part 18

123 14 12
                                    

Tampak Devan, Rey dan Rendi sedang berkumpul di halaman rumah Devan.

"Kalian hati-hati ya, Rey dan Rendi tolong Devan dibantu"ujar Dewi yg dianggukin oleh keduanya.

"Kalian bertiga jangan sampai macam macam.fokus sama kerjaan aja"ujar Dion yg dianggukin oleh ketiganya.

"Yaudah yah,bunda kita mau berangkat"ujar Devan menyalami Dewi dan Dion diikuti dua sahabat.

Setelah nya, mereka memasuki mobil yg kemudian melaju meninggalkan kediaman keluarga Mahesa.

__________________###______________

Ditempat lain Naura sedang gelisah.
Dia sedang memikirkan tentang Devan.

"Dia udah berangkat belum ya??"batin Naura.
"Tunggu, kenapa gue mikirin tuh anak.dan..kata kata gue tadi alay banget"batin Naura mengingat kembali kejadian semalam saat Devan dan dia di cafe.

Tok.....tok.....tok...

Suara ketukan pintu menyadarkan Naura dari lamunannya.
Terdengar dari luar suara bariton yang amat dikenal Naura.
"Naura,kamu sudah tidur sayang.?"tanya Roy papa Naura.

Mendengar itu Naura beranjak dari ranjang nya lalu membuka pintu kamarnya.
Disana terlihat Roy yg tersenyum menatap Putri nya itu.

"Kamu sibuk Naura?"tanya Roy.

"Nggak kok pa, emang kenapa?"tanya Naura.

""Nggak ada yg penting sayang,cuma mau ngobrol ngobrol sama putri papa"ujar Roy mengelus rambut panjang Naura lembut.

Naura tersenyum lalu memeluk papanya.
"Kita ngobrol di balkon Naura aja pa"ajak Naura yg masih memeluk papanya dengan sayang.Keduanya berjalan ke balkon.

Memang Naura sangat menyayangi orang tua nya terutama papa nya.
Dia sangat sayang dengan papa nya yang juga sangat menyayangi nya.

"Naura, boleh papa bertanya?"tanya Roy menatap bulan yang menurut nya indah.

"Papa boleh tanya apa pun pa,"ujar Naura tersenyum.

Roy menatap Naura sebentar lalu menghela.
"Kejadian 4 tahun lalu,papa nggak mau terulang kembali.  Naura papa mau tanya apa pendapat kamu tentang Devan?"ujar Roy menatap Naura yg juga menatap nya.

"Kenapa tiba-tiba papa nanya kayak gitu?"tanya Naura balik.

"Papa cuma pengen tau Naura"ujar Roy mengelus rambut panjang Naura lembut.
"Atau sebelum nya kalian punya hubungan? Karena Devan nggak mungkin tiba tiba bilang cinta sama kamu?"lanjut Roy.

Tampak Naura menunduk lalu menghela nafas.
"Jadi gini pa, Naura sama Devan itu Nggak punya hubungan apa-apa. Naura bahkan terkejut dengan Devan yg tiba tiba datang kesini.ya,...saat di kampus Devan selalu berusaha mendekati Naura dan mengatakan bahwa dia mencintai Naura."ujar Naura menunduk.

"Sekarang,apa pendapat kamu tentang Devan?"lanjut Roy bertanya lagi.

Naura terdiam sebentar.
"Menurut Naura, Devan orang yang keras kepala, pantang nyerah,mau berusaha, menyebalkan, bertindak semena-mena, cerdik dan dia baik"ujar Naura entah kenapa tiba-tiba senyum tipis keluar dari bibir nya namun sedetik kemudian kembali datar.

Roy terkekeh"apa kamu mencintai Devan?"tanya Roy.

Naura terdiam"entah lah pah, Naura nggak tau pasti. Naura ngerasa nyaman sama Devan, Naura takut kehilangan Devan, entah kenapa saat didekat Devan ,Naura selalu ngerasa detak jantung Naura nggak normal dan wajah Naura tiba tiba memerah.tapi, Naura juga sedikit ragu dan masih belum yakin dengan perasaan Naura"ujar Naura Jujur sambil menunduk.

Roy tersenyum mengusap rambut panjang Naura lembut.
"Pa, menurut papa Naura cinta nggak Sama Devan?"tanya Naura.

Roy terkekeh dan masih mengusap rambut panjang Naura dengan lembut.
"Papa nggak tau sayang,yang punya hati kan kamu.cukup ingat ini Naura. Ikuti kata hati kamu dan yakin lah Naura hati kamu akan menuntut kamu menuju cinta kamu"jelas Roy mengecup puncak kepala Naura lalu beranjak.

