagi. Kalaupun iya, pasti tidak panjang dan akhirnya lebih fokus ke adegan yang tengah dialami sang protagonis sehingga membuat para pemain (atau pengamat) langsung terjun ke dalam kisah dan penasaran akan istilah-istilah yang dimaksud.

Di bawah ini aku pasang scene pertama ketika bermain Dragon Age Inquisition (sumber dari youtube tapi aku main game itu sih meskipun belom tamat haha). Kalau kita nonton pasti langsung terbawa suasana karena grafik, warna dan juga efek-efek film yang oke. Tapi gimana caranya biar bisa kaya gitu? Karena game ini menjual cerita, mereka pada akhirnya mengupas dunia mereka satu persatu seiring berjalannya cerita itu.

Game dan tulisan tentunya berbeda jauh. Yang satu ada gambarnya, yang satu tulisan doang dan visualnya hanya bisa dihasilkan oleh imajinasi setiap pembaca. Tapi, tulisan bisa menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru tergantung terminologi yang dimasukkan ke dalam kisah yang kita buat.

Aku coba narasikan potongan adegan dari DAI (dari sekitar menit 1:58-2:35)

....
Enara tidak sadarkan diri setelah ledakan itu terjadi. Ia dapat merasakan udara lembab dan dinginnya batu ketika terjaga dan mendapati remangnya lilin di ruangan itu. Tangannya diborgol, perempuan elf itu meringis ketika tangan kirinya berpendar hijau dan berdesis. Di sekelilingnya merupakan empat penjaga siaga dengan pedang yang siap menghunus lehernya, membuat sang Dalish elf  bahkan takut untuk bernapas.

Tangannya sekali lagi berpendar hijau dan pintu tiba-tiba terbanting ke dalam, terbuka. Dua orang perempuan masuk ke dalam ruangan itu dan terdapat lambang The Seekers of Truth di pakaian yang mereka kenakan.

"Katakan kenapa aku tidak boleh membunuhmu sekarang," tuntut wanita berambut pendek di telinganya. Sebilah pedang disampirkan di pinggang dan dia berjalan memutari Enara, "Conclave hancur, mereka yang menghadiri rapat itu mati kecuali dirimu."

"Kau pikir, aku bertanggung jawab?" Enara tidak terima.

Perempuan bertudung di samping wanita berambut pendek itu hanya mengamati ketika rekannya meraih tangan kirinya yang kembali berpendar sambil berkata dengan geram, "Jelaskan apa ini."
...

Oke. Mungkin dari potongan narasi di atas kita menemukan sebuah misteri dan pertanyaan-pertanyaan seperti: 1) kenapa tangannya berpendar, 2) kenapa orang-orang mati, 3) apa itu Seekers of Truth, 4)Dalish elf

Hal-hal di atas ada hubungannya dengan main story dan juga elemen-elemen pendukung. Nomor 1 & 2 tentu ada hubungannya dengan plot utama cerita, sementara nomor 3 & 4 merupakan istilah-istilah komplementer yang mendukung plot utamanya.

Tentu saja hal itu tidak dijelaskan secara langsung karena, seperti yang aku sebutkan sebelumnya, misterinya terkuak seiring kisah tersebut diceritakan. Itu pun yang menurutku harus kita coba pelajari dan diterapkan ke cerita kita. Seperti mengupas bawang bombay sampai nangis: bikin kulitnya yang misterius lalu kita kupas sampai intinya, hingga nangis.

yang nangisnya bercanda kok.

Daripada main 100 jam tapi ga beres-beres, kalau lagi senggang (banget) aku ngerekomendasi nonton cutscene-nya Dragon Age Inquistion (all cutscne) di youtube. Cape sih, soalnya durasinya kaya nonton Game of Thrones 6 episode non stop hahaha.

Terus di mana kita masukkin narasi tentang dunia yang udah kita bikin?

Kamu bisa menjelaskan settingan duniamu dari 1) dialog antar tokohnya misalnya ada seseorang yang memaparkan mengenai masalah di masa lampau atau di masa kini suatu kota/ negara, entahlah. 2) flashback di bagian yang pas atau 3) sebuah cerita di masa kini (present) membahas mengenai masa lampau (past)

Punten punten karena aku sesungguhnya jarang mampir di lapak orang, aku cuma bisa nyisipin satu contoh dari ceritanya Nona PhiliaFate di I'mmortal Series: Reminiscentiam yang mana menjelaskan salah satu setting dunianya ketika si lakon utama lagi belajar sejarah hahaha. Mudah dipahami dan emang sejalan sama plotnya aja gitu loh. nice one, btw.

*

oke deh, segini dulu. Mudah mudahan terjawab. Abis ini aku bingung bahas apa lagi hahaha. Kalau ada pertanyaan dan mungkin bisa kujawab silakan ditulis di kolom komentar yaa! buh-bye :)

 Kalau ada pertanyaan dan mungkin bisa kujawab silakan ditulis di kolom komentar yaa! buh-bye :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Writing Ideas And StuffWhere stories live. Discover now