Part 31

288 19 3
                                    

Sudah hampir 10 menit lebih Leon terdiam, Lala yang melihatnya greget sendiri. Sebenarnya apa yang dipikirkan pria di hadapannya ini, apa ada yang akan di ceritakan dan itu sangat serius? Tapi apa?

Sumpah Lala tak pernah melihat wajah Leon yang seperti ini. Tatapannya kosong seolah ia sedang ada dalam dunianya sendiri, entah apa yang ia lihat di depan sana. Lala melirik ke arah pandang Leon, pintu masuk cafe? Apa ada yang di tunggu oleh pria ini? Siapa dia?

"Kak?" panggilan itu seperti tersapu angin, tak di jawab oleh Leon.

"Kakak lagi nunggu orang?" Tetap. Tak ada pergerakan dari pria itu.

"Lihatin apa sih kak?" Pertanyaan ketiga ternyata masih sama, tak ada respon apapun.

Lala kesal. Akhirnya dia menyikut lengan Leon yang bertumpu di meja.

"Aduh!" Leon terperanjat, dagunya hampir saja mencium meja cafe. Lalu ia menatap gadis yang ada di depannya."Kenapa sih La?"

Apa yang di katakan Leon barusan? Kenapa? Kenapa katanya?.

"Kakak nanya gitu ke Lala? Harusnya Lala yang tanya, kakak itu kenapa? Kok dari tadi ngelamun sambil liatin pintu cafe, panggilan Lala tiga kali nggak di jawab lagi."

Hah? Apa benar yang di katakan Lala? Ia tadi melamun? Dan separah itu?

"Eh itu, apa emm anu." Leon tergagap. Apa harus ia ceritakan semuanya pada Lala. Tadi pikirannya entah sedang berada dimana sampai ia tak menyadari situasi dan gadis di depannya ini.

"Apa sih kak? Yang jelas dong kalau ngomong!"

Leon menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya perlahan dan pergerakan itu di tatap intens oleh Lala. Ia menatap gadis di depannya itu kemudian melihat sekeliling cafe. Oke. Aman. Tidak ada yang mencurigakan dan intinya tidak ada teman Thalia atau Miya yang mengenalinya atau sebaliknya.

Kedua mata pria itu menatap kembali ke arah gadis di depannya. "Kakak mau ceritain semuanya!"

Lala mengangguk, paham apa yang di ucapkan pria di hadapannya ini. Apalagi jika bukan menyangkut pembicaraan sebelumnya.

Dulu ketika MOS jaman SMP, Leon sudah jatuh hati pada Thalia saat pertama kali melihatnya. Namun ternyata gadis itu sangat sulit di dekati, sampai Leon tahu bahwa gadis itu tengah dekat dengan seorang laki-laki. Awalnya Leon sempat tak percaya karena ia tak melihat langsung, tepat setelah bel pulang berbunyi ia melihat Thalia di bonceng oleh seorang Laki-laki dari situ Leon berfikir ternyata gosip saat itu bukan hanya sebuah gosip tapi memang kenyataannya.

Baru saja ia menyukai seorang gadis yang ternyata sudah memiliki laki-laki lain, Leon bimbang haruskah ia berjuang atau menyerah. Ketika itu hati dan pikirannya tidak bisa di ajak berkompromi sampai satu informasi ia dengar bahwa mereka hanya sebatas dekat, akhirnya semesta berpihak padanya.

Karena ingin bisa mendekati Thalia secara langsung, terbesit pemikiran bahwa apapun yang bisa membuat dekat dengan Thalia ia akan lakukan sekalipun itu membohongi perasaannya sendiri dengan berpura-pura menyukai sahabat Thalia. Bukan apa-apa, Leon pernah mendengar bahwa gadis itu tidak menyukai laki-laki sejenis bad boy yang selalu membuat onar.

Dari situ ia sadar bahwa dirinya bukanlah tipe Thalia, waktu itu ia tak berharap perasaannya terbalaskan yang ia pikirkan hanya bisa dekat dengan gadis itu apapun caranya.

Ternyata semuanya tidak berjalan mulus, Thalia tidak menyetujui jika Leon dekat dengan sahabat baiknya itu dan pada akhirnya Miya di kenalkan dengan Kevin oleh Thalia. Ia tidak merasa tersinggung, karena ia tipe orang yang tidak memperdulikan ucapan atau tanggapan orang lain tentang dirinya, tapi resiko dari ini ya Leon tidak bisa lagi dekat dengan Thalia, pikirannya buntu belum menemukan ide bagaimana ia bisa kembali dekat dengan Thalia.

Gamers Couple [Slow Update]Where stories live. Discover now