1. Orang Sinting

35.6K 1.6K 73
                                    

Musim semi, hari cerah, dompet penuh. Benar-benar hari yang sempurna.

Ayahnya di Daegu minggu ini sedang berbaik hati mengirimkan uang saku lebih kepada Yoojung. Tahu kenapa? Alasannya karena Yoojung menjadi anak kurang ajar dengan mengancam ayahnya akan mengadukan ayah kepada ibu karena minggu lalu ayah baru saja terkena penipuan penjualan apartemen.

Jika ibu tahu ayah terkena tipu, kehilangan jutaan won, ayah harus siap-siap peti mati. Seisi rumah tahu betapa galaknya ibu ketika marah apalagi menyangkut masalah uang.

Memang ya, di dunia ini bagi keluarga pas-pas an apalagi melarat, uang adalah hal sensitif.

Yoojung sih senang-senang saja. Tak peduli ayahnya sedang meratapi nasibnya, memeras ayahnya adalah kesempatan emas agar ia bisa membeli tas cantik yang tempo hari ia lihat terpajang di etalase toko.

Mahal.

Yoojung bersenandung riang menenteng tas berlogo SON yang bergoyang di tangannya. Akhirnya setelah 2 bulan lamanya ia harus mati-matian bekerja paruh waktu, tas pink dambaannya kini di dapatkannya. Meski pada akhirnya ia membelinya memakai uang ayahnya.

Yoojung berhenti di depan lift bersama dengan seorang lelaki dengan pakaian serba hitam dan topi hitam. Mereka berdua masuk bersamaan. Yoojung terus bersenandung pelan hingga akhirnya lift berdenting, mengantarkan Yoojung ke lantai 5 tempat apartemennya berada.

Ia baru pindah ke apartemen ini seminggu yang lalu. Karena apartemen yang lama sangat jauh dari universitasnya, Yoojung pindang kesini. Beruntung ibu tak keberatan jika Yoojung pindah apartemen. Toh biaya sewa disini lebih murah dan bagusnya tempatnya lebih luas.

Yoojung menjatuhkan pantatnya di atas sofa begitu tiba di apartemen. Meloloskan nafas lega dan memeluk tas yang baru saja dibelinya. Jam menunjukkan pukul 5 sore. Setelah puas mengistirahatkan kakinya Yoojung bangkit dan beranjak untuk mandi.

Yoojung hanya butuh 30 menit untuk mandi. Saat langkah kakinya keluar dari kamar mandi, tiba-tiba bel apartemennya berbunyi. Dengan cepat Yoojung memakai pakaiannya.

Ketika ia membuka pintu ia mendapati sosok pria memakai jas rapi dan bau parfum yang semerbak mirip dengan parfum yang ayahnya pakai. Yoojung memiringkan kepalanya bingung. "Ada yang bisa saya bantu?"

Si pria dengan rambut klimis itu tersenyum sopan. "Apakah benar anda Kim Yoojung-ssi?"

Yoojung mengangguk. "Ya, benar."

"Saya dari JK Group." Ujarnya menyodorkan kartu pengenalnya. "Ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda, Yoojung-ssi." Yoojung membaca nama yang tertera pada kartu tersebut.

Kang Daniel. Asisten Direktur. JK Group.

Yoojung tahu perusahaan ini. Siapa yang tak kenal dengan perusahaan yang menghasilkan banyak merk-merk fashion terkemuka di Korea dan bahkan di berbagai negara. Tas bermerk SON yang baru dibelinya adalah salah satu merk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.

Siapa kira-kira yang ingin bertemu dengannya?

Yoojung menurut. Mengikuti pemuda bernama Daniel tersebut turun keluar dari gedung apartemen tempat tinggalnya. Di depan gedung terparkir sebuah mobil hitam.

Daniel menggerakkan tangannya mempersilahkan Yoojung masuk ke dalam mobil sementara pemuda tersebut berdiri tegak menunggu di luar mobil.

Di dalam mobil, seorang lelaki berpakaian rapi duduk menyilakan kakinya. Yoojung mengucapkan salam dnegan kikuk. Ia yakin sekali pasti dia adalah orang dengan jabatan tinggil di JK Group. Direktur perusahaannya mungkin.

Sejurus kemudian pemuda tersebut menoleh menatap Yoojung dengan senyum simpul yang menwan. Yoojung berai bertaruh, pasti semua gadis akan terpana akan senyum itu. ditambah wajah menwan bak pangeran-pangeran di negri dongeng.

