Dua belas. Tuduhan

712 109 2
                                    

Votenya dong ehehe

-------------------------------

Renan dan Mark berjalan menyusuri jalanan yang tampak tak begitu ramai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Renan dan Mark berjalan menyusuri jalanan yang tampak tak begitu ramai. Mereka berjalan sambil memperhatikan beberapa orang yang berlalu lalang tanpa memperhatikan jalanan.

Mark memberhentikan langkahnya, membuat Renan ikut memberhantikan langkahnya juga sambil menatap Mark bingung. "Ada apa?" tanya Renan.

Mark menggelengkan kepalanya lalu kembali teringat satu hal yang membuat Renan menepuk jidatnya sekaligus kesal karena Mark. "Bukunya, tertinggal."

Lauren membereskan buku-buku yang ada dihadapnnya sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lauren membereskan buku-buku yang ada dihadapnnya sekarang. Ia melirik jam yang ada dipergelangan tangannya, jam 15:30. Ia merenggangkan otot-otot badannya yang terasa kaku akibat terlalu lama duduk dikursi perpustakaan. Yah, hari ini, ia kembali telat dan harus mengerjakan tugas-tugas tambahan dari dosennya. Sungguh menyebalkan, ia terus bangun terlambat.

Lauren terdiam sebentar kala ia merasa jika dirinya itu diperhatikan. Lauren menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri. Tak ada yang menatapnya, mereka semua sibuk dengan urusannya masing-masing.

Ah, mungkin perasaan ku saja. Batinnya.

Ia memasukkan buku-bukunya kedalam tasnya lalu kembali memakai jaket yang sempat ia lepas tadi. Sungguh, hari ini sebenarnya suhu tak begitu terasa dingin. Tetapi Lauren malah mebih nyaman jika dirinya memakai jaket.

Lauren memilih pergi ke kantin. Perutnya sedari tadi sangat lapar dan meronta-ronta meminta untuk segera diisi dengan makanan berat. Tapi Lauren malah mengabaikannya dan memilih mengerjakan tugas hingga tuntas tanpa tersisa.

Mie instan dan teh hijau lah yang menjadi pilihannya saat ini. Ia mulai memakan makanannya dengan tenang. Lauren melirik orang-orang disekitarnya. Mereka semua makan bersama, berbeda dengan dirinya yang sering makan dikantin sendirian. Yah, walaupun dulu ia masih suka makan bersama dengan Rio, tapi itu dulu. Tidak untuk sekarang.

Lauren menghela napasnnya. Sejujurnya, ia sangat merasa kesepian. Tinggal di apartemen sendiri, ke kampus sendiri, makan dikantin sendiri. Yah, selalu sendiri tanpa ada yang menemani. Lauren bukan tipe orang yang mudah terbuka engan orang apalagi bergaul dengan orang-orang. Dia lebih memilih menyendiri. Sendirian itu menyenangkan baginya, tapi sangat menyeramkan jika diwaktu tertentu.

Lauren mengusap bibirnya dengan tisu setelah selesai makan. Ia memilih memainkan ponselnya sebentar sebelum ia kembali ke apartemennya langsung. Ia sesekali tersenyum ketika melihat foto-foto dan video kucing-kucing yang terlihat sangat menggemaskan. Ah, jika saja Lauren mampu merawat kucing, ia pasti tak akan kesepian diapartemennya. Ia masih sangat ingat ketika dulu ia kecil yang waktu itu memelihara kucing, tapi sayangnya ia mati karena tertabrak.

"Hai?"

"Astaga!" Lauren memekik kaget kala ia mendengar suara sapaan yang ada dihadapannya ini.

Ada satu orang gadis yang sedang berdiri dihadapannya. Lauren memang tak begitu mengenalnya, tetapi ia tau siapa gadis yang ada dihadapnnya sekarang.

Seorang gadis cantik, dengan polesan make up mahal, tinggi badan yang semampai, seseorang yang mudah berteman dengan siapapun. Sangat berbeda dengan dirinya. Lauren mengerjapkan matanya sebentar sebelum membalas sapaan gadis itu.

"Oh, h-hai?"

Gadis itu tersenyum lalu duduk dihadapan Lauren. Lauren menatap gadis itu bingung karena orang itu terus menatapnya tanpa membuka pembicaraan apapun dengan Lauren. Membuat Lauren tak nyaman.

"A-ada apa, ya? Clania?" tanya Lauren.

Clania—gadis yang sedang menatap Lauren itu tersenyum lalu membuang napasnya sebelum bertanya pada Lauren. "Kenapa Rio sangat terobsesi pada mu, ya?"

Lauren menatap Clania bingung. Maksud dari ucapannya ini apa? Rio yang terobsesi padanya?

"Maksudmu?"

Clania tersenyum remeh sambil menatap Lauren. "Kamu itu aneh, seperti anak apatis dan ansos, tak pernah terlihat bersosialisasi pada teman-teman kelas. Aneh sekali jika Rio sangat menyukaimu," ucap Clania.

Lauren menatap Clania aneh, satu sisi Clania yang tak pernah terlihat, kini mulai keluar saat dia bersama Lauren. Mungkin, ini yang disebut sisi jahat yang tersembunyi.

"Aku—"

"Oh, apa kamu mengguna-guna Rio, ya? Ah, kasihan sekali Rio, jika ia benar-benar terkena guna-guna oleh mu," ucapan Clania membuat Lauren harus memberhantikan ucapannya. Lauren manatap Clania tajam.

"Berhenti menuduhku Clania, aku tak pernah melakukan itu semua seperti yang kamu ucapkan. Jika kamu menyukainya, kamu tinggal mendekatinya tanpa harus menyudutkanku seperti ini."

Lauren beranjak dari duduknya lalu pergi meninggalkan Clania yang masih terduduk dikursi kantin. Ia berjalan cepat menuju area luar kampusnya untuk segera pulang ke apartemennya. Lauren menyumpalkan earphone ditelinganya dan mendengarkan lagu dengan volume yang lumayan tinggi.

Lauren menyebrang jalan tanpa menoleh kanan-kiri. Membuat beberapa orang yang ada ditrotoar memekik kaget dan terus memanggil dirinya agar ia memberhentikan langkahnya. Lauren tak menggubrisnya, tentu saja karena ia memakai earphone ditelinganya.

Saat ingin melangkah lagi. Tangan Lauren serasa ditarik kedalam pelukan seseorang. Wajah Lauren tenggelam dalam dada bidang seorang laki-laki. Lauren mengerjapkan matanya kaget lalu melirik dari bagian ekor matanya. Ia membulatkan matanya kala ia melihat sebuah motor yang terlempar lumayan jauh.

Lauren menghirup bau baju yang dipakai laki-laki yang masih memeluknya dengan sebelah tangannya. Ini seperti bau kakaknya, jika ini bau baju kakak laki-laki Lauren. Itu artinya yang memeluknya sekarang adalah?

...Jeno?

Jeno?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

tbc....

----------------------------------

maaf jarang up huaaa...

jangan lupa votenya huhu~

terimakasih sudah mau membaca^^

Lintas Waktu [Lee Jeno]Where stories live. Discover now