Part 4

883 45 6
                                    

Meja makan pagi ini terasa ramai karena kehadiran tiga orang penghuni rumah baru yang hanya sementara tinggal di sini. Mereka bertiga menambah nuansa sarapan kali ini, namun bukannya bahagia karena sarapan kali ini penghuninya bertambah, Jhonson malah di buat frustasi akibat kelakuan Darrel dan Bimo yang memperebutkan sepotong paha ayam.

"Bim, itu paha ayam punya gue. Gue kan tadi yang ngambil duluan."

"Siapa bilang ini punya lo Rel, gue tadi yang pesen sama bi Jumi duluan."

"Ish, lo mah dadanya aja tuh. Itu potongannya lebih gede dari paha."

"Nggak mau, gue nggak suka, dadanya itu meskipun gede tapi isinya tulang doang, mending paha yang udah nyata isinya daging semua."

"Ya udah lo ngambilnya dua aja kalau kurang, lebih dari dua juga boleh asal pahanya balikin ke gue sekarang."

"Nggak."

"Bimo."

"Gue kan udah bilang nggak mau Darrel."

"BERISIK!" suara tersebut bukan berasal dari mulut Darrel ataupun Bimo, tetapi dari mulut Reno yang ternyata sedari tadi sudah menyelesaikan sarapannya.

"Lo lo pada makannya lelet cuman karena ngerebutin paha ayam doang?" tanpa aba-aba Reno mengambil paha ayam yang ada di genggaman Bimo, tentu hal itu sangat mudah di lakukan karena posisi duduk Reno yang berada di samping kanan Bimo.

"Ren, ko lo ambil sih pahanya" ucap Bimo tak suka.

"Diem lo" ucap Reno tegas dan langsung bangkit dari kursinya menuju ke arah bi Jumi yang masih berkutat dengan kompor dan wajan.

"Bi, paha ayam nya masih ada kan?" tanya Reno setelah sudah sampai di samping bi Jumi.

"Masih den, perlu bibi goreng lagi atau gimana?" tanya balik bi Jumi.

"Reno minta tolong gorengin dua pahanya lagi ya bi."

"Iya siap den, nanti bibi anterin ke meja."

"Makasih banyak bi."

"Sama-sama den."

Setelah selesai berbincang-bincang dengan bi Jumi, Reno kembali ke meja makan dan duduk di kursi sebelumnya. Mata Darrel dan Bimo terus saja memeperhatikan gerak-gerik Reno, sebelum akhirnya mereka berteriak karena aksi Reno yang mengejutkan.

"RENO KENAPA PAHA AYAM NYA LO MAKAN."

"Apaan sih berisik, makan aja tuh yang ada," ucap Reno santai.

Jhonson yang sedari tadi hanya memperhatikan pun tak tahan ingin menertawakan Darrel dan Bimo yang saat ini wajahnya sudah merah padam menahan kesal. Bagaimana tidak kesal jika paha ayam yang tadi mereka rebutkan malah di lahap oleh Reno dengan santainya tanpa rasa bersalah.

"Udah lah makan aja tuh yang di atas meja, sama-sama daging ayam ini. Dari pada kalian gue tinggal, hari ini gue harus berangkat pagi karena piket," ujar Jhonson santai namun di selingi dengan kekehen gelinya.

"Kayak yang iya aja lo piket, yang ada nyampe sekolah langsung nangkring depan TU atau perpustakaan."

"Itu sih jangan di bahas lagi, lumayanlah dapet gratisan wifi sekaligus pemandangan bidadari kayangan di sekolah."

"Ck"

Sedari tadi yang membalas ucapan Jhonson hanyalah Reno, biasanya dia tidak peduli apa yang dilakukan Jhonson. Namun kali ini beda, karena Darrel dan Bimo masih ngambek soal paha ayam, kasian juga kalau ucapan Jhonson gak ada yang nyahut. Ya meskipun perkataan Reno selalu menyakitkan dan itupun memang benar adanya.

Gamers Couple [Slow Update]Where stories live. Discover now