tiga belas

21.1K 1.7K 84
                                    

Keduanya tiba disebuah restoran berbintang, Elisa sempat berdecak kagum dengan interior restoran tersebut.

"Restorannya cantik banget, teman Mama orang kaya, ya. Ngajak kita makan disini," bisik Elisa.

Sofia tersenyum, melihat tingkah lucu Elisa putrinya. Padahal gadis itu sudah biasa diajak ke resto mahal tapi responnya masih sama. Terlihat polos dan menggemaskan.

"Ini milik teman Mama yang ngajak makan," balas Sofia ikut berbisik.

Mata Elisa melebar, ia menutup mulutnya tak percaya. Menatap Sofia yang tak ada raut bercanda. Malah wanita itu terlihat senang melihat respon lucu Elisa.

"Beneran, Mah?"

"Iya. Yuk, kesana." Sofia menggiring lengan Elisa menuju salah satu kursi dimana seorang pria yang tengaj duduk dengan kemeja berwarna merah maroon.

Pria itu terlihat tersenyum saat melihat Sofia dan putrinya.

"Maaf kami terlambat," ucap Sofia.

"Santai saja, saya yang lebih awal datangnya, silahkan duduk," balas pria tersebut.

Elisa dan Sofia duduk berhadapan, Meja mereka berbentuk melingkar, masih tersisa dua kursi kosong.

"Ini anakmu? Siapa namanya?" Tanya Pria tersebut.

"Elisa Karaline, kamu bisa memanggilnya Elisa. Elisa ini Om Rahardja, panggil Om Raha." Sofia memperkenalkan satu dengan yang lain.

"Oh, ya. Putra-putramu gak ikut?" Tanya Sofia.

"Mereka sedang memarkirkan mobil, si bungsu sudah ku suruh sendiri tapi dia menahan Kakaknya untuk menemani. Anak manja itu," balas Raha. Ia menggeleng dengan tingkah kedua putranya.

Elisa masih diam ia masih mencerna tujuan diadakannya makan malam ini. Raha terlihat seperti sugar daddy, kesan tua hanya terlihat dari pembawaannya dan cara bicaranya yang terlewat sopan.

"Maaf kami terlambat," ucap seorang pria berusia 25 tahun. Tampilannya terlihat maskulin dan dewasa, kalo kata Elisa cocok menjadi duta suami.

"Itu mereka," ucap Raha.

Elisa mengalihkan pandangannya pada sumber suara. Ia terkejut saat melihat salah satu orang yang dirinya kenal.

"Malam tante," sapa Elkairo ramah. Benar, salah satu orang yang Elisa kenal adalah Elkairo. Satunya lagi pasti saudara dari Elkairo. Ia jadi tau darimana pemuda itu mendapat gen tampan. Sudah jelas dari Rahardja.

"Malam," balas Sofia.

Elkairo sama terkejutnya saat melihat Elisa duduk disalah satu kursi.

"Elisa," ucap Elkairo.

"Hai, El."

"Kalian sudah saling kenal," ucap Raha dengan senang.

"Benar, Om. Kami satu sekolah."

"Pantas saja, jadi Om hanya perlu mengenalkan putra tertua Om. Dia Kameleon Alkairo. Kamu bisa panggil dia Leon. Dia Elisa, putri dari Sofia," jelas Raha.

Fall in YouHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin