n

23.7K 5.3K 2.2K
                                    

8.32am





Marklee : Aku mau putus
Read.





Jeira nelan ludahnya dengan susah payah. Bahkan dia nggak bisa alihin pandangannya dari layar hp, atau tepatnya chatroom Mark.

Nggak bisa dipungkiri, rasanya hati Jeira bener-bener yang kayak sakit banget. Baru aja tadi pagi dia seneng banget karena Mark hari ini balik, tapi tiba-tiba cowok itu minta putus.

Jeira narik nafasnya terus dibuang secara perlahan, dia pejamin matanya yang berair dan nyender dikursinya. Beruntung, kelas dia lagi jam kosong dan semua murid lagi sibuk sama aktifitasnya masing-masing.

Jeira netralin nafasnya secara perlahan, dia bahkan nggak tau apa yang nyebabin Mark minta putus secara tiba-tiba banget.


"Woi, Chan! Masuk sini, ngapain lu bolak-balik disana." teriak Renjun dari jendela kelas yang nyambung ke koridor.

Haechan yang daritadi gelisah, bolak-balik dan berdiri didepan pintu kelas Renjun yang ketutup cuma bisa diam. Dia lupa, pintu boleh aja ketutup tapi jendela kebuka lebar.

Haechan ragu-ragu masuk dan matanya langsung nangkap Jeira yang lagi tundukkin kepalanya. Renjun perhatiin arah pandangan Haechan dan berdecak kesel.

"Gua disini, bodoh. Kenapa liatin yang lain?"

Haechan cuma gelengin kepalanya, "Gua kira dia kesurupan tadi."

Renjun ikutan liat Jeira dan anggukin kepalanya acuh. Renjun lipat tangannya di dada dan lihat Haechan pakai tatapan selidik.

"Jamkos?"
Pertanyaan dari Renjun direspon dengan gelengan kepala dari Haechan.

"Pak Tisno, Njun. Tadi gue kebelet terus kayaknya mending mampir kesini daripada denger celotehan doi tentang curhatan semasa SMAnya." jelas Haechan lagi. Diam-diam dia nyuri pandangan ke Jeira yang sama sekali nggak gerak, nggak dongakin kepala dan nggak berinteraksi.

Jeira masih enggan untuk buka matanya, bukan cuma tubuh dia yang kaku tapi kepalanya agak pusing. Jeira lipat tangannya dimeja dan tenggelamin wajah dia disana.

Renjun lihat Jeira dan balik lihat Haechan yang masih curi-curi pandang ke cewek itu. Renjun ketawa remeh, "Kemarin siapa aja yang jenguk lo?"

"Hah?"
Haechan nelen ludahnya dengan susah payah.














10.26am






"BANGUN KERA HIJAU." teriak Hyunjin sambil mukul kenceng meja Jeira. Perempuan itu otomatis bangun dengan jantung yang hampir aja copot, dia pegang dadanya dan natap Hyunjin kesel.

Hyunjin cuma nyengir, "Jam istirahat udah hampir habis. Kantin sana, kalau anak kelas kemaungan karena nggak makan kan gua yang ribet." kata Hyunjin terus langsung pergi gabung bareng geng ondel-ondelnya.

Jeira mijit pelipisnya pelan dan pejamin matanya, kepala dia terasa berat. Badan dia juga rasanya berat, kayak lagi di timpa sama sesuatu. Beruntung kelas masih sepi karena belum pada masuk, jadi nggak terlalu berisik.

Jeira raih hpnya dan hubungin satu nomor disana.


Calling Marklee...

.



.




.

Rejected.


"I swear to God," Jeira ngusap wajahnya kasar dan gigit bibirnya gelisah. Tangannya terus tekan tombol 'call' dan tetap aja di reject sama Mark.





eclipse; haechanWhere stories live. Discover now