13. Wanita mengerikan

18.4K 1K 45
                                    

Rumah ini terletak di kawasan hunian elit di Gangnam. Semua yang tinggal di kawasan ini adalah para konglomerat, artis papan atas, atau bahkan pejabat penting pemerintah.

Yoojung melongo menatap rumah barunya. Ia berasa seperti sosok Cinderella di dunia nyata. Bahkan ia juga disambut beberapa pelayan di pintu masuk. Sehun memberikannya satu orang asisten pribadi dimana Yoojung boleh menyuruhnya melakukan apapun termasuk bunuh diri.

Kwon Seri, asistennya itu menunduk hormat, tersenyum ramah dan memandu Yoojung memasuki kamarnya. Sebuah ruangan bernuansa nilla elegan menyambutnya. Harum aroma jeruk menyegarkan menyerbu penciumannya begitu pintu dibuka. Yoojung takjub pada awalnya melihat betapa mewahnya kamarnya. Bahkan ini dua kali lebih besar dibanding apartemennya.

Gila.

Namun ketakjubannya berhenti ketika irisnya menatab dua ranjang yang dipisah dengan sebuah nakas kecil dari jati di tengahnya. Tunggu dulu. Ia curiga.

"Kenapa ada dua ranjang?" Tanya Yoojung bingung pada Seri. Ia curiga dengan akal-akalan Sehun. Bukannya dalam perjanjian mereka akan tidur terpisah.

"Aku suka melanggar peraturan!"

Yoojung memejamkan matanya mengingat ucapan si idiot itu. Jangan bilang...

"Ah, saya pikir Tuan Sehun hanya membutuhkan satu ranjang untuk kalian berdua. Namun beliau meminta dua ranjang di dalam kamar yang berukuran sama. Saya tidak paham, jadi anda bisa menanyakannya langsung pada Tuan Sehun."

Hah! Tidak perlu bertanya pun Yoojung paham niat Sehun. Tidak bisa! Mereka tak boleh tidur satu kamar. Siapa yang tahu apa yang akan dilakukan si mesum itu saat ia tidur? Saat ia mabuk saja dulu si idiot itu membuatnya hamil.

Yoojung menahan marahnya. Tersenyum semanis cake sebelum akhirnya menyuruh Seri untuk meninggalkannya sendirian di dalam kamar.

Yoojung menjatuhkan pantatnya ke atas ranjang dan langsung membaringkan diri menatap atap kamar berwarna putih. Benaknya masih tak menyangka bahwa pada akhirnya ia akan menikahi si idiot itu. Tangannya perlahan mengusap perutnya yang masih datar.

"Apakah kau senang akhirnya mama menikah dengan ayahmu?" Tanyanya pelan setengah berbisik. Namun sejurus kemudian Yoojung terkekeh sendiri. Menertawakan coretan takdirnya yang begitu menggelikan.

Sembari mengawang akan banyak hal, perlahan Yoojung jatuh tertidur. Ia kelelahan selepas acara pernikahan tadi. Nafasnya menderu teratur bersamaan dengan derik pintu terbuka secara perlahan.

Sehun melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar seolah sedikit suara langkah kakinya akan membangunkan istrinya. Senyumnya merekah mendapati Yoojung tertidur begitu pulas. Jam menunjukkan pukul 6 sore dan mereka belum makan malam. Namun demi melihat sang istri tertidur amat pulas, Sehun tak tega membangunkan.

Ia bergerak berbaring menatap Yoojung. Senyumnya terus merekah menatap setiap lekuk wajah Yoojung. Sehun perlahan mengangkat wajahnya, mendekatkan diri kemudian dengan lembut mencium bibir plum gadisnya.

Ia menikmati aroma Yoojung, rasa manis yang diberikan gadis itu. Memejamkan mata memberikan seluruh perasaannya pada ciuman itu. Sehun melepas tautannya setelah beberapa detik, menatap gadis itu lekat dan berbisik. "Jangan khawatir. Aku akan membuatmu bahagia. Ah, tidak. Kita. Kita akan bahagia."

---

Seharusnya Yoojung tidak melewatkan hal yang paling penting malam itu. Ia ketiduran dan lupa mengunci pintu kamar. Begitu ia terbangun di pagi hari, rasanya aneh melihat tak ada apapun yang terjadi.

Oh, oke, itu bukan berarti Yoojung mengharapkan sesuatu terjadi. Hanya saja rasanya aneh ketika ia terbangun dengan posisi tidur yang baik, memakai selimut dan semua terlihat rapi. Bahkan ia mendapat secangkir susu putih di nakas sebelah ranjangnya. Ia ragu Sehun sudah melakukan sesuatu padanya dan menyembunyikannya.

NO CHOICE | OSHWhere stories live. Discover now