FIN

17.5K 844 125
                                    

Yoojung dan Sehun sore ini duduk bersantai di beranda lantai atas rumah mereka. Menatap langit sore yang menjemput malam. Berwarna jingga keemasan seolah dapat menyihir mereka.

Duduk di atas sofa empuk, Sehun memeluk Yoojung dari belakang. Kandungan Yoojung sudah mulai membesar.

9 bulan.

Mengusap perut istrinya lembut, Sehun mulai berandai-andai jika anak mereka nanti telah lahir. Sejauh ini, Yoojung dan Sehun tak tahu jenis kelamin anak mereka. Setiap memeriksa kondisi kandungan, Yoojung hanya ingin tahu apakah bayinya sehat atau tidak.

Laki-laki atau perempuan biarlah itu menjadi kejutan selanjutnya.

"Kau sudah membuat namanya?" Tanya Yoojung sembari menggenggam erat tangan Sehun.

"C dan V."

Mendongakkan kepalanya bingung, Yoojung bertanya, "maksudnya?"

"Kontrol C dan kontrol V. Anak kita nanti kembar. Copy Paste. Laki-laki dan perempuan."

Lontaran polos Sehun sontak membuat Yoojung mencubit lengan prianya. "Kan sudah kubilang buatlah nama yang masuk akal!"

"Itu masuk akal! Anak kita kan kembar!"

Mendecakkan lidah kesal, Yoojung bangkit dari berbaringnya dan memukul kepala Sehun. "Tahu dari mana kembar? Copy paste? Kau mau anak kita nanti diolok-olok karena nama mereka?"

Sehun mempoutkan mulutnya sembari mengusap kepalanya yang sedikit sakit. "Kalau begitu kau saja yang membuat nama!"

"Kau berteriak kepadaku?!"

Sehun mengerjapkan matanya beberapa kali. Sepertinya ia menjadi serba salah setiap harinya. "Oh-ah.. aku tidak berteriak, tuh!" Suaranya melembut. Namun tidak ada gunanya Sehun merendahkan suaranya dan berusaha membuat Yoojung tidak lagi kesal.

Sore itu, Sehun dan Yoojung terus berdebat. Mulai dari nama anak hingga kumis Sehun yang tidak dicukur rapi. Semua yang ada pada diri Sehun sore itu menjadi salah di mata Yoojung. Dia menjadi lebih sensitif daripada hari-hari sebelumnya.

Namun bukannya memilih mengalah dan meminta maaf pada Yoojung meski ia tidak salah, Sehun membuat kepala Yoojung semakin mendidih.

"Bibitku adalah bibit yang terunggul dari yang terunggul. Bayangkan jika aku tidak menghamilimu di percobaan pertama?! Bisa-bisa si tiang listrik itu yang menghamilimu duluan! Lalu anakmu akan setinggi tiang listrik itu! Wajahnya tidak akan setampan diriku! Itu benar-benar akan menjadi mimpi buruk."

"Apa?! Tiang listrik? Kak Chanyeol?!"

Astaga!

"Sini kau!" Yoojung menggerakkan tangannya menyuruh Sehun mendekat. Namun Sehun berlari menjauh karena ia tahu apa yang akan terjadi jika ia mendekat. Antara ia tidak akan mendapat anak kedua atau otaknya yang akan miring dan kakek akan mengirimnya ke rumah sakit jiwa.

Aset berharga yang paling rawan disakiti istrinya adalah otak jeniusnya. Namun yang lebih berharga dari otaknya adalah aset terpenting mesin pembuat anaknya.

Yoojung itu berbahaya. Entah sebelum hamil, saat hamil, atau nanti setelah hamil.

"Sini!"

"Kau tidak boleh menghancurkannya dulu!" Teriak Sehun, berlari menghindari Yoojung.

"Kemari!"

"Kita belum membuat anak kedua!"

"Hei!"

"Aku ingin punya 5 anak! Atau lebih!"

"Oh Sehun!"

"Aku masih ingin melakukannya bersamamu ratusan kaliiii!! Jangan sakiti juniorku!!"

NO CHOICE | OSHWhere stories live. Discover now