Tujuh. Pergi untuk bertemu kembali

953 151 2
                                    

Seseorang tengah duduk diatas kursi kayu dengan beberapa tumpukkan buku dan laptop yang ada dihadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seseorang tengah duduk diatas kursi kayu dengan beberapa tumpukkan buku dan laptop yang ada dihadapannya. Ia menghela napas seraya memijat pelipisnya yang terasa sakit karena terlalu banyak menatap buku dan juga loptop yang masih menyala sedari tadi. Dirinya lalu melepas kacamata yang masih bertengger dihidungnya dengan kasar dan meletakkannya begitu saja.

Lelaki itu mengetuk-ngetukkan jarinya dimejanya sambari terus memikirkan sesuatu yang membuatnya tak fokus akan tugas-tugas yang dosennya beri tadi. Ia mengusap wajahnya kasar dan merenggengkan ototnya yang serasa kaku karena ia terlalu lama duduk.

Ia kembali penasaran akan sesuatu yang beberapa jam lalu ia lihat. Seseorang yang ia tak kenal membawa pergi Lauren entah kemana tanpa ada bekas jejak apapun. Hanya menghilang begitu saja.

Perasaan penasaran mulai muncul lagi didalam dirinya. Ia terlihat mengetik sesuatu dimesin pencarian dilaptopnya dengan pandangan serius. "Teleportasi," gumamnya. Namun sayangnya, hasil pencarian itu tak membuatnya puas. Ia kembali membuang napasnya kasar.

"Lelaki yang bersama mu itu," lelaki itu menatap kosong kaca jendela yang masih terbuka tanpa tertutup tirai yang menampilkan langit malam, lalu kembali berucap, "siapa, Lauren?"

"Lelaki yang bersama mu itu," lelaki itu menatap kosong kaca jendela yang masih terbuka tanpa tertutup tirai yang menampilkan langit malam, lalu kembali berucap, "siapa, Lauren?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langit mulai menampakkan bulannya diangkasa. Kelelawar mulai berkeliaran disekitar danau yang terletak didekat hutan. Burung hantu dan serangga mulai mengeluarkan suaranya masing-masing. Menemani sunyinya malam ini.

Jeno tengah berlari dengan kecepatan yang diatas rata-ratanya munyusuri sekitar hutan. Berharap dirinya akan mendapatkan seekor hewan untuk ia hisap darahnya. Semua indra yang ia punya, ia t ajamkan. Sesaat, ia mencium bau yang sangat tidak asing baginya. Bau seekor rusa.

Ia kembali berlari cepat dengan kekuatannya. Tak butuh waktu lama, dirinya bahkan sudah bersembunyi dibalik semak-semak seraya memperhatikan seekor rusa kecil yang sepertinya tersesat. Ia yang tadinya ingin memangsa hewan itu, menjadi tak jadi karena iba melihat seekor rusa kecil.

Jeno mendekat secara perlahan lalu menangkap rusa itu. Ia mendekatkan wajahnya pada badan rusa itu. Bukannya menghisap darah dari badan rusa kecil itu. Melainkan mengusak-usak badan rusa itu dengan wajahnya karena merasa gemas.

Lintas Waktu [Lee Jeno]Where stories live. Discover now