part 7

216 26 10
                                    

Tampak Devan duduk di kasur nya sambil memainkan jari nya diatasi keyboard.

Entah lah,dia sangat menyukai mengganggu  Naura.
Setelah puas jari jarinya menari diatas keyboard ia berniat menelfon Naura , namun tertahan karena suara ketukan pintu kamarnya.

"Devan,kamu udah siap?"tanya seorang wanita paruh baya.

"Ini tinggal pakai baju"alasan Devan padahal sudah siapa sejak 2 jam yg lalu.

"Ya udah cepetan ya, bunda nggak sabar ketemu temen lama bunda"ujar Dewi Bunda dari Devan.

"Iya bunda"ujar Devan dari balik kamar.
______________________###___________________

"Dewi apa kabar ?"ujar Dinda memeluk sahabat SMA nya yg sudah lama tidak bertemu.

Tampak Devan dengan keluarga sudah sampai di rumah sahabat lama bundanya.
Dewi dan Dinda saling melepas rindu setelah lama tidak bertemu.

"Masih cantik aja kamu Dewi"puji Dinda yg sudah duduk di ruang tamu bersama suaminya beserta keluarga Devan.

"Ah...kamu bisa aja,yg ada kamu masih awet muda aja"puji Dewi.

"Ini anak kamu Dewi,wah... ganteng ya"puji Dinda fokus pada Devan ,yg dipuji hanya tersenyum sopan.

"Hai Tante , panggil aja Devan"ujar Devan tersenyum sopan sambil menyalami Dinda dan Roy.

"Anak kamu mana Dinda,anak kamu cewek ya"ujar Dewi

"Oh, tunggu bentar biar aku panggil. Naura....Naura..."panggil Dinda

Devan langsung ternganga melihat gadis yg turun dng dress merah tampak anggun.
Tapi bukan itu yg jadi alasan keterkejutan nya karena alasannya adalah gadis tersebut adalah orang yang baru baru ini yg menjadi alasan Devan berjuang.

"Ini kenalin anak aku , Naura"ujar Dinda

"Cantik ya Devan"ujar Dewi yg hanya diiyakan oleh Devan yg masih terkejut.

Tatapan kedua nya bertemu seperkian detik karena Naura memalingkan wajah nya dan langsung menyalami Dewi dan Dion orang tua Devan.

"Kalian kenalan aja dulu Dev,siapa tahu jodoh,iyakan Dinda"goda Dewi yg diiyakan oleh Dinda.

"Kita udah kenal kok ma, Tante. Devan junior aku di kampus",jelas Naura datar

"Oh ya,pantesan.kalian dekat ya"ujar Dewi lagi .
"Enggak Tan"jawab Naura
"Iya ma"jawab Devan
Keduanya menjawab serempak.

Kedua orang tua Devan dan Naura saling tatap.
"Ini iya dekat apa enggak dekat?"tanya Roy

"Sekedar junior dan senior pa,Tan"ujar Naura menatap Devan dng tatapan tajam yg mengartikan supaya Devan mengiyakan jawabannya yg ditatap hanya mengangguk kaku.

"Gak Deket tapi kok baju nya samaan gitu"tanya Dinda

Keduanya spontan menatap baju yg mereka gunakan.
Naura memakai dress merah sedangkan Devan jas merah.

"Nggak sengaja "Jawab Devan singkat.

"Nggak sengaja samaan, Nggak sengaja satu hati atau emang satu hati nih"goda Dewi terkekeh diikuti yg lain.

"Ya udah lah.Dewi,Dion sama Devan yuk makan malam. Spesial buatan Naura"ujar Dinda duduk dimeja makan diikuti oleh yg lain.

"Oh ya, Naura pandai masak, kapan kapan masak bareng Tante ya na"ujar Dewi yg hanya dianggukin oleh Naura.

Setelah nya kedua keluarga diam dan menikmati makanan yang sudah disediakan   hanya bunyi perpaduan antara sendok, garpu, dan piring.
_____________________###_____________________
Selesai makan malam tampak kedua keluarga yang saling  bercengkrama bersama di ruang keluarga.

"Naura memang gadis hebat,sama kayak papanya"puji  Dion.

"Ah, Dion kamu bisa saja. Devan juga bisa kalo mau"ujar Roy menanggapi pujian dari Dion

Tampak Dion terkekeh.
"Saya akui ingatan Devan tajam dan cepat tangkap.tapi, begitu lah anak muda sekarang sudah diatur"jelas Dion .

"Yaampun ayah gue mulutnya gak bisa direm apa,apa yang bakal dipikiran sama calon masa depan gue nantinya."batin Devan menunduk dan mencuri curi pandang kpd Naura.

Sedangkan Naura yg hanya fokus pada percakapan papa dan ayah dari Devan.

Sejam lamanya dua keluarga mengobrol sebenarnya,hanya orang tua Devan dan Naura yg saling berbicara sedang kan Devan dan Naura hanya diam sambil sesekali menjawab pertanyaan yg dilontarkan para orang tua.

"Ya sudah, ini udah larut.kami sekeluarga berterimakasih kepada keluarga disini
Sudah mau mengundang kami makan malam ini"ujar Dion

"Ah, tidak masalah.malahan saya, Dinda, sama Naura senang bisa bertemu dengan keluarga Mahesa "ujar Roy Ramah

"Betul itu, Dewi Kapan kapan kita kumpul lagi.",lanjut Dinda tersenyum ramah.

"Ia,aku juga pengen masak bareng Naura"ujar Dewi tersenyum pada Naura yg dijawab dengan anggukan kepala nya.

"Om titip Devan ya Naura,kalo ada waktu kamu bisa ajari dia kan?"tanya Dion yg dianggukin oleh Naura dng sopan dan menatap Devan singkat.

Devan hanya bisa diam melihat papa dan mamanya yg menjelekkannya di depan Naura.

Setelah berpamitan keluarga Mahesa meninggalkan rumah keluarga Adiguna.
💓💓💓
Hai gaes author up lagi nih.
Ada yang nungguin nggak.
Hehehehe.
Jangan lupa vote and coment ya.
Feadback juga dan spam sebanyak banyaknya.
Tolong vote dan coment nya yg banyak buat cerita ini.

Ini dress merah yg dikenakan oleh Naura.
Dan malah nggak sengaja cople sama Devan.

Ini nih jas merah yg bikin Naura dan Devan cople

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini nih jas merah yg bikin Naura dan Devan cople.
Hehehehe.

putri es (Ver 1)  ___   (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang