Hanya lelaki sinting yang berani mendekati seorang gadis untuk mengucapkan sebuah omong kosong dan mengharapkan sebuah pukulan kematian atas mulut kotornya itu.
"Hamil lah anakku!" Sehun menatap dengan penuh harap, namun agaknya otak jeniusnya tidak...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seandainya Yoojung boleh memilih antara terjun ke sungai Han atau menerima tawaran menggiurkan jutaan uang dari pria di hadapannya, Yoojung lebih memilih terjun. Bahkan jika pilihannya harus memakan tahi unta satu truk lebih itu lebih baik daripada harus menjadi tempat pembuangan sperma pria sinting dihadapannya.
"Tidak, terimakasih. Minggir!"
Biar Yoojung hitung sudah berapa kali dalam seminggu om-om mesum ini mendatanginya dan mengatakan hal yang sama.
"Biarkan aku menghamilimu!"
Lihat! Itu adalah kalimat ke 50 sekian yang pria bermarga Oh itu lontarkan padanya.
Gila apa? Mana ada gadis waras sepertinya yang tidak jantungan ketika tiba-tiba ada pemuda asing mengatakan hal seperti itu.
Pemuda itu sinting. Titik. Harus dimasukkan ke RSJ.
Sialnya Yoojung tak lahir dalam keluarga yang punya kekuasaan besar di Negara Ginseng ini. Pertama kali berhasil melaporkan pemuda sinting ini ke polisi dan membawanya mendekam di penjara, yang ada Yoojung berakhir kena pukulan maut ibunya.
Pemuda itu kaya. Hanya beberapa jam masuk ke penjara, si sinting itu bisa bebas lagi dengan mudahnya. Dan ibunya tercinta yang sungguh ingin Yoojung cuci otaknya di sungai amazon, mencercanya.
"Gadis sinting! Harusnya terima saja permintaannya. Lumayan kan ibu dapat menantu kaya raya!"
Duh, sejak kapan ibu jadi mata duitan seperti itu, huh? Rasanya Yoojung ingin menenggelamkan kepalanya ke kloset melupakan sebuah kenyataan penting dalam hidup ini.
Uang memang segalanya, ya?
Setidaknya Yoojung masih mau mengerti jika pemuda itu lelaki teman dekatnya atau seseorang yang ia kenal. Nah, ini? Bertemu saja baru pertama kali.
"Kau mau aku menghancurkan masa depanmu atau pergi sekarang juga!"
Sehun tersenyum tipis. Melipat tangan ke dada menatap gadis incarannya. "Jangan, dong! Aku tak bisa menghamilimu jika kau menghancurkan adik kecilku."
Cukup sudah! Yoojung sudah stres karena presentasinya hari ini kacau ditambah nilai minus dari dosennya. Sempurna sekali kesialannya hari ini dengan kehadiran si kunyuk pengemis rahim ini dengan segala omong kosongnya.
Ketika Yoojung sudah siap untuk menendang selangkangan sialan itu, Sehun mengangkat tangannya.
"Stop! Okey, aku pulang. Besok aku datang lagi dan tawaranku masih sama."
Yoojung menggeram. "Mati saja sana!"
Pemuda bermarga Oh itu berbalik, jalan beberapa langkah sebelum membalikkan badannya kembali hanya untuk mengatakan omong kosong pada Yoojung. "Ingat perkataanku ini, aku yakin, aku bisa menghamilimu!"
Yoojung mendesis. Harusnya ia tendang saja kemaluan si sinting itu tadi. Kapan sih, dia akan berhenti mengganggunya?
Hamil? Dengannya? Yang benar saja!
To be continued.
Ruunoteu :
PENTING!! INI HANYA CERITA FIKSI YA :) APAPUN YANG DITUANGKAN DIHARAPKAN JANGAN "LHOH BUKANNYA SEHARUSNYA GINI-GITU, SETAHUKU KALO BLABLABLA.."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