"Yaudah,ini Uda larut.kamu tidur ya sayang istirahat.papa juga mau tidur.
Pokoknya ingat, ikuti kata hati kamu"jelas Roy meninggalkan Naura yg masih bergulat dengan pikiran nya.

_____________###______________

Tampak Devan dkk sedang beres beres di villa.
Ya, keduanya baru tiba di Bandung.
Selesai beres beres ketiganya Duduk diruang makan untuk makan.
Selesai makan ketiganya sekarang sedang diruang keluarga untuk membicarakan tentang tujuan mereka kesini.

"Sebelum kesini kita Uda lihat kafenya, menurut kalian gimana??"tanya Devan to the points.

"Kalau dari gue sih, interior kafenya udah bagus.tapi mungkin dirombak lagi.
Ya,buat interior yang membuat kafe itu memiliki ciri khas tersendiri"jelas Rendi yg membuat yg lain mangut mangut.

"Kalau dari gue sih, menunya harus divariasikan.lebih beragam terus kalau bisa unik"jelas Rey.

"Oke. Gue setuju dengan kalian berdua.menurut gue juga gitu.jadi sekarang kita bakal susun rancangan nya baru lusa kita turun ke lapangan."putus Devan yg dianggukin oleh keduanya.

Meskipun ketiganya mahasiswa yg kadang bolos dan sering nongkrong nggak jelas.
Namun diakui ketiganya punya banyak kelebihan juga selalu kompak dan memiliki kreativitas tinggi.

"Yaudah,kita rancang sekarang aja atau kalian mau istirahat?"tanya Devan.

"Sekarang aja deh.lagian otak gue lagi encer nih hehehehe"ujar Rendi terkekeh diikuti yg lain.

Ketiganya sedang berkutat dengan laptop,berkas,dan rancangan untuk kafe.
Tampak ketiganya serius dan fokus.

Btw,kalian penasaran nggak sih tentang ujian pertama Devan untuk dapetin Naura?
Author jelasin nggak ya???
😂😂😂😂
Oke kita simak ya.
Jadi, ujian pertama Devan diberikan oleh Roy atas persetujuan Dion papa Devan.
Yaitu, menantang Devan untuk membuat kenaikan pada cafe keluarga Mahesa yg ada dibandung yang memang kafe tersebut hanya memberikan keuntungan 5%
Jadi, Devan ditantang menaiki kan omset penjualan sekitar 10%.

Jadi, sekarang tau lah ya.
Devan dan kawan kawan lagi ngerjain apa.
Oke , Sekarang kita jangan ganggu mereka ya.
Hehehehe.

  _____________###___________

Hari ini Naura akan berangkat kekantor sebelum ke kampus karena memang jadwal kampus nya agak siang.

"Oke, berkas berkas nya Uda selesai semua kan va, atau ada lagi?"tanya Naura masih berkutat dengan laptop nya.

"Udah kok Na,semua beres"jelas Reva sekretaris dari Naura.

"Oke, Terus kalau jadwal gue?"tanya Naura sambil tetep fokus memeriksa beberapa berkas lagi.

Reva melihat sebentar untuk memeriksa jadwal Naura.
"Jadwal nya nanti malam Lo ada meting  itu aja sih"jelas Reva.

Naura mangut mangut mengerti.
"Oh iya,soal cabang kita yg baru dibandung gimana Na?"tanya Reva.

"Suruh Nia buat....."ucapan Naura terhenti.dia ingat Devan kan sekarang di Bandung. Tapi kok dia malah mikir Devan sih argh.....

"Nia disuruh buat apa Na?"tanya Reva yg menyadarkan lamauan Naura.

Naura tersadar"eh,HM... nggak jadi deh. Untuk cabang baru kita dibandung gue yg bakal tanganin.dan buat jadwal gue bisa Lo percepatan jadi Minggu ini.kalau jadwal gue selesai gue bisa langsung berangkat ke Bandung"jelas Naura akhirnya.
Reva mengangguk lalu merombak semua jadwal Naura.

Sedangkan Naura sudah kembali keaktivitas semula.
Yaitu memeriksa beberapa berkas juga berkutat dengan laptop nya.

____________###_____________

Hai guys!

Gimana ceritanya???

Kasih vote nya dong!!!

Coment spam dong!!!!

Biar author makin semangat.
Oke👌👌

putri es (Ver 1)  ___   (End)Where stories live. Discover now