10. Bapak Chanyeol [bukan] rival

19.9K 1.1K 103
                                    

"Park Chanyeol. 30 tahun dan duda. Istrinya meninggal dua tahun yang lalu karena kecelakaan. Dia berasal dari Busan sama seperti Kim Yoojung."

Sehun mengangguk-angguk mendengar penuturan Daniel. "Jadi, apa hubungan Chanyeol dengan Yoojung?"

"Mereka tetangga sejak kecil. Sepertinya Chanyeol sudah seperti kakak bagi Yoojung."

Sehun mengangguk lagi. Mengusap dagunya sedang matanya menatap lurus dokumen di atas mejanya. Ada banyak sekali dokumen menumpuk yang harus ia periksa dan tandatangani.

"Oke. Terimakasih infonya. Oh ya, bagaimana dengan kakek?"

Daniel berdeham, berjalan mengelilingi meja Sehun dan berhenti disisi Sehun untuk menepuk pundak kawannya beberapa kali. "Kau yakin phobiamu tidak berpengaruh pada gadis itu, Kim Yoojung?"

Sehun mengangguk mantab. "Tentu! Buktinya aku berhasil menghamilinya. Jika aku takut padanya aku pasti tak akan berani menyentuhnya. Memang kenapa?"

Daniel terdiam sejenak. "Sepertinya kau benar-benar akan menikah dengannya. Kakek sudah menyuruh seseorang membuat reservasi gedung pernikahan untuk kalian. Mungkin sebentar lagi beliau akan menghubungimu untuk rencana mengunjungi kedua orang tua Yoojung."

Mata Sehun berbinar. Padahal sebelumnya ia benar-benar khawatir jika kakek tak menyukai Yoojung. Rupanya tua bangka itu tak mempermasalahkan pilihannya.

Karena phobianya, selama 28 tahun hidupnya ia terus menjomblo. Bagaimana bisa ia berkencan kemudian menikah jika ia saja takut terhadap seorang wanita. Jika ia tak bertemu Yoojung, mungkin ia akan selamanya menjadi perjaka tua atau bisa jadi ia akan menikahi Daniel saja.

Ah, tidak-tidak. Orientasi seksualnya belum menyimpang. Ia masih normal. Lagipula sebagai seorang pria ia juga harus memenuhi kebutuhan biologisnya dan memiliki keturunan. Jika ia menikah dengan Daniel, pisang bertemu pisang bagaimana caranya mereka bisa punya anak?

Iya, kan?

Beruntung ia menemukan Yoojung lagi setelah sekian lama. Itupun jika kakek tak mendesaknya dengan ancaman pencabutan jabatan, ia mungkin tak akan pernah mencari Yoojung.

Sehun bangkit dari kursinya. "Kau mau kemana?" Tanya Daniel bingung.

"Menemui calon istriku."

---

Yoojung mengusap peluh di dahinya. Efek kehamilan yang dilalui membuatnya cepat lelah bahkan hanya karena menuruni beberapa anak tangga.

Hyena terus mengoceh disampingnya. Jika saja Hyena tahu Yoojung tengah hamil, kawannya itu pasti tak akan memaksa Yoojung ikut pergi ke perpustakaan kampus hanya untuk menunjukkan Yoojung sosok senior tampan yang bisa menuntaskan kejombloan Yoojung.

Kawannya itu entah mengapa ingin sekali dirinya memiliki kekasih. Padahal kini akibat ia telah hamil dan akan segera memiliki anak, Yoojung tak lagi tertarik pada lelaki manapun. Fokusnya kini hanya pada menyelesaikan kuliahnya dan memikirkan masa depan anaknya nanti.

Namun ia tak tega lantaran telah berkali-kali menolak permintaan Hyena. Waktunya bersama Hyena berkurang karena ia hamil dan cepat letih. Ia ingin jujur pada Hyena bahwa dirinya sedang hamil, namun ia tak mau melihat reaksi berlebihan Hyena.

"Aku akan pulang sekarang. Aku sudah menurutimu, kan, melihat Park Bogum senior tampan yang kau maksud itu?"

Hyena mencebik. "Hey, kau akhir-akhir ini senang sekali sih pulang cepat? Kita bahkan sudah jarang jalan-jalan bersama. Kau selalu merengek lelah. Ada apa? Apakah kau sedang sakit?" Tanya Hyena.

Mereka telah keluar dari gedung perpustakaan dan sedikit menyapa beberapa kenalan di kampus mereka. "Tidak. Aku tidak sakit." Jawab Yoojung. Ia tak mungkin menjawab bahwa ia sedang hamil.

NO CHOICE | OSHWhere stories live. Discover now