Part 35

186 11 0
                                    

Suasana di halaman belakang sekolah memang selalu sepi, jarang sekali ada murid yang mengunjungi tempat ini, selain karena rumor tentang penunggu pohon beringin yang tumbuh di sana, tempat ini juga sangat jauh dari gedung utama.

Namun kali ini seorang pemuda yang biasanya tak pernah mengunjungi tempat tersebut mendadak berkunjung dan duduk tempat di kursi yang letaknya tepat di bawah pohon beringin itu.

Suasana mencekam dan hembusan angin yang dingin menusuk tulang tidak dipedulikan oleh pemuda tersebut, kepalanya selalu tertuju ke arah kanan tepat dimana jalan awal masuk halaman belang berada.

Menurutnya tempat ini sangat cocok untuk bertemu dengan seseorang yang tak akan di ketahui oleh orang lain. Ya itulah tujuan Jhonson, mengunjungi tempat ini dengan maksud bertemu seseorang, karena ada hal yang harus ia bicarakan secara empat mata.

Setelah menunggu sekitar 5 menit, seorang pemuda lain muncul dari arah yang sedari tadi Jhonson perhatikan. Seseorang yang sedari tadi ia tunggu kedatangannya.

Tak mau berlama-lama, Jhonson bangkit dari kursi yang ia duduki dan langsung menghampiri pemuda itu.

"Gue kira lo emang temen gue, ternyata lo penghianat." Perkataannya yang to the point membuat pemuda itu mengernyit heran.

"Maksud lo apa?" tanya pemuda tersebut.

"Lo nusuk gue dari belakang."

Pemuda tersebut kembali mengernyit heran mendengar ucapan pemuda di depannya yang tak ia pahami sama sekali. "Sumpah gue enggak ngerti apa yang lo omongin."

"Lo manfaatin situasi dimana gue sama Thalia lagi perang dingin dengan cara pelan-pelan ngambil perhatian Thalia. Ck, ternyata gosip yang bilang lo suka sama Thalia benar adanya."

Kemarahan pemuda itu mencuat ketika perasaannya dulu kepada Thalia kembali di ungkit.

"Denger baik-baik gue emang pernah suka sama Thalia, inget PERNAH jadi itu dulu dan gue sekarang cuma sahabatan aja sama dia," ucap pemuda itu sedikit menekankan kata pernah. Kalian pasti tau siapa pemuda yang sedang berbicara dengan Jhonson.

Sekarang Kevin sedikit paham jika semua pembicaraan ini bersangkutan dengan sahabatnya, Thalia. Namun ada sedikit lagi yang belum ia pahami yakni ucapan Jhonson yang seolah-olah ia adalah penjahat yang mengambil keuntungan dari permasalahan Jhonson dan Thalia saat ini. Juga kenapa perasaannya kepada Thalia dulu kembali di ungkit oleh Jhonson yang selama ini tak pernah dibicarakan.

Sungguh bahkan Kevin tidak tahu Jhonson tengah semarah ini, ia juga tidak tahu letak kesalahannya dimana, selama ini ia berteman dengan Jhonson pun dirasa tak pernah melakukan kesalahan.

Raut wajah Jhonson belum juga berubah, kemarahan masih jelas terpampang di wajahnya. "Alah so so an bersembunyi di balik kata sahabat."

"Ini lo kenapa sih? Lo cemburu gue deket sama Thalia? Biasanya aja nggak." Perkataan Kevin memang benarkan, selama ini kedekatannya dengan Thalia dimata Jhonson tak pernah dipermasalahkan.

"Karena lo berani terang-terangan ngambil dia dari gue bgst. Bugh!!" Pukulan yang melesat dengan cepat dan tak dapat Kevin hindari mendarat tepat di pipi sebelah kanannya yang mengakibatkan ia tersungkur dan sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah.

"Sumpah ya ucapan lo dari awal nggak ada yang buat gue paham maksud semua ini," ucap Kevin sambil mengusap darah yang mengalir dari sudut bibirnya.

"Nggak usah pura-pura deh lo."

Kepala Kevin semakin pusing mencari maksud ucapan Jhonson, ditambah  bekas pukulan yang semakin terasa sakitnya. Ia berfikir sampai akhirnya satu kemungkinan terlintas di pikirannya. "Jangan bilang Lo liat gue jalan sama Thalia kemarin."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 18, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Gamers Couple [Slow Update]Where stories live. Discover now