part 13

137 16 6
                                    

"mulai hari ini, biarin gue jadi orang pertama di setiap kejadian di hidup lo"

Devan:)

Saat ini Naura dan Devan seperti biasa belajar bersama.

Ditengah pembelajaran.
"Naura,gue bisa manggil Lo Naura kan?kita kan udah jadi sahabat?"tanya Devan.

Tampak Naura menghela.
"Terserah"singkat dan padat itu adalah Naura.

Tampak Devan tersenyum,
" Truss kertas jawaban gue mana?gue mau tahu?"tanya Devan.

Tiba-tiba wajah Naura tegangan,
"Buat apa?"Tanya Naura menetralkan ekspresi nya.

"Buat gue bingkai"jawab Devan terkekeh.

"Nggak usah ngawur"jawab Naura.

"Ya udah deh,kalau gitu tanda tangani ini sama ini."ujar Devan menyerahkan  dua kertas kosong yg sudah berisi tanda tangan Devan.

Naura menaikkan sebelah alisnya.
"Buat apa?"tanya Naura datar

"Tanda tangani dulu,janji nggak macam macam"ujar Devan menunjukkan puppy eyes nya.
Ya, walaupun nggak ngaruh sama sekali dengan Naura.

Naura mengambil kertas tersebut dan menandatangani nya.
Lalu menyerahkan nya pada Devan.
Segera Devan dengan bersemangat menulis diatas kertas tersebut.

Tampak Naura manaikkan alisnya bertanya tanya.
Selesai menulis,Devan memberikan nya pada Naura.

          PEMBERITAHUAN
Tanggal: 8  Februari  2021.

Tanggal terjalinnya persahabatan antara DEVAN ALVARO MAHESA dan NAURA MAHESTRI ADIGUNA.

Yang disetujui kedua belah pihak,
Yang bertanda tangan dibawah ini.

T.tangan.                            T.tangan
                                               ..............
                                              
                                                (Naura)
...............

(Devan)

Sebuah senyum tipis berhasil terlukis dibibir Naura.
Kedua kertas tersebut berisi hal serupa.

Setelah nya Naura berusaha mengontrol perasaan nya.

"Buat apa?"tanya Naura datar.

"Kenang kenangan, simpan baik-baik ya "ujar Devan yg juga menyimpan kertas yang sama ke tas nya .

"Hari ini kan tanggal kita jadi sahabat, jalan jalan yuk"ajak  Devan "kan hari ini kita udah jadi sahabat"lanjut Devan.

Tampak Naura berpikir.

___________________###______________________

Saat ini, keduanya baru saja keluar dari mobil.

"Naura,kita duduk di sebelah sana yuk"ajak Devan menarik tangan Naura lembut ketempat duduk.

Sekarang keduanya berada di taman kota,yg cukup ramai.
Entah lah,apa yang dipikirkan Naura seperti nya lagi lagi hati nya yg menguasai hingga ia menyetujui ajakan Devan.

"Naura Lo lapar nggak, soalnya gue lapar nih"ujar Devan.

"Gue udah kenyang,Lo aja yg makan"jelas Naura yg hanya dianggukin oleh Devan.

Devan menarik tangan Naura ketempat penjual bakso didekat taman kota tersebut.

"Mang bakso nya dua ya"ujar Devan yg dianggukin oleh Abang penjual bakso.

"Lo ngapain pesan dua ,gue kan...."ucapan Naura terpotong.

"Gue pesan dua buat gue "jawab Devan.
Demi apapun, Naura malu.

"Oh,yaudah"ujar Naura datar.
Sedangkan Devan  menarik seulas senyum tipis.

Setelah nya,dua mangkuk pesanan Devan sudah sampai.
"Makasih mang"ujar Devan lalu menyantap bakso nya.
Sedangkan Naura, Hanya melihat Devan tampak tergoda dengan bakso yg disantap Devan. sebenarnya cacing diperutnya sudah meronta-ronta entahlah, sekarang egonya lah yang berkuasa.

"Gue tahu,Lo belum makan.ni bakso sebelah gue makan aja."ujar Devan yg masih asyik menyantap bakso nya.

"Gue gak lapar"jawab Naura singkat.

"Yakin??? yaudah gue makan aja ya"ujar Devan mengambil mangkuk bakso disampingnya namun sebuah tangan menahan nya.

Tanpa basa-basi Naura menyantap bakso tersebut, Devan terkekeh dengan tingkah putri es yg satu ini.
_______________________###_________________

Selesai menyantap bakso, keduanya sedang duduk ditepi kolam.
Tampak Langit yg berubah jingga menandakan senja.
Indah, itulah kata yang mendeskripsikan suasana hari ini.

Sampai beberapa saat, keheningan yg terjadi.
Keduanya asik menikmati pemandangan yang indah.
Hingga Devan memecahkan keheningan.

"Makasih"ujar Devan singkat sedangkan Naura mengernyit dahi nya heran.

"Buat apa?"tanya Naura bingung.

"Buat kesempatan yang udah Lo kasih,gue tau nilai gue nggak sempurna tapi Lo malah bilang sempurna thanks"jelas Devan menatap mata Naura.

Yg ditatap hanya gelagapan.
"Ma...maksud Lo?"tanya Naura berpura-pura tidak mengerti arah pembicaraan nya.

Sedangkan Devan terkekeh beralih menatap ke depan.
"Pokoknya makasih"jelas Devan yg hanya dianggukin oleh Naura kikuk.

Tampak hening kembali, untuk pertama kalinya Naura yg memecahkan keheningan diantara mereka.

"Makasih juga"ucap Naura pelan tapi masih bisa didengar oleh Devan.

Devan menatap Naura begitu juga dengan Naura.
Keduanya saling tatap, kemudian Naura mengalihkan pandangannya.

Hati nya tiba tiba berdetak kencang dan tidak normal.
Pasokan oksigen disekitar nya berkurang.

"Buat apa?"tanya Devan akhirnya.

"Karena Lo mau ngajak gue jalan jalan"jawab Naura yg membuat Devan mengernyit kan dahinya.

"Sebenarnya,gue nggak pernah punya sahabat. Kecuali Reva,yg notabene adalah sekretaris gue.gue nggak pernah jalan jalan ke taman,makan bakso, melihat pemandangan kayak gini.dunia gue selama ini diisi dengan berkas kantor,belajar,buku buku dan urusan bisnis lain."cerita Naura.

Inilah pertama kali nya seorang putri es terang terangan cerita tentang kehidupan pada orang lain.
Sempat Devan terbengong namun tersadar.

"Kalau gitu,gue adalah orang pertama dong.
Ngajak Lo jalan jalan.
Mulai hari ini, biarin gue jadi orang pertama di setiap kejadian di hidup lo"jelas Devan 
tampak Naura ingin membuka suara namun tertahan karena Devan menarik pergelangan tangan nya untuk segera pulang, karena mentari sudah bersembunyi.
                        ###
Hai readers.
Terima kasih kalau ada yang mau nyempetin baca kisah ini.

Author sedih banget, belum dapat pembaca setia.
Atau ada disini yg jadi pembaca setia putri es.

Author Sadar diri sih.
Cerita nya emang nggak menarik.
Kadang typo.😣😭😩😩😩😭😭😭

Tapi, kalau udah baca tolong kasih vote and coment nya dong .🙃🙃🙃

Jangan lupa vote and coment nya ya.

Hari ini Doble up.
Hehehehe




           

        

putri es (Ver 1)  ___   (End)Where stories live. Discover now