Part 11

426 30 2
                                    

Terlalu asyik mengobrol membuat mereka tidak menyadari bahwa salah satu di antara mereka ada yang hilang, Thalia yang menyadari lebih awal menatap Lolita meminta penjelasan.

"Apaan sih Tha? Liat gue nya kok gitu banget, lo nggak lagi kerasukan kan?" Ngeri banget kan kalau tiba-tiba Thalia kerasukan hantu supermarket, natap-natap gitu terus akhirnya ketawa melengking. Lolita bergidik ngeri, ngebayangin nya aja Lolita serem sendiri.

Namun, bukannya mendapat penjelasan. Lolita malah melontarkan pertanyaan yang membuat Thalia mengerutkan dahi. Bukan hanya pertanyaan yang terlontar dari bibir Lolita saja, Thalia juga di buat heran dengan gerak tubuh yang di perlihatkan Lolita, Thalia jadi kepo apa yang sedang dipikirkan sahabatnya itu.

"Lo mikirin apa sih Lol, kok kayak ketakutan gitu?"

Menatap bola mata Thalia yang sedikit besar, Lolita mencoba menetralkan dirinya saat ini. "Lo nggak lagi kerasukan kan Tha? Natap gue nya kayak gitu banget."

Jadi Lolita pikir dia kerasukan, padahal kan Thalia memandang Lolita biasa saja. "Miya mana? Perasaan dari tadi nggak ada suara dia nyahut?" tanya Thalia to the point.

Menghembuskan nafasnya dengan kasar, akhirnya Lolita bisa bernafas lega. Akibat terlalu parno ya gini, suudzon duluan. "Mana gue tau, orang gue dari tadi ngobrol sama lo kan."

"Lo sih ngegosip nya kelamaan, jadi ngilang kan."

"Lah kenapa jadi nyalahin gue, lagian lo juga tadi katanya kepo jadi gue jelasin lah," sewot Lolita karena tak terima dirinya di salahkan.

Karena terlalu khawatir, Thalia langsung berdiri dari kursinya disusul oleh Lolita. Mereka mengurutkan cara bagaimana cara menemui Miya di supermarket yang terbilang cukup besar ini.

Pertama, menelepon Miya terlebih dahulu. Tapi ternyata dia  tidak membawa ponselnya sebab suara dering yang mereka kenal milik Miya terdengar sangat dekat, lebih tepatnya tergeletak begitu saja di atas meja. Thalia pun mengambilnya laku disimpan di Sling bag yang tengah dia pakai.

Kedua, mencari keberadaan Miya di luar supermarket. Mereka celingak-celinguk meneliti sisi kanan dan kiri siapa tau Miya ada, setelah lima menit meneliti namun hasilnya nihil. Tidak ada Miya di sekitar luar supermarket.

Ketiga, opsi yang terakhir. Mencari keberadaan Miya di dalam supermarket.

Awal masuk mereka terlihat bingung di sisi mana Miya saat ini berada, namun terbesit satu tempat yang sangat pasti Miya kunjungi. Dengan gerakan cepat Lolita mengikuti arah jalan Miya menuju rak yang berisi makanan ringan dan minuman dingin.

Tepat sekali. Setelah mereka berdua sampai, Thalia melihat Miya sedang beradu mulut dengan tangan di genggam erat oleh lelaki yang sangat Thalia ketahui. Dia adalah Leon, mantan pacar Miya yang Thalia tidak sukai.

Berjalan santai menghampiri mereka berdua. Ternyata Leon melihat kedatangan Lolita dan Thalia. Arah mata Leon menghunus tepat ke manik mata Thalia, senyum kecut terlihat jelas di bibirnya. Bisa Thalia simpulkan bahwa Leon masih tidak menyukainya.

"Lepasin tangan sahabat gue!" ucap Thalia tegas. Bukannya di lepas, Leon lebih mengeratkan lagi genggamannya pada lengan Miya. Ringisan kecil keluar dari mulut Miya tatkala genggaman tangan itu seperti tengah menusuk kulitnya.

Untung saja tidak ada pengunjung yang berada di rak makanan ringan dan minuman dingin selain mereka, jika memang ada pasti tatapan aneh kembali di layangkan.

"Ternyata lo masih hidup, gue kira setalah kabar penculikan itu lo beneran ngilang dan beneran di culik." Enteng sekali Leon mengucapkan kalimat itu, dia tidak melihat bagaimana raut wajah Thalia seketika berubah.

Gamers Couple [Slow Update]Where stories live. Discover now