tiga puluh

8.4K 697 36
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Elisa tengah menyantap semangkuk sereal di dapur, sambil melihat Sofia yang tengah sibuk membuat makan malam untuk mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Elisa tengah menyantap semangkuk sereal di dapur, sambil melihat Sofia yang tengah sibuk membuat makan malam untuk mereka. Sedangkan Elkairo berada di kamarnya bermain ps. Raha tengah berada di ruang kerjanya, lalu Kameleon saudara sulungnya baru saja pulang tadi, mungkin saat ini tengah membersihkan dirinya.

"Ma, ada yang bisa Kara bantu?" Tanya Elisa yang makanannya kini telah habis.

"Udah, kamu duduk aja. Bentar lagi Mama juga selesai, tinggal nunggu matang aja," balas Sofia menolak tawaran Elisa.

"Gimana sekolah kamu, Kara?" Tanya Sofia yang masih fokus pada masakannya.

"Baik, gak ada masalah. Cuma tugas sekolahnya aja yang makin banyak karna mau ujian semester." Elisa duduk sambil menatap punggung Sofia.

"Kerjainnya satu-satu, jangan diborong apalagi nunggu numpuk, ngerjain h-1. Kesehatanmu jangan lupa dijaga, jangan sampai fokus ke tugas jadi lupa jam istirahat." Nasihat Sofia. Wanita itu mulai memindahkan masakannya yang telah matang pada wadah. Untuk memudahkan dirinya membawa ke meja makan nanti.

"Siap Mamaku sayang," balas Elisa dengan senyum lebar. Mamanya itu sangat lembut dan perhatian padanya. Elisa melangkah menghampiri Sofia lalu membantu wanita itu memindahkan masakan menuju meja makan.

Lalu terdengar suara bel rumah, Elisa dan Mamanya saling pandang, seolah mengkode siapa yang memiliki tamu di malam hari seperti sekarang. Pasalnya yang lain seperti Kameleon atau Raha tak pernah mengundang di jam malam begini.

"Biar Kara yang bukain pintu, Mah."

Elisa meninggalkan Mamanya, ia melangkah menuju arah ruang tamu. Hal itu bertepatan dengan Elkairo yang baru menuruni tangga pula, serta Raha yang terlihat baru keluar dari ruang kerjanya. Merekapun saling pandang, saling penasaran siapa yang memiliki tamu tak diundang.

"Elka gak undang siapapun," ucap Elkairo yang mengerti tatapan Raha, Papanya.

"Kara juga sama kayak Bang Kai," timpal Elisa.

"Papa juga gak undang siapa-siapa. Udah kita buka bareng aja," ucap Raha memberi keputusan final.

Elisa membuka pintu, dengan penasaran. Saat pintu terbuka terlihat seorang wanita muda yang menangis didepan pintu mereka. Pakaiannya berwarna putih dengan bawahan rok sebatas lutut berwarna biru muda.

Fall in YouWhere stories live. Discover now