e

30.2K 5.8K 1.7K
                                    

2.17pm




Bel pulang udah berdering layaknya harpa yang dimainin sama para dewi, indah. Jeira jalan dengan tenang ke arah pintu keluar.

Hyunjin yang lihat Jeira mau pulang otomatis narik kerah belakangnya.

"E e eh, siapa bilang boleh pulang?" tanya Hyunjin ke Jeira.

"Bel yang bilang."

"Piket. Lu udah sebulan berturut-turut bolos piket, hari ini pokoknya harus piket." jawab Hyunjin sambil nyilangin tangannya di dada.

Jeira mutar bola matanya malas dan lihat murid yang satu persatu udah tinggalin ruangan kelas. Bahkan murid yang sejadwal piket sama dia juga udah cabut.

"Gila, gue sendiri? Gak." tolak Jeira mentah-mentah ke Hyunjin.

"Sama Renjun. Kalian berdua selalu cabut pas piket, hari ini murid yang lain boleh skip, tapi kalian berdua? Nggak."

"Loh apaan?"
Renjun yang tadinya mau keluar langsung berhentiin langkahnya. Hyunjin, laki-laki itu otomatis ketawa sambil bayangin perkelahian apa yang bakal terjadi kalau doi ninggalin Jeira sama Renjun berdua.

"Udah, cepetan. Gua tungguin nih."
Hyunjin narik kursi guru dan duduk disana sambil makan lays-nya, mantau Renjun sama Jeira.

"Gak, gua nggak mau."
Renjun lirik Jeira sinis dan enggan buat gerak sedikitpun dari tempatnya.

"Yaudah, nggak pulang kita. Biar aja diculik setan." jawab Hyunjin santai sambil masukkin keripik instan itu ke mulutnya.

"Yaudah." sambung Jeira. Jeira duduk disalah satu kursi dan cari posisi enak buat nyantai sambil main hp.

Hyunjin anggap dua teman didepannya ini cuma main-main, dia kira ujungnya pasti mereka berdua bakalan piket.


Maaf aja njin, salah.








2.26pm




"Ada Renjun, nggak?"
Suara itu buat Jeira alihin pandangannya ke arah pintu.

Haechan

Haechan lihat Jeira, Renjun sama Hyunjin secara bergantian. Renjun cuma ngehela nafasnya kasar dan tapping his foot on the floor.

"Duh, lo berdua niat pulang nggak, sih?"
Hyunjin berdiri dan natap kedua temannya dengan muka kesal.

"Ya makanya kasih gua pulang." balas Renjun.

"Ya piket makanya."

Jeira cuma lihatin Hyunjin sama Renjun yang lagi adu bacot, maaf aja tapi dia malas ikutan. kurang berguna.

"Yaudah tinggal lu bagian kanan terus Jeira bagian kiri, kalian kan nggak megang satu gagang sapu bareng. Udah deh nggak usah sok, lu bukan Crazy Rich Asian," Hyunjin lipat tangannya didada sambil lemparin pandangan kesal ke Renjun. Sehabis itu Hyunjin lihat Haechan masih dengan raut kesalnya. "Lu ngapain?"

"Panggil Renjun buat futsal, itu anak-anak udah pada tungguin di lapangan. Tinggal dia doang nih."

"Tuh, denger." sahut Renjun yang nggak terima kalau akses main futsalnya hari ini dihambat sama seorang Hwang Hyunjin.

Jeira masih fokus ke dunianya sendiri, fokus ke hpnya, dan chat indah bersama pacar. Actually, nggak ada satupun orang yang tau tentang siapa pacar Jeira, tau dia pacaran aja nggak.

Oh bentar, Aeri, kakak kelas yang dekat sama dia, tau tentang Jeira pacaran. Tapi Aeri nggak tau siapa pacarnya Jeira. Menurut Jeira, itu privasinya dan orang-orang ini nggak berhak tau.




eclipse; haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang