Part 23

309 17 2
                                    

Kevin terkejut sesaat sebelum raut wajahnya memancarkan aura permusuhan dan matanya pun mengeluarkan amarah melihat siapa pemuda yang sedang bercengkrama dengan gadis mungil juga gadis tinggi di kiri kanannya membuat Kevin langsung memutar arah, ia segera membuka ponselnya dan mengirimkan pesan di grup yang sudah di buat sebelumnya.

Kevin: Gawat, Leon ada disekolah ini. @Thalia, dia bareng sama Lala dan Nuri.

Kevin sudah tau siapa dua siswi yang bersama Leon tadi, karena waktu itu tidak sengaja ketika mereka sedang berkumpul di kantin, Thalia mengajak dua siswi itu untuk bergabung satu meja dengan mereka sekaligus memperkenalkan nya.

Grup chat tadi itu awalnya sengaja di buat untuk bertukar informasi atau untuk bercengkerama ria via chat, namun sekarang kegunaan grup itu bertambah menjadi pusat bantuan dan informasi mengenai misi yang akan mereka jalankan nanti.

Grup itu pun tidak hanya beranggotakan Jhonson dan empat orang teman dekatnya termasuk Kevin, juga Thalia dan kedua teman dekatnya pula yang berasal dari jurusan MIPA. Namun juga Erik beserta ketiga kawan setianya dari jurusan IPS.

Kevin harus mati-matian menahan amarah agar tidak keluar dan akhirnya membuat keributan ketika ada event besar sedang berlangsung di sekolah, apalagi status nya sebagai murid baru bisa mencoreng reputasinya yang terkenal selalu ramah dan murah senyum. Alhasil ia kembali masuk lapangan indoor dan menghampiri Miya yang terlihat sedang terduduk lelah.

"Udah selesai?" tanya Kevin sambil duduk di sebelah kiri Miya yang sedang minum.

"Udah, nih baru aja selesai."

"Maksud gue mainnya, bukan minumnya."

"Oh sorry. Gue udah selesai kok dan Alhamdulillah menang, walaupun beda tipis tapi nggak masalah."

Kevin menganggukkan kepalanya sebagai respon. "Bimo mana?"

"Dia udah dari tadi selesai, soalnya kan dia main pertama. Palingan juga ke lapangan outdoor."

Dimulai hari ini dia tak akan berselisih atau beradu mulut dengan Kevin lagi. Setelah dipikir-pikir memang tidak ada gunanya, yang ada capek sendiri. Apalagi setelah mendapat nasihat dari Thalia membuat Miya sadar, bahwa dulu orang inilah yang selalu melindunginya.

Awalnya Miya tak sadar karena Kevin selalu membuat hal apapun sebagai candaan dan tak pernah serius. Jadi ia berfikir, bahwa Kevin mendekatinya itu hanya ingin mengusilinya saja. Ia sempat marah pada Thalia karena Kevin terus saja merecokinya.

Namun Thalia bilang jika Kevin memang benar-benar menyukainya. Walaupun pria itu memperlihatkannya di awali dengan selalu membuat Miya kesal dan jengkel, karena menurut Kevin itu hal yang ia sukai apalagi melihat wajah Miya yang sudah memerah menahan amarah serasa ingin ia ajak pulang dan dikunci di rumahnya.

Tapi sekarang Kevin sadar bahwa seharusnya ia mulai bersikap serius akan perasaanya pada Miya, apalagi musuhnya sudah kembali dan Miya bisa saja dengan mudah berada dalam genggaman musuhnya, mengingat musuhnya itu adalah seorang pria licik.

Bersama Miya, Kevin harus tahu waktu untuk sedang serius dan waktu untuk bercanda. Setelah di coba pun hasilnya cukup memuaskan, bisa dia simpulkan bahwa Miya memang cewek yang tidak mudah di ajak bercanda.

Kevin memang tidak terlalu mengetahui bagaimana sifat Miya sebenarnya, karena kedekatannya itu bermula bersama Thalia sebelum akhirnya cewek itu mengenalkan Miya padanya.

"Kenapa lo? Kesambet?" tanya Miya membuyarkan lamunan Kevin.

"Hah?" kaget Kevin, sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Lo dari tadi ngelihatin gue mulu nggak kedip-kedip."

"Wah seriusan?" tanya Kevin tak percaya.

"Iyalah. Tadinya gue mau tusuk tuh mata," ucap Miya sedikit tajam.

Gamers Couple [Slow Update]Where stories live. Discover now