21. Fault

13.2K 895 50
                                    

Yoojung kecil yang kala itu berumur 6 tahun berlari riang, membiarkan rambut kucir kudanya bergerak ke kanan dan kiri. Tangannya direnatangkan dan melambai pada seseorang, "eonniiii!!" Panggilnya.

Soojung menoleh mendapati adik kecilnya menyusulnya ke taman bermain yang berada tak jauh dari rumah. "Kak Suho dimana? Kenapa kau sendirian?"

"Kak Suho pergi bermain game! Menyebalkan, ia melarangku ikut!" Lapor Yoojung sembari mempoutkan mulutnya.

"Aih, dasar maniak game! Baiklah, kau mau ikut eonni bermain?"

Yoojung mengangguk semangat. Daripada merasa bosan di rumah dan melihat mama membuat kimchi Yoojung lebih senang bermain keluar rumah. Kakak perempuannya itu seratus kali lebih menyenangkan daripada Kak Suho yang selalu tega meninggalkannya bermain sendirian.

Soojung meraih tangan mungil Yoojung yang sebenarnya tak berbeda jauh dari ukuran tangan Soojung yang mungil. Umur mereka hanya terpaut satu tahun dan itulah mengapa sebenaenya bentuk fisik Soojung dan Yoojung tak jauh berbeda.

Bahkan acapkali orang-orang mengira bahwa mereka adalah saudara kembar. "Eonni, sedang apa disini?"

Soojung menggeleng sembari membawa adik perempuannya menuju ayunan. "Hanya bertemu teman."

"Siapa?"

"Kau tak akan mengenalnya." Kemudian Soojung mengangkat Yoojung naik ke atas ayunan dan berdiri di belakang adiknya untuk mengayun ayunan tersebut.

Yoojung selalu senang bermain dengan Soojung daripada bersama Suho yang selalu pada ujungnya membuatnya menangis. Ia lebih menyayangi kakak perempuannya daripada kakak laki-lakinya yang gemar menjahilinya.

Bahkan saking ia menyayangi Soojung, ia meniru hampir semua hal yang Soojung lakukan. Seperti gambar pelapis dinding kamarnya, baju-bajunya, bahkan ketika suatu hari Soojung berubah dari yang awalnya adalah gadis kecil manis berambut panjang menjadi gadis tomboy, Yoojung mengikutinya.

Saat itu entah karena alasan apa, Soojung meminta mama memotong rambutnya persis seperti milik Suho. Bahkan ia tak lagi memakai baju-bajunya yang rata-rata baju anak perempuan. Mama akhirnya membelikan baju-baju anak laki-laki karena Suho selalu marah ketika Soojung memakai pakaiannya.

Kala itu mama dibuat pusing oleh kedua putrinya, di mana saat Soojung tiba-tiba berubah menjadi gadis tomboy, Yoojung kecil pun merengek ingin mengikuti Soojung. Akibatnya banyak yang mengira mama memiliki anak laki-laki kembar tiga.

Selain senang mengikuti apapun yang Soojung lakukan, Yoojung juga senang mengikuti kemanapun Soojung pergi. Seperti yang terjadi malam itu.

Malam itu sudah terlalu larut dan bahkan ayah dan mama sudah tidur di kamar mereka. Kamar Yoojung dan Soojung yang bersebelahan, membuat Yoojung dapat mendengar suara pintu kamar kakaknya yang terbuka dan suara langkah kaki Soojung.

Yoojung kecil terbangun dan langsung melompat dari ranjangnya menuju kamar Soojung. Sayangnya, ia terlalu terlambat. Lantas ia segera berlari keluar rumah dengan piyama tidurnya tanpa mengenakan jaket. Padahal malam itu adalah malam musim semi yang terlampau dingin.

Menerobos jalanan sepi pada larut malam sejujurnya membuat Yoojung ingin menangis ketakutan. Namun ia harus menemukan Soojung dahulu. Karena tempat tinggalnya adalah di pinggiran kota dan bersebelahan dengan pantai, setelah memeriksa taman bermain dan tak menemukan Soojung, Yoojung kecil pun menuju pantai.

Angin laut berhembus kencang menerpa wajah merah muda Yoojung kecil yang terlihat menggigil kedinginan. Ia belum turun menuju pantai dan berdiri di pinggir jalan memegang pagar pembatas jalan raya menatap hamparan pasir putih di hadapannya.

NO CHOICE | OSHWhere stories live. Discover now