n

24.7K 4.8K 2.7K
                                    

hay mas.













8.11AM















Tring



Kunci berwarna emas itu jatuh ke lantai dan hasilin suara berdenting yang bergema ke seluruh penjuru ruangan. Aroma mawar yang nusuk hidung mereka perlahan mulai menghilang.

Aura panas dan tegang di sekitar Jeira perlahan menghangat, berproses kayak biasanya. Mungkin kalau secara fisik, ruangan rooftop ini nggak berubah sama sekali. Tapi hawa seram yang udah nempel disana daridulu, hilang.

"Udah?"

"Udah." jawab Renjun sambil berjongkok, dia ulurin tangannya dan ngambil kunci yang tergeletak di lantai seiring perginya Madam Red.

Renjun lirik Jeira sekilas, "Gonta-ganti kalung terus."

Renjun genggam kunci itu dan berdiri. Jeira berdeham dan megang kalung dari Haechan yang terlingkar dilehernya. Jangan salah, kalung dari Mark juga disimpen kok di rok.

Sesuai yang Renjun perkirakan, buat ngusir Madam Red itu nggak terlalu sulit. Buktinya dengan kemarin Renjun dan Jeira habisin waktu demi lihat perjaka nangis sambil curhat tentang masa SMA, mereka bisa antar pulang satu mahluk.

Yup, kisah cinta tragis. Madam Red keburu wafat karena jatuh dari tangga rooftop sebelum dia bisa terima June sebagai pacarnya. Dan June selama ini mikir kalau doi nggak punya perasaan yang sama kayak dia, well, cringe sebenarnya but that is the reality.

Jeira berdiri disamping Renjun dengan arah pandangan ke tangan cowok yang lagi pegang kunci berlapis emas itu. Sayang udah berkarat dikit,

Yaiya wasu wong disimpen sama setan.

"Kunci apa?" tanya Jeira. Bukannya jawab, Renjun malah analisis sekitar. Renjun itu nunjuk pintu rooftop diujung tangga sana pakai dagunya. "Itu kali."

Jeira sama Renjun tanpa rencana, naik tangga berbarengan sambil berharap kunci itu memang bener-bener buat buka pintu untuk ke rooftop.

Renjun putar kunci yang udah masuk sempurna dalam lubangnya. Dan yup, pintu yang udah lama nggak bisa diakses itu akhirnya mulai kebuka balik.

Angin dari luar nyambut Jeira sama Renjun. Jeira jalan tepat dibelakang Renjun, mendekat ke pembatas rooftop.

Nggak ada satupun dari mereka yang keluarin sepatah katapun, Renjun cuma bersender di pembatas sambil rasain angin yang nyelip masuk ke bagian-bagian tubuhnya.

"Bener ya prediksi gua, tenaga kerja lu jelek." ucap Renjun sambil lirik Jeira sekilas.

Jeira ketawa remeh, "Gue nggak di gaji."

Jeira terdiam, gitu juga Renjun. Kalau omongin masalah apa yang dirasain, sebenarnya Jeira takut, banget. Jeira merasa berdosa karena sembunyiin aktifitas ini dari Jaehyun. Dan juga,

Dia merasa berdosa sama Haechan.

"Ah." erang Jeira kecil ketika ingat kalau dia sama sekali belum minta maaf ke Haechan.

Setelah kejadian kemarin Renjun nyeret Jeira dari peredaran Haechan. Jeira belum sempat minta maaf via chat maupun secara langsung. Karena apa ya, mager aja gitu buka hp.

eclipse; haechanWhere stories live. Discover now