lima

23.9K 1.8K 13
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Elisa, ayo ganti baju

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Elisa, ayo ganti baju. Lo udah dapat seragam olahraga, kan?" Ajak Julie.

"Udah, nih." Elisa mengambil totebag berisi pakaian olahraganya.

Hari ini kelas mereka mendapat jam olahraga. Beberapa teman kelas mereka telah keluar untuk berganti pakaian. Elisa mengekori Julie, keduanya akan berganti baju di kamar mandi. Tidak ada istilah ganti baju di kelas, itu terlalu terasa seperti di tempat terbuka dan rawan menurut mereka. Jadi semua siswa/siswi diwajibkan mengganti baju di kemar mandi. Untung saja sekolah mereka memiliki puluhan kamar mandi.

Keduanya keluar dari kemar mandi, setelah meletakkan seragam di kelas barulah menuju lapangan. Saat memasuki lapangan, kernyitan dahi Elisa semakin dalam. Disana banyak sekali siswa siswi, sepertinya bukan kelasnya saja yang akan olahraga.

"Keknya kelas kita digabung lagi," celetuk Julie.

"Makan gaji buta nih pasti gurunya," balas Elisa dengan terkekeh.

"Udah, yuk masuk barisan." Julie menggandeng lengan Elisa untuk berbaris.

Elisa melihat kesekitar, sepertinya kelas mereka digabung dengan kelas Elkairo. Jangan-jangan ini adalah salah satu sceen dimana Isla akan dengan sengaja melempar bola voli ke kepala Haura. Setelahnya Elkairo akan menggendong Haura ke uks ala putri di negri dongeng.

Pemanasan dimulai, setelah 15 menit dan badan para murid mulai berkeringat. Guru olahraga mereka memberi instruksi lanjutan.

"Baik, Kalian lari keliling lapangan 3 kali. Setelahnya kita masuk ke materi," perintah guru olahraga tersebut dengan tegas.

Untung saja Elisa sudah sarapan tadi pagi, sehingga tak ada insiden pingsan ditengah jalan. Lagipula lapangan olahraga mereka tergolong sedang, jadi lari 3 kali keliling lapangan tidak akan memberatkan siswanya.

Elisa mulai ikut berlari bersama dengan kelas sebelah, mereka saling berlomba menyelesaikan lari agar bisa istirahat lebih lama disela menunggu materi selanjutnya.

Lari Elisa tergolong tak cepat, kuncir kudanya ikut bergerak kekanan dan kiri seiring langkahnya. Kini dirinya bersisihan dengan Isla.

"Lari lo lambat banget, gue udah masuk putaran ketiga," celetuk Isla menghalau rasa sunyi.

Fall in YouWhere stories live. Discover now