delapan belas

20.8K 1.6K 37
                                    

"Maksud lo apa?!" Isla meraih lengan Haura yang tengah melewati kelasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maksud lo apa?!" Isla meraih lengan Haura yang tengah melewati kelasnya.

"Apa? Gue gak ada masalah sama lo!" Haura mencoba menyentak cekalan Isla, tetapi tak bisa. Gadis itu kuat sekali memegang lengan Haura.

"Gak ada masalah? Maksud lo apa gangguin Elisa terus?!" Isla tak membiarkan Haura lepas. Sudah cukup dulu Haura mengganggunya dan bertingkah layaknya korban. Lalu sekarang Haura beralih target pada Elisa. Kalo Isla sudah jelas pasti menang dalam pertarungan, meski harus menanggung image jelek. Namun Elisa, gadis itu tak bisa diharapkan. Terlihat terlalu mengalah akan segala hal yang terjadi padanya.

Isla sudah muak melihat tingkah Haura yang selalu lolos dari karma.

"Bukan urusan lo, mau gue ganggu Elisa! Lepas tangan gue!" Haura mencoba menyentak kembali lengan Isla.

"Memang bukan urusan Isla, tapi itu jadi urusan gue," potong pemuda yang kini mengambil alih lengan Haura. Mencekalnya dengan erat, tatapan tajamnya tak lepas dari wajah Haura.

"Elkairo, gue gak salah, ya. Disini Elisa yang salah karna ngambil ponsel gue. Lagian ngapain juga lo belain dia, kurang kerjaan banget," balas Haura dengan nada yang lebih lembut, tak lupa senyuman yang terus ia coba berikan pada Elkairo.

Isla yang melihat wajah Haura ingin sekali muntah. Dipikir Elkairo akan luluh setelah Haura menargetkan saudari tirinya. Yang ada Haura akan langsung dipukul mundur saat mendekati Elkairo, karna sudah mengganggu Elisa.

"Yakin?! Padahal seri ponsel Elisa lebih jauh terbaru, sedangkan seri ponsel lo masih dibawah dia. Lagian buat apa nyuri ponsel lo yang bahkan Elisa sendiri bisa beli hal itu lebih banyak," sahut Isla. Kesal sekali dia dengan wajah Haura.

Haura terlihat tak mau kalah.

"Maling mana pernah lihat mahal apa murah."

Pemuda itu melangkah mendekati Haura, gadis itu terlihat percaya diri dan yakin Elkairo tengah tertarik padanya.

Elkairo sudah cukup panas mendengar semua kalimat Haura.

"Gue peringati untuk pertama dan terakhir kalinya gue lihat dan dengar lo ganggu Elisa. Sekali lagi lo ganggu Elisa, gue gak akan pernah diam! Jangan pernah ganggu saudari gue!" Peringat Elkairo lalu pergi memasuki kelasnya.

Haura menatap punggung Elkairo tak terima.

"Dengar pake telinga lo! Gue pastiin kalo lo ganggu Elisa lagi. Bukan hanya Elkairo yang hancurin lo, gue juga gak akan pernah tinggal diam! Lo kira gue gak punya dendam sama perlakuan lo sama gue selama ini!" Isla ikut berlalu setelah memberi ancaman pada Haura.

***

Elisa mengusap wajahnya dengan handuk. Ia baru saja selesai cuci muka setelah bangun tidur. Gadis itu melangkah keluar dari kamar, suasana hatinya sudah lebih baik dari tadi pagi. Niat hati ia ingin makan, perutnya terasa lapar.

Fall in YouWhere stories live. Discover now