Tiga puluh satu. Jalan keluar

549 86 5
                                    

Lama menunggu tidak? Lama ya, maaf ╯﹏╰

jangan lupa diplay musicnya ya. Semoga nyambung sama partnya hehe ฅ'ω'ฅ

---------------------------------------------

Digenggamnya telapak tangan mungil milik gadis yang ada disampingnya ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Digenggamnya telapak tangan mungil milik gadis yang ada disampingnya ini. Gadis yang berhasil memporak-poradakan hati dan pikirannya selama ini. Gadis yang berhasil mencairkan hatinya yang terasa sangat beku karena peristiwa yang perna ia jalani saat dirinya ada dizamannya.

Udara sekarang sudah terasa tidak begitu dingin, mengingat musim dingin akan berakhir tak lama lagi. Genggaman tangan Lauren tak direnggangkan, malah dipererat olehnya. Padahal, Jeno tahu jika Lauren pasti merasakan dingin karena udara ditambah telapak tangannya yang dingin terus menggenggam telapak tangannya.

Masing-masing dari mereka masih diam tak membuka suara. Masih menikmati keterdiaman masing-masing. Masih ingin memikirkan banyak kemungkinan cara yang akan mereka jalani.

Helaan napas Lauren terdengar oleh Jeno. Membuat Jeno menatap Lauren dengan pandangan khawatir. Lauren pasti lelah. Lelah akan semuanya.

Genggaman tangannya dilepas oleh Jeno. Membuat Lauren terkejut dan langsung menatap Jeno. Dan tanpa diduga, Jeno menariknya kedalam sebuah pelukan. Lauren hanya diam. Tubuhnya terasa kaku. Wajahnya sangat dekat dengan dada bidang Jeno. Bahkan sekarang pipinya sudah menempel dengan kain penutup tubuh Jeno karena Jeno mempererat pelukannya.

Lauren dapat merasakan napas Jeno dilehernya. Terasa sangat menggelikan. Wajah Jeno ditenggelamkan dibahu kecil Lauren. Jeno tak peduli dengan lokasi dimana mereka berpelukan sekarang. Yang ia inginkan hanya ingin memeluk Lauren. Seolah menyalurkan apa yang ia rasakan sekarang dan merasakan apa yang dirasakan oleh Lauren juga.

"Jeno?"

Jeno masih tetap diposisinya. Tak menjawab panggilan Lauren dan tetap memeluk Lauren walaupun dirinya sedikit mengendurkan pelukannya—takut Lauren merasa sesak karena pelukannya.

Tangan Lauren terangkat dan mulai membalas pelukan Jeno. Dirinya mengelus punggung Jeno yang lebar dengan pelan dan sesekali menepuknya pelan seolah-olah menyalurkan kekuatan dan mengatakan jika semuanya akan baik-baik saja walaupun dirinya sendiri tak yakin dengan hal itu.

"Lauren..."

"Hmm.."

Jeno menghela napasnya dengan pelan lalu melepas pelukannya dan menatap Lauren dalam. Lauren paham dengan tatapan Jeno. Jeno ingin menyampaikan sesuatu, tetapi dirinya sendiri tak yakin dengan apa yang akan oleh dirinya nanti.

"Katakan ada apa, Jeno?"

Jeno menelan ludah sebentar. "Maaf."

Lauren menatap Jeno heran dan tak mengerti. Ada apa dengannya? Kenapa Jeno meminta maaf padanya? Jeno bahkan tak pernah berbuat kesalahan apapun—yah, kecuali sikapnya saat mereka pertama bertemu. Sangat menyebalkan.

Lintas Waktu [Lee Jeno]Where stories live. Discover now