Part 14 | Historica-fé

18.3K 2.6K 934
                                    

ANGIN muson timur terkenal bisa membuat hamparan daun di Dieng beku. Namun, satu pesan Arfan lebih hebat dari itu. Dia bisa melumpuhkanku.

Bocil, titik. Cuma itu. Efeknya? Jangan ditanya.

"Astaga, astaga, bales apa? Harus bales apa ini?"

Sebut aku norak, lebay, atau apalah. Tapi, mana ada sih perempuan yang bisa kalem saat di-notice oleh Mas Crush? Apalagi crush yang membuat gagal move on bertahun-tahun.

Jantungku berdebar-debar kala mengetik balasan.


@ainara.serafina:
You remember me?



Tidak langsung dibalas.

Ya, wajar. Dua jam aku overthinking mesti membalas apa. Gladys saja sampai jemu hingga memilih pulang daripada melihatku gelundang-gelundung di sofa. Histeria sendiri.

Dia bilang, "Inget umur, inget umur, Raaaa. Dasar! Sama cowok lain, lo jadi es kutub. Ngusir mereka jauh-jauh pake lidah beracun lo yang enggak ada saringannya. Giliran sama Arfan, pake ritual seribu filter dulu sampe bingung bales apa."

Lagi-lagi aku tertawa mengingatnya. Iya juga, kenapa beda begini, ya? Padahal, ini cuma Arfan, lho.

Dammit! Efek jomlo dua puluh tujuh tahun ternyata sengenes ini.


@lex.arfn:
No


Denting ponsel membuatku tegang sesaat. Eh, no? Arfan tidak mengingatku?



@ainara.serafina:
Tapi kamu panggil aku 'Bocil'. What does it mean? Bukannya dulu kamu sering manggil aku begitu?

@lex.arfn:
Ya, cuma mau lihat kamu ngakuin itu.
Bocil is cute, no?



Sialan! Arfan menggodaku?

Kuredam teriakan di bantal sofa. Kakiku menendang-nendang permukaan empuk di bawahnya. Sekalipun penampilan Arfan berubah banyak, ternyata sifatnya sama saja. Usil. Waktu tak mampu menggerus itu.


@lex.arfn:
How's your life? Mau ngopi bareng, Cil?
Saya cocokkin jadwal dengan waktu luang kamu, gimana?





Here we go.




_._._._._







Historica-fé merupakan tempat reuni yang sempurna. Seperti namanya, kafe ini menyimpan banyak kenangan yang datang dan pergi. Saksi bisu kisah seseorang. Aku yang mencetuskan nama itu saat Gladys kebingungan referensi.

Di ujung timur, pengunjung bisa menempelkan sticky notes untuk meninggalkan jejak. Entah pesan atau sekadar kesan. Bebas, feel free to leave your history.

"Then, let's create your own history, Ainara," gumamku.

Bersama segelas ice americano, aku menunggu. Sif kerjaku baru saja berakhir. Bermodal mental, aku datang lebih awal guna mengamankan situasi.

You know, perasaan risi ditatapi semisal orang yang janjian datang duluan? Nah, karenanya lebih baik aku menunggu daripada ditunggu.


@lex.arfn:
I'm here. Kamu pakai baju warna apa?

@ainara.serafina:
Putih. Dekat jendela.



Deru jantungku sudah seperti marching band.

Gah, I'm not shy or nervous, okay? Studi mengatakan bahwa orang yang memiliki intelegensi di atas rata-rata diimbangi juga dengan kepercayaan diri paripurna--asal lingkungannya mendukung.

A Game to Make Him Fall [TAMAT]Where stories live. Discover now