c

25.9K 4.9K 2.9K
                                    

Yup, Jaemin tepat berdiri disana.

Jeira coba masuk ke dalam kerumunan yang mulai merenggang ini, dan yeah! Berhasil berdiri tepat disamping Jaemin yang lagi bercanda sama Jeno.

Sedangkan Renjun, berdiri disamping Jeno, lagi mandang kosong kebawah. Sebenernya Jeira agak takut sih kalau sampai Renjun kesambet tapi kalau dipikir-pikir boleh deh. Lagian penasaran gimana kalau seorang Huang Renjun kesurupan.

Tapi, nggak heran kenapa banyak orang yang berdiri disini berpuluh-puluh menit cuma buat lihat orang kesurupan. Pandangan Jeira terfokus kedepan, tepat ke Yireon yang lagi duduk diatas meja sambil meluk lututnya dan nunduk.

Padahal perempuan itu nggak gerak tapi kayak ada sesuatu yang ngundang Jeira buat terus perhatiin gerak-geriknya. Jeira megang tangannya sendiri yang mulai mendingin.

Tiba-tiba, lampu dikelas Yireon mendadak hidup-mati dengan sendirinya. Murid-murid yang awalnya lengah kembali ngasih perhatian ke dalam kelas. Lampu-lampu dikelas terus berkedip makin cepat sampai akhirnya meledak.

Jeira mundur selangkah sambil ngelus tengkuknya gugup. Yireon, perempuan itu dongakin kepalanya dan demi Tuhan Jeira rasanya mau mati ketika mereka berdua ngalamin eye contact.

Yireon berdiri di atas meja dengan tatapan menusuk, Jeira mati-matian nelan ludahnya karena dia merasa tatapan itu tepat dilemparin ke arahnya. Yireon berteriak nyaring dan lari dari meja satu ke meja lainnya tepat ke arah Jeira.

Renjun buru-buru narik Jeira buat menjauh dari tempat dia berdiri. Perempuan itu, Yireon, lemparin tubuhnya sendiri ke jendela yang berada tepat di depan tempat Jeira sebelumnya berdiri.

"KAGET ANYING."

"WIDIH, REHEARSAL JADI TARZAN LU?"

"BERGETAR HATI ABANG, DEK."

"Setannya kebanyakan nonton spiderman nih."

Walaupun semua murid kaget dan bergerak menjauh, tapi cemoohan terus keluar dari mulut mereka. Jeira pejamin matanya dan nepuk pelan kakinya yang bergetar hebat. Kayaknya nggak ada yang sadar kalau Yireon nyerang Jeira, dan juga nggak ada yang sadar kalau Renjun narik Jeira karena keadaannya, semua menjauh secara bersamaan dalam waktu bersamaan.

Guru-guru mendekat dan coba lihat keadaan Yireon yang jatuh ke lantai, bung, mereka ngeceknya masih dari jendela. Yireon cuma terkikik sambil garuk lantai dengan kuku-kukunya.

Jeira nggak tau apa yang terjadi dan apa bener Yireon lihat ke arah dia atau anak di belakangnya yang pasti... tadi itu bener-bener serem!

"Jaemin, dipanggil Pak Lex." kata Jeira dengan semampunya sambil narik kecil lengan seragam Jaemin.

"Eh, Jeira? Gua? Sekarang?"

"Iya." ucap Jeira sambil narik Jaemin menjauh dari kerumunan, dia bahkan nggak mau tau reaksi Renjun ataupun Jeno.











10.47AM







"Tau nggak kalau ini udah jam masuk dan berarti sama aja dengan lu ngajak gua bolos? DAN GUA PELAJARAN PAK TARTOK, MATI."

"Tau." jawab Jeira dengan singkat.

Jeira narik Jaemin ke kantin buat bicarain hal yang dicari informasinya sama Jaehyun, bel masuk udah berdering sejak 4 menit lalu. Dan juga, kantin lagi nggak penuh karena para murid sibuk lihatin objek wisata.

"Katanya lo expert di bidang seluk-beluk sekolah ini, gue butuh beberapa informasi."

Senyum Jaemin merekah karena tau dia bakalan dapat banyak keuntungan, "Berani bayar berapa buat omongan-omongan gua yang hits ini?"

eclipse; haechanWhere stories live. Discover now