Part 6

686 40 4
                                    

Ditengah keramaian jalanan ibu kota di siang menuju sore hari ini membuat para pengemudi harus extra sabar dan hati-hati jika tidak ingin sesuatu terjadi saat itu juga.

Banyaknya kendaraan yang berlalu lalang membuat siapapun yang melihatnya akan pusing sendiri. Memang jalanan tidak padat, tapi arus lalu lintasnya terbilang ramai lancar karena dibarengi dengan waktu bubarnya para pelajar SMA sederajat.

Di dalam mobil yang terdapat dua pasangan kekasih ini tidak juga menimbulkan suara atau gerak-gerik sedikitpun selain pengemudi yang sibuk menyetir dan penumpang yang sibuk memperhatikan jalanan dari kaca jendela.

Suasana canggung seperti ini membuat Thalia ingin sekali menghidupkan Radio yang ada di dalam mobil agar tidak terlalu hening, namun Thalia masih kesal karena ucapan Jhonson tadi di parkiran.

Ada rahasia yang belum diketahui oleh Jhonson jika seorang Thalia bukanlah seorang gamers karena pacarnya gamers seperti yang diucapkan beberapa orang. Jauh sebelum dia mengenal Jhonson, Thalia memang seorang gamers tapi dia berusaha menghilangkan kebiasaan itu sejak orang yang dia sayangi meninggalkannya.

Namun takdir yang diberikan Tuhan berbeda, justru dia kembali dipertemukan dan disatukan dengan sosok seorang gamers yang bernama Jhonson. Alhasil usahanya bisa dibilang gagal karena dia harus kembali menjadi gamers agar tidak kesepian jika pacarnya selingkuh dengan game.

Seperti kebanyakan orang berpacaran, Thaliapun sebenarnya ingin merasakan bagaimana rasanya menjalani status pacaran itu, namun ternyata Tuhan belum mengizinkannya.

Dulu saja dia hanya sebatas teman dekat dengan seorang gamers, sekarang memang dia sudah berpacaran tapi ternyata orang yang dipacari juga seorang gamers. Alhasil sampai sekarang dia tidak merasakan apa yang dia inginkan itu.

Meskipun seperti itu Thalia tetap bahagia menjalin hubungan dengan Jhonson, buktinya tak ada pertengkaran yang hebat dengan saling teriak, marah-marah sambil nangis, tunjuk-tunjuk sampai diem-dieman ataupun hal lain yang selalu dialami orang pacaran.

Pertengkaran mereka itu berbeda dari yang lain, Thalia yang selalu berkata lembut dan menampilkan senyum manisnya membuat Jhonson tahu bahwa dia sedang menahan amarah atau kekesalan.

Hal seperti itu hanya diketahui oleh sahabat-sahabat mereka, jika yang lain melihatnya itu dianggap hal yang wajar jika seorang kekasih bertutur kata lembut dan akan menampilkan senyum manisnya, karena itu andalan agar pasangannya tetap nyaman dengan sikap kita seperti itu, bukan sikap yang arogan pemarah dan jutek meskipun terkadang anggapan seseorang selalu berbeda-beda.

Mereka adem ayem dan selalu sibuk dengan ponsel masing-masing, kemarahan satu sama lainpun selalu berhubungan dengan game bukan dengan status pacaran mereka berdua.

Untuk saat ini Thalia hanya bisa kembali ke kebiasaan lamanya yaitu bermain game, menikmati kembali hobinya yang dulu sempat dia tinggalkan. Ini mungkin lebih baik dari pada dia harus berdiam diri jika kekasihnya sibuk dengan game nya.

Hanya satu kesempatan dia bisa merasakan seperti pacaran selayaknya remaja saat ini, yaitu jika sedang di dalam mobil. Jhonson memang fokus mengemudi namun mulutnya tidak akan berhenti mengeluarkan suara dan sesekali melirik Thalia yang berada di sampingnya.

"Thatha?" panggil Jhonson di sela-sela mengemudinya.

"Apa Jho?" sahut Thalia sambil melirik Jhonson yang tengah fokus mengemudi.

"Kita kayak yang pacaran ya berdua di mobil."

"Lah emang kita pacaran Jho, lo lupa atau gimana sih."

"Ya kan biasanya kita itu diem-dieman kalau pergi bareng, sibuk sama ponsel masing-masing, tapi kalau di dalam mobil kita beda."

Gamers Couple [Slow Update]Where stories live. Discover now