part 5

280 35 6
                                    

Baru saja Naura masuk ke rumah disambut oleh papa nya siapa lagi kalo bukan Roy Adipati yg sedang duduk diruang tamu sambil membaca koran.

"Naura, Uda pulang? Kok lama pulang nya?"tanya Roy.

Sebelum menjawab Naura Duduk berhadapan dengan ayah nya.
"Iya pa,tadi Naura cek cafe dulu dan baru aja dapat grafik omset penjualan di kafe.
Satu bulan ini Naura baru bisa naikkin 10% pa"ujar Naura sedikit kecewa lalu memberikan berkas yg tadi ia pegang yg berisi grafik kemajuan cafe sebulan setelah Naura turun tangan.

Tampak Roy melihat lihat dan memeriksa berkas yg sudah ia terima dari Naura.
Lalu terlukis sebuah senyuman.

"Papa bangga sama kamu Naura. usaha kamu berhasil tingkatkan lagi.kalau terus naik mungkin kita akan dapat keuntungan lebih besar"ujar Roy bangga

Tampak Naura tersenyum dan mengangguk.
"Makasih pa,mama masih arisan pa?"tanya Naura

"Iya kayaknya.mungkin sebentar lagi akan pulang"ujar Roy

"Ya udah, Naura ke kamar  dulu ya pa"pamit Naura yg bergegas beranjak dari ruang tamu setelah mendapat persetujuan dari Roy.

Sesampai di kamar Naura tidak langsung merebahkan diri.
Ia memasak cemilan serta kopi untuk menemani nya bergadang.karna pekerjaan nya yang masih banyak.

Ya, Naura memiliki kamar yg cukup luas.
Apalagi kamarnya berada di lantai 3 yg memang lantai yg diperuntukkan untuk Naura.

Didalam kamar nya sudah ada meja kerja juga alat alat memasak berukuran lebih kecil dan complit.Serta kulkas dan alat pembuat kopi.Ya, Naura suka kopi semenjak dia menginjak SMA kelas 11 karena semenjak itu ia telah memikul tanggung jawab atas perusahaan papanya yg punya cabang dimana mana. Jadi dia sering begadang.

Setelah memasak,Naura mandi lalu mengganti baju nya yg lebih nyaman.

Selesai mandi dan berpakaiannya, Naura langsung berkutat dng laptop juga berkas berkas perusahaan .

Baru 10 menit,tiba tiba panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal.
Tanpa pikir panjang Naura Langsung mengangkat nya.

Ya ,karena Naura berpikir bahwa itu pasti penting karena dia tahu tidak banyak yg tau nomor nya bahkan kliennya pun tidak dia hanya akan memberi nomor Reva asisten nya.jadi wajar Naura mengangkat langsung tanpa mengetahui siapa yg menelfon.

"Halo?anda sedang bicara dng Naura Mahestri Adiguna. anda siapa?"ujar Naura formal.

Sedangkan dari sana terdengar suara seorang laki laki yg familiar ditelinga Naura namun tetap tidak mengingat pria tersebut.

"Halo kak Naura,hehehehe masih ingat gue kan. Devan Alvaro Mahesa yg tampannya sampe Sabang sampai Merauke."ujar Devan dng cengingiran khasnya .

Tampak Naura mengerutkan keningnya tidak mengerti.
" Gue nggak ingat dan gue gak tau"ujar Naura dingin dan mematikan sambungan telepon nya.

Tampak Naura menghela kemudian melanjutkan kerjaannya.
Hingga ia teringat sesuatu.
"Kayaknya gue tahu....itukan cowok yg sama yg nembak gue juga mendapat hukuman dari gue."batin Naura lalu memeriksa handphone nya yg sudah mendapat notifikasi pesan dari WhatsApp Naura.

Naura berniat memblokir nomor Devan namun berpikir.
"Yg tahu nomor gue kan hanya orang terdekat gue dan harus punya akses.
Apa Reva kasih nomor gue ke dia?tapi nggak mungkin Reva berani.
Hm..... kalo gue block percuma karena dia bisa pake nomor lain.Kalo gue ganti nomor bisa aja sih tapi,itu bakal ribet banget."batin Naura  menghelaLalu mem spam pesan dari Devan.Lalu kembali pada laptop nya.

Naura memang sangat teliti,dewasa,bijak, pintar.dia selalu berpikir sebelum bertindak.selalu berpikir kemungkinan, penyebab,atau pun resiko dalam mengambil keputusan.
_______________''###"______________________
Waktu yg sama namun tempat berbeda tampak Devan yg mengernyit kan dahinya bingung karena baru saja menelfon Naura eh, Uda dimatiin.

Tampak Devan berpikir dan mengirim pesan yg sama sampai berulang kali berniat mengusili Naura.

Tapi, pesan nya yg bahkan tidak dibaca oleh Naura TDK mematahkan semangat Devan untuk terus mengirim chat pada Naura.

Pesan Devan yg berkali kali dikirim cuma satu kalimat.
Devan .A. mahesa :hai kak Naura!
                                   Malam!
  Ini Devan cowok yang tampan dari Sabang sampai Merauke.

Itu pesan Devan pada Naura yg ia kirim Beratus kali hingga jam menunjukkan angka 12:30.dan tampak nya mata Devan berat dan terlelap.
___________________###____________________
Selesai bekerja tampak Naura meregang kan ototnya yg kaku karena duduk berjam-jam.lalu , melirik jam 12:30.

Naura memutuskan untuk tidur dan melanjutkan nya esok pagi.
Sebelum merebahkan tubuhnya di atas kasur,Naura melihat pesan Devan yg berisi satu kalimat yang dikirim berkali kali sampai 1050 pesan.

Bisa kalian bayangin.Naura hanya menggeleng melihat tingkah cowok yg satu ini yg tidak menyerah mendekati nya.

Naura tidak memikirkan lebih lanjut dan merebahkan diri untuk mengumpulkan energi untuk besok.
Dan langsung masuk ke alam mimpi.            
☕☕☕

Hai gaes!!
Gimana part 5 nya.
Udah mulai suka atau malah bosan dan merasa typo dng cerita nya.
Author minta maaf ya.
Karena author tahu semua punya selera berbeda-beda dalam cerita.
Author cuma minta vote sama coment nya buat pembaca yang merasa cerita nya cukup menarik.
Dan maaf buat pembaca yang merasa cerita nya gak menarik tapi kali boleh coment kok kalo ada yg mau dibilang author bakal terima dng lapangan dada.
Semoga hari kalian menyenangkan dan sampai jumpa Senin depan. Ya .

Naura

Devan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Devan

Devan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


putri es (Ver 1)  ___   (End)Where stories live. Discover now