Tiga. Aneh

1.2K 181 8
                                    

Malam ini, Jeno tengah bersiap untuk kabur dari kerajaannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam ini, Jeno tengah bersiap untuk kabur dari kerajaannya. Dengan memakai wewangian agar bau tubuhnya tak dapat diendus. Setelah itu, ia keluar dari kamarnya secara diam-diam.

Ia berjalan dengan perlahan guna meminimalisir suara yang ditimbulkan oleh langkah kakinya itu. Terus berjalan keluar area kerajaan sampai akhirnya ia sampai digerbang kerajaan. Jeno menghela napasnya lega. Saat ia berbalik badan, ia terkejut karena Ariana sudah berdiri tepat didepannya sambil menatap Jeno tajam dan penuh curiga.

"Kau ingin kemana, huh? Berani sekali kau keluar area kerajaan pada malam hari seperti ini," ucap Ariana dengan tajam. Jeno menggigit bibir bagian dalamnya. Berusaha mencari-cari alasan agar ia bisa keluar dari kerajaan dan hidup ditempat lain dan sebagai orang lain juga.

Ariana menatap Jeno lalu melipat kedua tangannya didada. "Kau ingin kabur? Ke tempat lain?" ucap Ariana setelah membaca pikiran Jeno. "Kau ingin kabur karena tak mau dinikahkan oleh putri kerajaan vampir seberang dan kau sudah lelah dengan sikap ibu mu itu, betul?" lanjut Ariana.

Jeno tak punya pilihan selain membetulkan apa yang Ariana ucapkan tadi. Ariana sudah membaca pikirannya, jadi tak ada gunanya lagi jika ia berbohong. Jeno menjadi takut, jika rencana kaburnya gagal karena sudah ketahuan oleh Ariana. Dan tanpa diduga, Ariana menyuruh Jeno agar ikut dengannya ke dalam hutan.

Jeno mengikuti arah Ariana berlari menuju hutan yang paling dalam. Dengan waktu super cepat, mereka berdua akhirnya sampai kedalam hutan. Ariana berhenti berlari dan sedikit menetralkan napasnya. "Kau lihat itu?" Ariana menunjuk sebuah gua yang tak begitu besar dan ditutupi oleh daun-daun sirih yang tumbuh begitu saja disana.

"Apa kau bisa dipercaya?" tanya Ariana tiba-tiba pada Jeno.

Jeno menganggukkan kepalanya, "ya, aku bisa kau percaya, kak," ucap Jeno sungguh-sungguh.

Ariana mendecih jijik karena ia selalu dipanggil dengan sebutan kakak oleh Jeno. "Yah, baiklah, aku akan memberi tahu mu sesuatu, tetapi kau harus merahasiakan ini semua!" Ariana berkata dengan tegas.

Jeno mengagguk lalu berkata, "Demi Tuhan, aku akan menjaga rahasia ini."

Ariana menghela napasnya sebelum memberitahu semuanya pada Jeno. "Gua ini adalah tempat persembunyian, bau tubuhmu tak akan tercium karena sudah ada penangkal baunya, yaitu daun sirih. Kau bisa masuk kesana dan-"

"Cepat! Cari pangeran Jeno sampai ketemu!"

Jeno dan Ariana terperanjat kaget ketika mendengar suara para prajurit yang sepertinya tengah mencari Jeno. Ariana segera mendorong Jeno agar masuk kedalam gua itu. "Ingat, jangan pernah masuk terlalu dalam atau kau akan kena akibatnya sendiri!" ucap Ariana sebelum pergi jauh meninggalkan Jeno.

Jeno masuk kedalam gua yang gelap itu. Suara para prajurit semakin mendekat. Membuat Jeno mulai berjalan masuk lebih dalam kedalam gua. Suara prajurit itu malah semakin terdengar. Tak ada pilihan lain selain lari kedalam gua. Ia terus berlari masuk kedalam gua. Melupakan pesan apa yang disampaikan oleh Ariana tadi karena saking terlalu panik dirinya.

Lintas Waktu [Lee Jeno]Where stories live. Discover now