h

25.2K 5K 2.2K
                                    

2.53PM








"Jadi, lu punya pacar?"

Kalimat pertama yang keluar dari mulut Haechan sukses bikin suasana makin canggung. Mereka daritadi cuma diam selama 20 menit dan bodohnya Haechan milih pertanyaan yang salah buat opening.

"Nggak tau."

Haechan agak nyesal, tau gini mending dia duduk tenang terus dimodusin enak sama Yena. Jeira nyeruput cokelat dinginnya dan natap keluar jendela kafe.

"Lagi ada masalah sama pacar? Cerita aja kali, jangan sungkan. Nggak bakal gua bocorin ke Renjun." kata Haechan sambil gigit kentang gorengnya, dia rasanya mau ngutuk diri sendiri karena udah sok sweet didepan Jeira.

Jeira cuma ngehela nafas berat, Haechan ini sebenarnya siapa sih? Berani banget nanya gitu. Tapi anehnya didalam hati Jeira ini ada keinginan buat cerita since dia jarang banget curhat sama orang.

"Kalau nggak mau cerita ya jangan dipaksa, Ra." sambung Haechan lagi. Haechan yang biasanya paling ribut dan bisa bikin suasana ceria malah jagonya nyari keheningan kalau sama Jeira.

Jeira narik nafas berat, "Gue tau dia lagi deket sama cewek pas di Canada,"

"Walaupun cewek itu bukan pacarnya, tapi mereka lagi dalam konteks 'try to get each other's hearts'." sambung Jeira sambil senyum remeh, remehin dirinya sendiri.

Bukan karena dia udah gives up di hubungannya sama Mark, tapi Jeira udah coba siapin diri dari beberapa hari lalu walaupun hasil akhirnya tetep aja, nyakitin.

"Sumpah? Cowok berkedok gemesin gitu? Gila, gua aja hampir belok pas lihat dia." canda Haechan pakai wajah seriusnya.

Jeira cuma ketawa hambar sambil mainin sedotannya, Haechan yang tadinya ngira mood bakalan naik malah ikutan diam. Haechan natap Jeira pakai tatapan sendunya buat beberapa detik sebelum alihin pandangan ketempat lain.

Haechan nelen ludahnya sendiri dengan susah payah. Tangan Haechan tegerak buat megang tangan Jeira entah untuk yang keberapa kalinya, "Terus apa gunanya lu tau itu dari lama kalau ujungnya tetep sedih juga?"

Jeira nggak bisa lepasin pandangannya dari tangan Haechan yang hangat. Haechan buru-buru lepasin tautan itu.

"Lo makin lama agak kurang ajar ya?"

"Hah?" refleks Haechan, mampus hidupnya, mau manisin cewek malah disembur. Mana krenyesnya berasa pula.

Jeira acuhin Haechan dan ngambil telfonnya buat hubungin seseorang. Jujur aja, Jeira makin lama ngerasa aneh karena dirinya sendiri kok cepet banget terima Haechan bersosialisasi dalam zonanya.

Mana Haechan ini tipe-tipe kalau ada kesempatan pepet terus jangan sampai kendor lagi, yang susah kan Jeira juga.

"Bisa bawa mobil nggak?" tanya Jeira tiba-tiba ke Haechan. Haechan cuma ngangguk canggung, walaupun nggak punya SIM tapi dia kan jago bermaksiat pakai mobil bokapnya.







2.58PM



JJeira : Sibuk nggak?

JJaehyun : Lagi dijalan, abis ngantar skripsi
JJaehyun : Kenapa?

JJeira : Kakak masih inget tutorial bawa motor gak?

JJaehyun : Hahaha
JJaehyun : Masih lah

JJeira : Mampir ke kafe deket sekolah, penting
Read.


Dan suasana hening lagi, Haechan yang kebingungan dan Jeira yang sibuk sama hpnya.

eclipse; haechanWhere stories live. Discover now