Dua puluh satu. Terungkap lagi

629 99 8
                                    


Mark mendesah lelah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mark mendesah lelah. Dirinya sungguh bingung sekarang. Seharusnya, sekarang dia sedang mencari Pangeran Jeno yang masih menghilang. Padahal, kemarin malam, dirinya sudah menumukan Jeno yang sayangnya kabur dengan cara berteleportasi.

Dan sekarang, ia malah terjebak dalam situasi yang tak memungkinkan dalam hidupnnya. Dirinya malah berada ditengah lautan manusia yang sedang bercengkrama satu sama lain. Mark hanya bisa menatap mereka semua dengan tatapan aneh. Beberapa dari mereka banhkan tertawa dengan suara yang sangat keras. Mark mendecih melihat itu. Dasar kampungan. Batin Mark.

Disampingnya ada seorang gadis manusia yang masih asyik mengobrol dengan teman-temannya tanpa memerdulikan Mark yang sangat jenuh dan jengah. Mark menarik lengan gadis yang berada disampingnya untuk menjauhi teman-temannya.

"Kapan ini akan berakhir? Aku sudah muak," ucap Mark dengan tatapan datarnya pada gadis yang masih duduk dibangku SMA yang ada dihadapannya ini.

"Sebentar lagi, wahai bapak tua," ucap gadis itu setengah meledek.

Mark mendengus. "Aku tak setua itu."

"Kau tua, vampir kan bisa hidup abadi, ya, kan?"

Mark kembali mendesah lelah. "Terserah kau," ucap Mark.

Jeno dan Lauren tengah berjalan menyusuri jalanan malam yang gelap namun terlihat indah karena cahaya bulan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno dan Lauren tengah berjalan menyusuri jalanan malam yang gelap namun terlihat indah karena cahaya bulan. Mereka memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar saat ini karena Lauren merasa bosan terus-menerus ada didalam apartemennya.

Sedangkan Jeno, awalnya ia menolak. Mengingat dirinya pernah hampir tertangkap oleh pesuruh Ibunya itu. tetapi, entah kenapa, Jeno tak bisa menolak permohonan Lauren yang menurutnya menggemaskan. Jeno diam-diam tersenyum mengingat wajah lucu Lauren.

"Jeno?"

"Ya?"

"Hm, apa selama ini, kamu makan dengan darah manusia?" tanya Lauren tiba-tiba yang membuat Jeno cukup terperangah dan kaget.

Jeno menggeleng. "Bukankah aku sudah pernah bilang, aku belum pernah meminum darah manusia. Selama ini, aku meminum darah hewan," ucap Jeno.

"Hewan apa saja?"

Lintas Waktu [Lee Jeno]Where stories live. Discover now