"Begini.." Yoojung menautkan jarinya. "Ada urusan apa ingin bertemu denganku?"

Lelaki itu tersenyum lagi dan kali ini sukses membuat hati Yoojung meleleh.

"Kudengar kau seorang mahasiswi yang bulan oktober depan akan wisuda bukan?"

"Bagaimana anda tahu?"

Lelaki itu tersenyum. Lantas mengeluarkan kartu nama dari saku jasnya. Yoojung membulatkan matanya. Dugaannya benar. Dia adalah direktur JK Group. Ia baru tahu direktur perusahaan itu muda sekali.

Tertera nama Oh Sehun disana.

"Aku ingin menawarkan sebuah kesepakatan bersamamu."

"Kesepakatan?"

"Apakah kau mau setelah lulus nanti langsung bekerja di perusahaanku?"

Ya Tuhan, mimpi apa Yoojung semalam di tawarkan masuk ke dalam perusahaan besar seperti ini? Ia dengar masuk ke JK Group harus bertarung melawan 8.000 peserta. Dan yang diterima perusahaan itu setiap tahunnya hanyalah 8 orang. Itu seperti 1 banding 1000 orang.

Dan dia ditawarkan secara langsung oleh presdir JK Group?

"Ini sungguhan? Aku tidak sedang bermimpi, kan?" Yoojung bertanya tak percaya membuat pemuda di sampingnya tertawa pelan.

"Apakah aku akan membuat hal seperti ini menjadi candaan?"

Yoojung mengangguk. Lantas dengan mata berbinar berkata, "Tentu saja aku mau. Tapi kesepakatan apa yang anda maksud dengan membuatku dapat bekerja di JK Group?"

Sehun tersenyum simpul. "Mudah. Aku ingin kau mengandung anakku. Kita bisa melakukannya setelah kau wisuda sebulan lagi. Kemudian, setelah kau melahirkan anakku kau dapat langsung bekerja di perusahaan. Dengan jabatan yang tinggi tentu saja."

Yoojung nyaris menjatuhkan rahangnya saking lebarnya ia membuka mulutnya. Telinga sedang tidak salah dengar, kan?

"Maaf. Anda sedang tidak mabuk, kan?"

Sehun terkekeh lagi lantas menggeleng. "Tidak. Aku tidak suka alkohol."

"Apa jangan-jangan..." Yoojung memutar telunjuknya di samping kepalanya.

"Aku tidak gila." Sanggah Sehun. "Bagaimana?"

Butuh beberapa detik agar Yoojung bisa menjernihkan otaknya. Perkataan pemuda itu tidak terdengar seperti lamaran. Itu hanya seperti orang gila yang bilang ingin menghamilinya tanpa ikatan pernikahan.

Otaknya persis menara pisa. Omongannya tidak memiliki saringan, apa? Memangnya mudah apa minta hamil dengan dirinya?

Ya, hamilnya memang mudah. Tinggal naik ranjang, buka baju, dan seterusnya, jadi sudah! Maksudnya, dia kan orang asing! Bukan siapa-siapanya Yoojung.

Mengandung anaknya agar bisa bekerja di JK Group?

Jika dipikir-pikir bahkan untuk seorang gadis matre itu tawaran yang menggiurkan. Sangat. Bayangkan! Kau hamil anaknya, otomatis anakmu bisa menjadi ahli waris selanjutnya JK Group, ditambah kau pun bisa bekerja disana dengan jabatan tinggi.

"Jika kau setuju aku akan segera mencarikan pengacara untuk mengurus kontrak kita." Sehun menatap Yoojung yang masih tenggelam dalam pikirannya. Sehun tak tahu apa yang Yoojung pikirkan saat ini. Apakah masalah tempat mereka akan membuat anak nanti?

"Well, kau bisa menyiapkan hati untuk sebulan lagi. Tenang saja aku akan menyewakan tempat mewah di hawaii saat itu tiba. Atau kau ingin kita melakukannya di rumahku saja? Atau di temp..."

"Tunggu!" Yoojung menyela. Ia seakan kehabisan oksigen. Nafasnya tak beraturan.

"Ya?"

Mendadak Yoojung merasa menjadi seperti orang teridiot di dunia. "Apa kesepakatan kita tadi?"

Sehun tersenyum.

"Hamillah anakku, dan kau akan dapat bekerja di perusahaanku."





Telingaku tidak salah dengar. Ini nyata. What the f*ck!!




TBC.

NO CHOICE | OSHWhere stories live. Discover now