10. Kenyataan Pahit

6.1K 514 62
                                    

Selamat membaca:)

***

Alvand duduk di sofa, tubuhnya diliti selimut tebal yang membuatnya terlihat seperti sebuah kepompong.

Tidak usah ditanya, sudah pasti itu perbuatan Valerie, yang dengan jahil membungkus tubuh suaminya karena lelaki itu merengek minta nonton tv di tengah malam.

Valerie datang dengan membawa secangkir teh, Valerie langsung duduk di samping sang suami setelah meletakkan secangkir teh itu di atas meja.

"Baru pertama kali lihat kepompong nonton bola" ucap Valerie seraya menyandarkan tubuhnya ke pundak Alvand. Perempuan itu menguap, merasa tidak bisa lagi menahan kantuknya.

Alvand yang tadinya tengah fokus menonton pertandingan bola akhirnya menoleh, menyadari keberadaan sang istri di sisinya.

"Tidur di kamar sayang kalau ngantuk, jangan di sini, dingin"  ucap Alvand.
Jika saja tubuhnya tidak terbungkus selimut mungkin Alvand sudah mengelus-elus rambut Valerienya, agar istrinya tertidur dan kemudian akan dipindahkannya ke kamar.

"Nggak mau, Mas juga masih sakit, kalau aku tinggal bisa-bisa mas ketiduran di sini" Alvand tersenyum, ia memajukan kepala untuk mengecup puncak kepala Valerie.

Salah satu alasan mengapa ia ingin menonton tv tengah malam adalah karena club kesayangannya, Barcelona akan bertanding di liga champions, dan sebagai penggemar fanatik ia tidak ingin tertinggal sekalipun saat club favoritnya berlaga.

Namun jika keadaannya sudah begini, pikirannya mendadak berubah. Ada rasa tidak tega yang dirasakannya saat melihat istrinya yang tampak sangat mengantuk dan kelelahan. Ia tidak ingin egois dengan memaksakan keinginan dan malah membuat istri tercintanya jatuh sakit.

"Sayang, kita tidur sekarang, ayo ke kamar"

Valerie yang tadinya sudah terpejam mengerjapkan matanya berkali-kali untuk mengumpulkan kesadaran. Ia tampak kebingungan saat suaminya tengah tersenyum-senyum memandangnya. Sudah berapa jam Ia tidur?

"Kamu baru tidur 5 menit, ayo lanjut di kamar" Alvand benar-benar dibuat gemas oleh tingkah istrinya. Sekali lagi kalau saja tubuhnya tidak terlilit selimut tebal, ia pasti sudah menerkam tubuh sang istri karena saking gemasnya.

"Loh, itu belum selesai kok"ucap Valerie sambil  menunjuk ke arah layar televisi.

"udah malem, besok bisa lihat tayangan ulang di YouTube, ayo sayang, kita bobo di kamar"

Valerie hanya ber-oh ria, kemudian dengan semangat ia bangkit dan hendak menuju kamar.

"Mama kupu-kupu"

Valerie menoleh, mendapati suaminya yang tengah cemberut.

"Apa?" tanyanya bingung

"Kepompong nggak bisa pergi kalau nggak digendong mamanya" Valerie menepuk jidat, hampir saja ia lupa membebaskan sang suami dari  jeratan selimut tebalnya.

Valerie pun berbalik menghampiri Alvand, membebaskan tubuh lelaki itu dari jeratan selimut.

"Maafkan mama ya nak tadi mama khilaf" ucap Valerie melankolis

Membuat Alvand menggelengkan kepalanya, untung sayang.

***

Alvand tidak tahu apa yang membuat istrinya tak kunjung juga tertidur, padahal beberapa menit lalu perempuan itu terlihat sangat mengantuk.

Valerie ada dalam pelukannya, istrinya itu membenamkan wajahnya di dadanya, namun meskipun begitu ia tetap bisa mengetahui jika saat ini kedua mata milik istrinya itu sedang terbuka lebar.

 Sᴇᴄʀᴇᴛ Wɪғᴇ (END)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin