8. Rahasia

20K 1.2K 73
                                    

Taehee tidak mengizinkan Sehun menemui Yoojung untuk sementara waktu. Jika Yoojung sampai melihat Sehun di sekitarnya, bisa-bisa gadis itu semakin tertekan. Taehee menyuruh Sehun untuk merahasiakan bahwa dirinya telah mengetahui bahwa Yoojung hamil.

Yoojung masih belum bisa mengatakannya pada siapapun. Kata Yoojung, gadis itu masih akan melanjutkan kuliahnya. Toh, dalam 3 bulan ia akan wisuda. Kandungan usia 3 bulan tidak akan kelihatan, bukan?

Meski Taehee menentangnya karena ia takut Yoojung akan kelelahan. Namun gadis itu bersikeras. Sebagai ganti kekhawatirannya, Taehee meminta Sehun menjaga Yoojung dari kejauhan.

Dalam beberapa hari kondisi dimana ia sering mual dan muntah mulai berkurang. Yoojung mulai bisa beraktifitas seperti biasa. Ia kembali ke apartemennya lagi tentu setelah mendapat izin dari Taehee. Kak Taehee berpesan agar Yoojung tak meminum obat apapun selama kehamilan kecuali vitamin darinya.

Meski sulit berangkat kuliah saat hamil apalagi kecemasan apabila orang-orang tahu bila ia hamil, Yoojung terus menguatkan hati. Pasti tidak akan ada yang tahu ia hamil. Bisa menjadi berita besar jika ada mahasiswi di kampus ini hamil saat kuliah.

Terlebih ia tak mau membayangkan bagaimana tanggapan Hyena. Tapi tanggapan Hyena nanti tidaklah penting. Yang terpenting adalah bagaimana tanggapan orang tuanya.

Ah, si sialan Sehun itu. Ingin rasanya ia mendatangi pemuda itu dan menendang kemaluannya. Namun ia tak memiliki keberanian untuk melakukannya. Ingat, kehamilannya harus ia sembunyikan dari Sehun. Ia saja masih tidak tahu maksud sebenarnya Sehun ingin dirinya yang mengandung anaknya.

Bagaimana jika itu untuk suatu yang buruk? Bagaimana jika ia hanya dimanfaatkan saja?

"Yoo, selesai kelas nanti, ke cafe yuk! Ada seseorang yang ingin kukenalkan padamu." Hyena berbisik di dalam kelas. Yoojung meringis. "Maaf. Aku tak bisa. Aku ada urusan selepas kuliah nanti." Tentu saja Yoojung tak bisa. Ia harus banyak istirahat. Ia sudah cukup strees mengenai kehamilannya. Ia tak mau menambah beban pikirannya lagi.

Hyena merenggut. "Cih, pasti urusan dengan si direktur tampan itu, kan?"

Duh, seandainya Hyena tahu yang sebenarnya, pasti gadis itu tak akan menggodanya seperti itu. Mood Yoojung langsung memburuk seketika.

Apakah efek orang hamil berpengaruh juga pada mood nya?

Membahas Sehun selalu sukses membuat Yoojung kesal. Ia memilih tak menanggapi Hyena.

Tepat setelah dosen keluar dari kelas, Yoojung langsung pergi meninggalkan Hyena yang menggantung pertanyaan di udara. Bahkan ia tak sempat mengucapkan selamat tinggal pada Yoojung. Ia mendesah kesal melihat Yoojung yang hari ini terlihat menyebalkan.

Sementara itu, begitu Yoojung keluar dari kampus dan menaiki bus, diam-diam orang suruhan Sehun mengikutinya. Seperti janjinya pada Taehee, Sehun akan terus menjaga Yoojung meski ia sibuk.

Namun sepertinya hari ini Sehun harus mendapatkan kabar tak mengenakkan. Sirine berbahaya dalam benaknya berbunyi.

Yoojung berdiri terkejut mendapati sosok pemuda yang ia kenal berdiri di depan apartemennya. Senyum lebar langsung mengembang di wajahnya. Ia lantas berlari berhambur memeluk sosok dengan tubuh menjulang tinggi itu.

"Kenapa Kak Chanyeol datang tidak bilang-bilang, sih?"

Chanyeol terkekeh, mengacak puncak kepala Yoojung. "Kejutan!" Ujarnya membuat Yoojung terkekeh pelan. Lantas Yoojung membuka pintu apartemennya dan mempersilakan Chanyeol masuk.

"Kenapa timing-nya tepat sekali? Aku sedang merindukan kakak, dan tiba-tiba kakak datang. Kejutan sekali!"

Chanyeol terbahak sekali lagi. "Benarkah? Sepertinya kita jodoh. Aku juga merindukanmu. Itu sebabnya aku lebih memilih mampir kesini dulu daripada menemui ibuku."

Selepas pintu apartemen tertutup, Daniel keluar dari balik dinding. Sehun yang mengutusnya untuk mengawasi Yoojung. Dan dari informasi yang ia miliki, Yoojung adalah anak tunggal. Sedangkan saudara sepupu Yoojung yang laki-laki, setahu Daniel, mereka semua telah menikah dan tidak setampan itu.

Siapa laki-laki itu?

Sehun menggebrak mejanya marah mendengar laporan Daniel. Ia segera berteriak pada sekretarisnya di luar ruang kerjanya untuk menyiapkan mobil.

Telponnya dengan Daniel masih tersambung. "Segera siapkan kamar untuk Yoojung di rumahku! Aku akan menjemputnya sekarang juga!" Perintahnya tegas.

Ia tak akan membiarkan siapapun mendekati gadisnya. Yoojung adalah miliknya.













To be continued.

Iyaa pendek aing tahu.. ehehe..
Akhir2 ini males bikin panjang2..

Mending pendek apa enggak updet aja?

Muehehe.. yeudee.. maaci udah bacaa..

*Bonus bumil, eh, berapa bulan kalau perut segede ini?

Eaaak eaaaak eaaakk rivalnya bapak CEO Sehun ye-te-ha nongol jugaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Eaaak eaaaak eaaakk rivalnya bapak CEO Sehun ye-te-ha nongol jugaa..

Mamas Chanyeol

Mamas Chanyeol

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
NO CHOICE | OSHWhere stories live. Discover now